12. Temu Kangen

4.1K 53 0
                                    

Ajaib!! perasaanku tadi aku tidur bersama Ayumi, dan kemudian kasurnya beraroma khas bayi, kenapa tiba-tiba sekarang bau nya beda.. seperti aroma pewangi ruangan, kasurnya juga sepertinya rasanya berbeda.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali dan seperti melihat kejanggalan. mataku sudah sepenuhnya terbuka dan melihat jam ternyata jam 12 malam dan aku.... AKU BERADA DI APARTMENT?! APA? BAGAIMANA CARANYA?! aku keluar kamar dan mencari dimana Azhuar berada dan memastikan aku sedang tidak bermimpi.

"eh udah bangun lo, mau makan apa? lo belom makan kan pasti" tanya Azhuar saat aku keluar kamar menuju kamar mandi. Aku hanya diam dan mengacuhkan pertanyaannya Azhuar yang sedang bersantai didepan teve.

Saat aku keluar dari kamar mandi tiba-tiba saja Azhuar ada didepan pintu kamar mandi, kemudian menatap wajahku lekat-lekat, mengunci tubuhku dengan tubuhnya didinding sebelah pintu kamar mandi kemudian mendekatkan tubuhnya yang atletis kearah tubuhku, membuat tubuhku terkunci dan tak dapat bergerak sedikit pun. Ya tuhan.. wajahnya.. entah sejak kapan relungku bergetar melihat wajah itu.

"Belom makan kan pasti?" ucapnya sambil menaikkan alisnya sebelah

"Peduli apa lo?!"

"Yaiyalah gue peduli!! gue.." kata - katanya terhenti. Aku mengacuhkannya. "mmm.. lo masih marah ya?" lanjutnya.

"Menurut lo aja deh" jawabku sambil memalingkan wajahku kearah lain.

"Maaf please, maafin gue Jo" kini tangannya mencengkram lenganku.

"Gimana caranya tiba-tiba gue udah ada di apart deh?" kini wajah kita sama-sama menatap.

"heyyy maafin gue dulu please.."

aku diam dan hanya memandang wajahnya seakan menandakan bahwa aku makin marah.

"oke.. tadi itu gue nyari lo kemana-mana. gue nyari lo ke rumah lo gue malah diomelin sama adek lo, trus gue diomelin juga sama abang lo, trus abang lo ngehubungin istrinya dan ternyata lo ada dirumahnya katanya, yaudah gue kerumah abang lo.. sepanjang perjalanan kerumah abang lo gue diomelin sama dia katanya gue ngga becus jadi suami, pas sampe rumah abang lo gue juga diomelin sama istrinya abang lo, pokoknya kemaren gue itu seharian gue diomelin deh. trus gue ngga enak sama abang lo jadinya lo gue gendong pulang sampe ke apart" Azhuar menjelaskan.

"maafin gue ya.. gue keceplosan, ngga sengaja.. please" sambungnya sambil memasang ekspresi wajah yang sedih.

Entah mengapa aku merasa tidak enak dengan Azhuar dan tak tega mendengarnya dimarahin sana-sini hanya karena aku.

"iyaaa gue maafin, awas lo macem-macem lagi" Jawabku. Tiba-tiba wajah Azhuar mendekat dan terus mendekat kewajahku, bibirnya hampir menyentuh bibirku, aku tersadar dan akhirnya aku berhasil mendorong tubuhnya lepas dari dekapan. Rasa canggung pun terjadi diantara kita berdua, setelah itu aku kembali kekamar dan melanjutkan tidur.

***

"Kuliah jam berapa?" tanya Azhuar di pagi hari sambil menghampiriku yang sedang menonton teve.

"Jam 10" jawabku singkat.

"Gue ada meeting jam 8 lo berangkat sendiri aja ya, nih buat ongkos sama jajan" ucap Azhuar sambil menyodorkan beberapa lembar uang.

"iya, makasih ya" aku hanya menerimanya tanpa mempedulikan berapa jumlahnya.

Sebenarnya hari ini aku tidak ada mata kuliah, tetapi aku sudah membuat janji dengan Jeje dan Luvita untuk ke toko buku karena sedang ada diskon besar-besaran ditoko buku langganan kami sedari masa sekolah dulu.

Luvita adalah salah satu sahabatku, sama seperti Jeje ketika sekolah dulu. Dulu semasa sekolah, aku memiliki segerombolan teman yaitu Luvita, Bagio, Jeje, Dea, Ical, dan Taccil hingga kami sepat memiliki julukan Taccil's friends karena kami selalu bergerombol dari kami sekolah di Sekolah Menengah Pertama hingga kami sama-sama masuk di Sekolah Kejuruan Farmasi. Panggilan Taccil's friends juga kami dapat dari teman - teman sekolah bukan dari kami pribadi.

Tanpa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang