2 Chandelier

8.4K 617 12
                                    

1,2,3 1,2,3 drink
1,2,3 1,2,3 drink
1,2,3 1,2,3 drink

Throw em back till I lose count

I'm gonna swing from the chandelier, from the chandelier
I'm gonna live like tomorrow doesn't exist
Like it doesn't exist
I'm gonna fly like a bird through the night, feel my tears as they dry
I'm gonna swing from the chandelier, from the chandelier
And I'm holding on for dear life, won't look down won't open my eyes
Keep my glass full until morning light, 'cause I'm just holding on for tonight
Help me, I'm holding on for dear life, won't look down won't open my eyes
Keep my glass full until morning light, 'cause I'm just holding on for tonight
On for tonight ---Sia Chandelier---



"Aku bertahan hanya untuk malam ini, tolong bantu aku bertahan untuk malam ini"


Musik, Dj, Alcohol, Dansa, dan lampu disco. Itu adalah ciri khas dunia malam. Dan sepertinya sudah menjadi bagian hidup gadis yang saat ini duduk di sudut bar. Mengenakan dres berwarna gold yang mencolok dengan make up gelap dan rambut hitam lurus yang terurai. Gadis itu tampak tengah mabuk, mata nya yang indah sayup menatap ke dua temanya yang saat ini duduk di sampingnya.

"Ren udah dong minumnya, lo udah kebanyakan minum" Rayu Dinda merebut gelas yang berisi minuman dari tangan Rena.

"Iya Ren kita udah mabuk berat, Ayo pulang yuk" Ajak Sefa yang sudah merasa kepala nya sangat berat meladeni sahabat nya minum.

"Kalian itu kenapa sih, udah kayak nenek-nenek ajah ngomel mulu. Gue gak apa-apa kok, siapa bilang gue mabuk" Jawab Rena dengan nada sok kuat padahal menahan kepalanya saja sudah tidak mampu seimbang.

"Kalo Lo emang gak mabuk, terus ini berapa?" Tanya Sefa sambil mengangkat dua jari nya tepat di depan wajah Rena

Rena menepis tangan Sefa, tapi dengan penglihatannya yang sudah kabur membuat Rena hanya menangkis angin "Lo apaan sih, ini tuh discotic bukan sekolah, ngapain Lo ngajarin Gue berhitung"

"Tuh kan jawab ini ajah gak bisa, udah mabuk berat tuh" Gerutu Sefa kesal

Rena berusaha bengkit dari tempat duduk merangkul kedua sahabat nya yang duduk samping kiri dan kanan nya "Udah deh, Sefa Cantik, Dinda manis. Rena masih belum mabuk, kesadaran seperti ini belum bisa membuat gue tidur nyenyak. Jadi jangan bawel ya"

Dinda dan Sefa hanya bisa menghela nafas panjang mendengar perkataan Rena, mereka tau kalau Rena memang sangat keras kepala jadi percuma saja mereka mengoceh sebanyak apapun mereka tetap tidak akan didengarkan.

Pukul 02.00 Rena, Dinda, dan Sefa baru meninggalkan diskotik. Dinda mengedarai mobil ferrary warna putih milik Rena sementara Rena duduk di samping Dinda dalam keadaan setengah sadarkan diri di bawah pengaruh alcohol. Sefa menyusul di belakang mengendarai mobil Masda berwarna merah.

Mereka tiba di sebuah rumah besar yang tampak sangat sepi, pagar rumah itu terbuka otomatis saat mobil Ferrary Rena akan masuk. Dinda memarkir mobil yang di kendarai nya kemudian berpindah ke mobil yang di kendarai Sefa.

Rena turun sempoyongan, berjalan zig-zag tak tentu arah
"Thank you honey udah anterin gue sana hussss pulang" Ujar nya sambil melambaikan tangan pada Dinda dan Sefa yang berada di dalam mobil bersiap tancap gas.

JELAGA HATI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang