Aku duduk dan bersandar di sofa empuk yang langsung menghadap ke balkon, sehingga memunculkan hawa sejuk angin yang masuk jika pintu geser menuju balkon di buka lebar. Sambil mengusap perutku yang sebentar lagi membesar dan menikmati angin yang masuk dari pintu balkon yang ku buka lebar, Pikiranku kembali melayang dan teringat akan cinta masa lalu.
"Mahesa Abraham" benakku berbisik.
"Dimana laki-laki sialan itu, Tuhan. Masihkah ia mengingatku sebagai salah satu memori dalam hidupnya?. Dia membenciku kah, Tuhan?. Aku mencintainya, Tuhan. Dulu, kemarin, sekarang, nanti dan untuk selamanya mungkin aku akan tetap mencintaimu. Sosok Azhuar dan cintanya tidak pernah membuat cintaku berkurang sedikit pun untuknya, Tuhan. Semakin aku mencoba melupakannya semakin besar pula rasa cintaku untuknya. Tuhan, kumohon segera hapuskan rasa yang seharusnya hanya untuk halalku, Tuhan. Amin." Air mataku mengalir begitu deras. Entah berapa banyak lagi air mata yang harus aku keluarkan agar aku tak lagi mencintai yang tidak seharusnya kucintai.
Setelah lelah menangis aku pun tertidur disofa dan bangun sudah dalam keadaan di dalam kamar, aku pikir mungkin Azhuar yang memindahkanku. Namun setelah kucari, Azhuar tak ada di semua ruang mana pun yang aku cari. Azhuar sudah janji ingin mengantarku ke dokter untuk memeriksa kandungan hari ini, tapi sampai siang menjelang sore hari pun Azhuar belum pulang. Aku mengiriminya banyak pesan bbm namun hanya deliv dan sama sekali tidak dibalas.
jo: mas.. dimana????
jo: mas.. aku udah siap-siap kamu dimana?
jo: masih ada kerjaan ya? yaudah..
jo: mas.. tadi kamu yang mindahin aku kekamar ya?
jo: PING!!
jo: PING!!
jo: terserahlah!!
Entahlah, semua orang hari ini sangat menyebalkan teman-temanku yang hari ini sama sekali tak mengucapkan selamat ulang tahun untukku, Azhuar yang mengingkari janjinya, ya entahlah semua orang sangat menyebalkan hari ini.
Beruntung masih ada credit card yang tempo lalu ditinggalkan Azhuar untukku, sehingga aku memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar ke Mall untuk sedikit berbelanja.
Aku pikir jika aku pulang agak malam Azhuar akan sudah ada dirumah, namum ternyata tidak. sampai aku selesai mandi dan akhirnya hanya menonton teve pun Azhuar belum pulang.
Suara bel apartment berbunyi dan aku langsung membukanya. Aku membuka pintu dan sesosok Azhuar pun muncul didepan pintu.
"Hai.. happy birthday sayang" ucapnya sambil nyengir tanpa rasa bersalah.
"Inget pulang? mau ngapain? nganterin ke dokter? dokternya udah meninggal tadi sore" Jawabku sambil memalingkan badanku dan mengacuhkan ucapan selamat ulangang tahun yang tadi sempat ia ucapkan kemudian aku berlalu menuju dapur.
"Jangan nangis, pleaseee... maafin aku"
"Hmmmm" aku terus berjalan kedapur tanpa menoleh kebelakang.
"Sayang... maaf" Azhuar memelukku yang sedang membuatkannya teh didapur dari belakang dan menciumi leherku.
"ahhh.. geliii!!!" Jawabku sambil melepas pelukannya.
"Jangan ngambek donggg.. sekarang ikut aku yuk, tapi tutup mata dulu" Azhuar merajuk.
"Ngapain si elahh.. aku lagi bete sama kamu! ngga usah ngerayu!" Jawabku.
"Engga.. seriuss! Please tutup mata dulu" Aku menurutinya kemudian Azhuar menuntunku keluar dari dapur dan menuju tempat yang dituju. Setelah sampai tujuan Azhuar menyuruhku untuk membuka mata.
"Happy birthday to you.. happy birthday to you.. happy birthday happy bithday.. happy birthday to you" Ucap Azhuar sambil menyodorkan birthday cake tiramisu kesukaanku.
aku membuat permohonan dan meniup lilin yang bertuliskan angka 20 yang menyala diatas kue ulangtahun yang dibawa Azhuar.
"Happy birthday ya sayang" Azhuar mengecup keningku dan mengenakanku kalung berlian yang terlihat anggun dan mewah.
"Makasih mas.." kemudian aku mencium bibirnya.
"Oh ya aku masih punya kado lagi buat kamu"
"Apa?" Azhuar memberiku sebuah kotak dengan kertas kado bergambarkan kepik warna merah.
"Aaaaa lucuuuu gambarnya kepik.." ucapku sambil membuka kado itu.
"Eeiitt jangan dibuka dulu, ikut aku keparkiran dulu" Ucapnya lagi kemudian aku menurutinya untuk keparkiran.
Setelah sampai diparkiran aku pun segera membuka kadonya, kupikir kotak itu berisi boneka atau baju atau sepatu atau yang lainnya tapi setelah ku buka isinya hanyalah sebuah kertas-kertas dan buku kecil yang tak ku ketahui fungsinya dan sebuah kunci yang tak juga ku ketahui fungsinya.
"Hah? Apaan nih?" tanyaku melihat isi kado dari Azhuar.
"Kenapa? Ngga suka ya warnanya? Apa ngga suka modelnya?"
"Bukannya ngga suka mas.. tapi aku bingung ini kertas-kertas apa.. ini juga kunci apa" Tanyaku.
"Itu surat mobil sayang.. yang ini nih mobilnya" jawab Azhuar sambil menunjuk sebuah mobil Honda Brio berwarna merah yang terparkir diparkiran apartmen.
"Oh.. mobil ini.." aku mencoba mencerna perkataannya "ha? mobil?" mataku membulat dan mendekat ke arah mobil yang ditunjuk Azhuar.
"Kamu suka ngga yang?" Tanya Azhuar.
"Kok mobil si mas?" Tanyaku lagi.
"Emang kenapa? Kamu ngga suka yang ini ya? Tau gitu tadi aku bawa kamu aja pas belinya"
"Bukannya ngga suka mas.. tapi.." aku belum selesai bicara tapi Azhuar sudah memelukku dan berkata "Maaf"
Aku melepaskan pelukkannya "Mas.. aku kan ngga bisa nyetir mobil.. ngapain kamu beliin mobil sih?" Azhuar hanya menggaruk kepala belakangnya.
"Oiyaya.. yaudahlah nanti aku sewa orang buat ngajarin kamu nyetir mobil deh"
"Mas.. kamu ngasih kalung ini sama sama tiramisu aja aku udah seneng kok, malahan aku tuh dari dulu sebenernya pengennnn banget dikasih hadiah serangga kepik yang warna merah.. ngga usah banyak-banyak satuuuu aja aku tuh udah seneng bangetttt"
"Hehehe aku sotoy ya yang... hehehe yaudah balik aja yuk, aku capek mau tidur"
Selama aku sibuk menjawab ucapan happy birthday dari teman-temanku ditwitter, facebook, dan bbm sambil tiduran dikamar, Azhuar juga tidak kalah sibuk, dia mengangkat kaos yang kukenakan sehingga perutku terbuka lebar dan Azhuar tiada henti berbicara dan menciumi perutku yang sebentar lagi membesar.
"Halooooo.. mmmuahh" Azhuar mendekatkan kupingnya diperutku.
"Iihhh dijawabbb.." ucap Azhuar "yang yang tadi bayinya jawab sapaan aku masa yang"
"Yakalee.." jawabku singkat.
"Iya ini papah nak.."
"Kamu tau ngga? mamah ulangtahun tau hari ini.. kamu ucapin happy birthday dulu gih buat mamah"
"Happy birthday mamahhh" ucap azhuar sambil menirukan suara anak kecil.
"Muah muah muah, papah tidur dulu ya nak soalnya besok papah mau kerja.. mau cari uang buat kamu beli susu sama beli mainan.. muah muah muah"
Aku tertawa melihat kelakuan Azhuar "Hahaha ngapain si kamu, orang bayinya juga ngga mungkin jawab omongan kamu juga" ucapku sambil sambil mengusap rambut kepala Azhuar yang sudah mulai gondrong.
"Abisnya aku ngga sabar mau gendong bayinya yang.. muah" azhuar mencium perutku sekali lagi sebelum menurunkan kaos yang tadi dia angkat.
"Hahaha kamu mah ada ada aja"
"Tidur yang udah malem.. besok dilanjutin lagi aja jawab ucapan happy birthday nya" kemudian Azhuar mencium keningku dan menutup tubuhnya menggunakan selimut lalu tidur nyenyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa?
RomanceAku menanti. Tapi menanti bukanlah diam. Detik berputar dan aku tetap berputar di lingkaran. Ya, ini masih saja tentang dia sekali pun aku telah di miliki. ...... Percayalah.. tidak akan ada yang abadi. Termasuk orang yang mencintaimu juga akan perg...