26. Malaysia

3.5K 66 4
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku Bekerja di Malaysia. Semenjak kedatanganku 2 hari yang lalu aku sudah agak dapat membiasakan diri dengan keadaan ruang lingkup disekitarku. menjadi seorang single parent, seorang Ibu sekaligus Ayah untuk Anjani tanpa bantuan dari siapa pun. ya. aku tidak tega meninggalkan anakku di indonesia dan akhirnya aku meminta izin pada kantor untuk membawa anjani untuk ikut aku ke malaysia. selama aku bekerja nanti sementara Anjani akan kutitipkan dirumah Tata sepupuku yang tinggal dan menetap di malaysia, sampai nanti aku mendapat baby sister untuk mengasuh dan merawat anjani selama aku bekerja.

Dulu, sewaktu suamiku masih mencintaiku dan belum menghianatiku Tanpa bekerja keras pun kebutuhan hidupku sudah sangat tercukupi, bahkan lebih dari cukup. Tapi sekarang? sekarang aku harus mencari nafkah sendirian untuk menghidupi anakku dan keluargaku di Indonesia yaitu Ibuku dan Adikku, Ibuku yang sudah tua dan renta tidak mungkin bekerja mencari uang, hanya sekedar menyapu teras depan saja pinggangnya langsung terasa sakit. Adikku? adikku masih terlalu kecil untuk bekerja mencari uang lagi pula adikku harus fokus kuliah dan menikmati masa mudanya jangan sampai dia mengalami apa yang aku alami dulu. Masa mudaku terenggut karena perjodohan 'Balas Budi'. Masa mudaku terenggut karena Cita-cita ayahku dengan sahabatnya. Bukan. Aku tidak bermaksud marah pada keputusan ayahku, hanya saja.. kecewa.

Masa mudaku telah hilang

DiMalaysia aku tinggal didaerah Kuala Lumpur dan menempati sebuah Apartement pinjaman dari kantor, meskipun apartement pinjaman ini tidak seluas apartemen azhuar setidaknya aku dan anjani dapat berteduh dari panas dan hujan.

"mah ini lumah siapa si mah?" tanya anjani saat aku sedang bersiap untuk ke kantor

"ini rumah mamah sayang" jawabku

"lumah mamah? papah mana mah?" tanya anjani lagi

"papah nanti nyusul sayang, papah masih banyak kerjaan dikantor"

"mmmm... papah kelja telusss"

"Jani.. nanti mamah mau kerja, kamu nanti main dirumag tante Tata ya.." ucapku seraya menghampiri anjani yg sedang memainkan permainan angry bird di iPad pemberian Ayahnya

"Tante Tata? yang puna adek bayi itu ya mah?"

"iya sayang.. kamu mau ya main disana sama adek bayi?" ucapku merayu

"iya mauuu" kemudian Anjani kembali memainkan iPadnya

************************************

"kringg kringg kringg" azhuar menghubungiku

"halo assalamualaikum" ucapku

"walaikumsalam.. jo.."

"ada apa mas? aku udah telat mau kerja." jawabku ketus

"kenapa kamu pergi ninggalin aku disini jo? aku cinta sama kamu, sumpah! aku sayang kamu! sumpah" ucap azhuar setengah berteriak di telphone

"cinta? mas please banget aku udah telat aku udah ngga ada waktu buat ngomongin cinta mas. lebih baik kamu simpan pulsamu untuk mengehubungi wanita jalangmu. assalamualaikum" kemudian langsung ku putus telephone dari azhuar

Akupun menangis didalam taxi, sungguh! aku masih mencintai azhuar, aku masih menyayangi azhuar, aku sama sekali tidak  membecinya. aku mencintainya aku merindukannya, aku merindukan setiap ciuman romantis darinya. Tapi apa daya? Azhuar lebih memilih perempuan lain selain aku. so, berpisah adalah jalan terbaik menurutku untuk saat ini.

"mamah napa nangis?" tanya anjani saat berada dalam taxi

"ngga apa-apa sayang" jawabku sambil mengusap airmata dan tersenyum palsu menutupi perih didepan anakku

"kok nangis? tadi sapa yang telpon mamah?" tanyanya lagi

"itu tadi papah, mamah nangis karena kangen sama papah sayang.."

"mamah jangan nangis lagi... kan ada jani disini" jawab jani sambil memelukku dibagian perut

"iya sayang.. iya"

"mamah bilang papah mau susul kita kesini kan?" tanya anjani sambil terus memeluk perutku

"iyaaa nanti papah nyusul" jawabku sambil memasang senyum palsu lagi.

***********************************

Di temani Lara seorang sekretaris pimpinan perusahaan cabang malaysia yang kebetulan berasal dari indonesia ini aku mengelilingi seluruh bagian kantor dan dikenalkan ke seluruh Staff yang ada di Kantor ini, tetapi sayang ada Staff yang kebetulan tidak hadir hari ini jadi aku tidak sempat berkenalan dengannya hari ini. setelah 60menit aku mengelilingi seluruh bagian kantor aku pun kembali ke ruanganku untuk menyelesaikan pekerjaanku, sebelum mulai bekerja aku mengeluarkan beberapa barang yang akan ku pajang dimeja kerjaku.

Aku mengeluarkan beberapa bingkai foto yang salah satunya terdapat foto candid keluarga kecilku.. aku yang terlihat sedang menggendong Anjani yang berumur 6 bulan dan azhuar yang sedang duduk disampingku melirik kearahku sambil ngupil, foto itu diambil oleh Jeje sahabatku. dan foto itu sukses membuat bendungan air mataku runtuh dan mengalir deras bak tsunami. Aku merindukan keluarga kecilku..

"eh kena sebab ape ni kamo menangis?  takde yang gigit kan?" tanya seorang teman kantor yang meja kerjanya berdekatan denganku

"hehehe saya rindu keluarga saya jee lah" jawabku

"hehehe oke oke"

-------------------------------------------------------------

Setelah seharian bekerja tepat pada pukul 4 sore aku pulang, begitu pula dengan teman-teman baruku disini. mulanya aku berpikir aku akan kesusahan mencari teman disini ternyata dugaanku salah semua orang dikantorku begitu ramah dan humble, terkadang aku suka bingung dengan logat dan bahasa mereka tapi setelah kupikir pikir lagi akhirnya aku bisa menerjemahkannya sendiri.

"jo! imajie jo!" terdengar suara seseorang yang terdengar seperti suara laki-laki memanggil namaku 2 kali saat aku sedang berjalan keluar gedung kantor.

aku pun menoleh ke belakang untuk melihat siapa gerangan yang memanggil namaku tanpa logat melayu sedikit pun "Kak Mahesa?"

------------------------------------------------------

Maaf ya updatenya lama, aku udah kelas 12 soalnya dan dari awal masuk sekolah itu aku udah sibuk banget jadi ngga sempet update. as always makasih banget buat yang udah ngingetin aku buat lanjutin cerita ini makasih banget buat yang masih setia nunggu updatean chapter dari aku makasih beribu makasih pokoknya lafyu guyss :*

Tanpa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang