Tiga bulan berlalu. Selama itu pula hampir setiap hari Azhuar menjamah setiap sudut lekuk tubuhku, membawaku bak terbang ke langit ketujuh, tak kenal waktu dan tak pula tempat bercumbu. Dapur, Ruang tamu, kamar mandi tak khayal menjadi tempat kami bercumbu dan tentu saja kamar tidur menjadi tempat favorite ku.
Seperti biasa setelah makan dan Azhuar berangkat bekerja aku hanya bermalas-malasan dan menonton teve, sebenarnya hari ini aku ada kuliah jam 9 tetapi badanku sedang sangat tidak enak jadi aku memutuskan untuk tidak kuliah hari ini.
Sudah dua bulan ini aku keluar dari pekerjaan karena aku tak dapat mengatur waktu kuliah dan bekerja. Maka dari itu setiap ada waktu luang sebelum atau sesudah kuliah selalu aku kuganakan untuk bersantai di rumah atau hangout bersama Azhuar atau teman-temanku.
Seharian ini perutku rasanya mual. Semua yang kumakan rasanya ingin kumuntahkan semuanya. Aku berpikir, mungkin aku hanya kelelahan karena sering begadang untuk menjaga Ayahku dirumah sakit.
Satu bulan ini keadaan Ayahku makin memburuk sehingga dilarikan ke rumah sakit dan ternyata harus dirawat intensif. Aku, Ibuku, Bimo, Mba Sarah dan Mas Wageh bergilir tugas menjaga papah dirumah sakit. Dan hari ini yang bertugas menjaga Ayahku adalah Bimo dan Ibu ku, sedangkan aku dapat pulang dan beristirahat.
Pagi ini sudah lebih dari enam kali aku keluar masuk kamar mandi untuk memuntahkan semua makanan yang kumakan, rasanya pusing dan tidak enak. Aku menghubungi Azhuar untuk memberitahukan padanya keadaanku dan memintanya untuk pulang lebih awal.
"Halo Zhuar.. kamu lagi ada kerjaan yang penting banget ngga?"
"Ngga ada si.. kenapa emang? masih pusing ya? mau aku panggilin dokter kerumah?"
"Ngga mau, aku maunya kamu pulang sekarang" jawabku agak memaksa.
"iya iya aku pulang sekarang"
Tak lama Azhuar pulang dan menghampiriku yang sedang terbaring lemah di tempat tidur.
"Kamu kenapa si? aku panggilin dokter ya? takutnya kamu typhus, kamu kebanyakan begadang si.." Azhuar mengusap kepalaku. Wajah tampannya terlihat khawatir dan sangat mencemaskan aku.
"Ngga usah lah, tolong kamu beliin aku testpack aja deh.." Pintaku.
"ha? Testpack buat apaan? Emang testpack bisa bikin kamu sembuh?" Tanya Azhuar.
"Ihhhhhh.. otak kamu tuh pentium berapa si? Masa kode kaya gini aja kamu ngga ngerti!!" Jawabku kesal.
"iya iya aku beliin sekarang, eh tapi buat apaan dulu? Aku penasaran nih" Jawab Azhuar.
"Sekarang aku tanya ya Zhuar.. setau kamu testpack gunanya buat apa?" Tanyaku menahan amarah.
"Buat test kehamilan" Jawab Azhuar.
"Nah itu kamu tau. Trus kenapa kamu masih nanya ke aku buat apa aku minta tolong kamu beli testpack?"
"Loh? Kamu hamil toh?!"
"Ihhh!! dari tadi otak kamu kemana aja si?! Yaaa.. ngga tau ini aku hamil atau ngga, kan belom di cek. Makannya aku tadi minta tolong ke kamu beliin testpack" Jawabku kesal.
"Hehe.. iya iya aku beliin. Tapi abis itu kita langsung cek dokter ya?"
"Iyaaa.."
Sambil menunggu Azhuar yang sedang membeli testpack pesananku, aku membuka ponsel ku dan melihat ada beberapa notification mention twitter dari dea.
@deawinsy : gue sama @icalicious otw indonesia nih brooo, siapin makanan yang banyak yak @josoeharss :D
kemudian aku balas
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa?
RomanceAku menanti. Tapi menanti bukanlah diam. Detik berputar dan aku tetap berputar di lingkaran. Ya, ini masih saja tentang dia sekali pun aku telah di miliki. ...... Percayalah.. tidak akan ada yang abadi. Termasuk orang yang mencintaimu juga akan perg...