32. Akhir dari Penantian

3.6K 75 10
                                    

"kapan kamu pulang mas?" Tanyaku saat melakukan video call dengan suamiku, Azhuar.

"lusa sayang" jawabnya

"awas ya.. kalo kamu bohong!" jawabku mengancam

"apa?! mau ngehukum? kamu ngga akan bisa ngehukum aku! wleeeee" jawab azhuar dalam video call, sambil menjulurkan lidahnya keluar.

"kalo bisa gimana?"

"ngga akan bisa! orang kamu baru dicium aja langsung minta lebih hahaha"

"aaaaarrghhh aku bete ish!"

"hahahaha kamu lucu banget siii kalo lagi manyun gitu hahaha, udah ah aku mau ada meeting. byee.. mmmuach" kemudian kami mengakhiri video call tersebut

Kepergian Azhuar ke jepang kemarin... membuatku.. merasakan ada suatu hal yang mengganjal, aku merasa akan ada suatu hal buruk menimpanya

Aku benr-benar sangat mengkhawatirkan Azhuar, mengkhawatirkan kesehatannya, mengkhawatirkan keadaannya dan..... ah!! aku mengkhawatirkan segala hal tentangnya!

Apa suamiku akan makan dengan baik dan teratur disana, apa suamiku kedinginan sendirian disana, apa keadaan jantung suamiku baik-baik saja disana, aku sangat mengkhawatirkan itu semua.

Aku mengusap perutku yang sebentar lagi membesar disofa kamarku yang menghadap ke arah balkon, menikmati hawa sejuk angin yang langsung masuk ke pintu balkon kamar yang sengaja ku buka, menghalau segala kekhawatiranku tentang azhuar.

Terkadang, aku suka membayangkan ... berapa kali lagi aku harus hamil, berapa anak yang akan kumiliki, berapa cucu yang akan kumiliki sampai masa tuaku nanti, dan .... siapa yang akan menghadap Yang Maha Kuasa terlebih dahulu nanti.. aku? atau suamiku?

*******************

Tok.. tok.. tok..

Seseorang mengetuk pintu kamarku saat aku dan Anjani sedang asik menonton film cartoon favoritenya

"yaa, buka aja mba yeti.. pintunya ngga dikunci"

"Permisi bu.. ada tamu didepan" Ucap mba yeti --pembantu baru semenjak pindah rumah kerumah yang baru dibeli Azhuar--

"Siapa mba?" Jawabku sambil beranjak meninggalkan anjani

"Mas wageh bu,"

"Mas wageh? Ada apa ya.." Aku langsung menghampiri Mas wageh yang sudah menungguku diruang tamu

"Mas.. tumben, kok sendirian? Mba Sarah sama Ayumi mana?"

"Jo! Hapemu kemana toh?! Mas telpon ga diangkat-angkat! Mas telpon kerumahmu ngga bisa!"

"Hapeku tak silent mas.. tak selehno ngisor bantal, telphone rumahku belum tak pasang.. lha wong baru pindah" (hapeku aku silent mas.. aku taruh dibawah bantal, telphone rumahku belum aku pasang.. orang baru pindah)

"Oalahh semprulllll koee, Azhuar lagi di Jepang kan? Kapan dia pulang?"

"Ono opo toh mas? Iyo mas Azhuar lagi di Jepang"

"Kamu nonton Tv sekarang! Liat berita! Jepang gempa dengan skala richter yang cukup besar barusan"

"Ha? Tapi mas Azhuar pulang tadi malam"

"Ha? Pulang tadi malam? Naik pesawat apa dia?"

"Tokyo Airlines"

"Aduhhh nyalain itu tv muuu! Ada berita duka tentang pesawat itu! Kamu tuh kemana aja si?!" Selama mas Wageh masih ngoceh, aku menyalakan Tv dan mencari berita yang menyiarkan berita tentang Tokyo Airlines

Tanpa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang