Dimensia sebut saja itu lah yang menghantui Rena saat ini, gejala penyakit yang di sebabkan oleh kemunduran fungsi otak karena berbagai macam faktor. Yang paling nyata adalah faktor penyakit atau penggunaan obat dalam jangka panjang dan minuman beralkohol.
Lupa ingatan atau kehilangan memori adalah gejala utama dimensia, seperti Rena saat ini yang kehilangan kemampuan untuk mengingat kejadian yang di alaminya selama ini.
"Om jalan sekarang yuk" Teriak Rena sambil mengetuk pintu kamar Bintang, ahh... dia benar-benar lupa kalau dia tidak pernah mengetuk pintu.
Oma Ratna keluar dari dalam kamar Bintang, wajah nya tampak tegang. Oma Ratna khawatir Rena mendengar pembicaraan nya dengan Bintang.
"Oma, om Bintang sudah siap? " Tanya Rena tanpa prasangka sedikit pun di mata nya.
"Sedikit lagi sayang, kamu mau masuk? " Tanya oma Ratna sambil membuka pintu kamar Bintang lebar-lebar.
Rena mengedikan bahu, dia ragu untuk masuk di kamar itu.
"Loh kenapa? " Tanya oma Ratna saat melihat ekpresi keraguan itu
"Istri nya om Bintang ada di dalam? " Tanya Rena pelan hampir berbisik karena tidak ingin Bintang mendengar nya.
Oma mengerutkan kening, sangat heran dengan pertanyaan cucu nya "Istri nya Bintang? Siapa?" Oma Ratna balik bertanya.
"Fika" Jawab Rena polos.
Oma Ratna terkekeh, cucu nya itu semakin imut saja "Rena, Fika itu bukan istri nya Bintang" Jelas Oma Ratna.
Rena menggaruk kepala nya, semakin banyak hal yang membuat nya bingung "Kata nya om Bintang udah nikah, trus kalau istri nya bukan Fika, siapa lagi? Lantas kalau Fika bukan istri nya om Bintang ngapain dia tinggal di sini? Sebagai anak angkat oma juga? Lalu istri nya om Bintang ke mana? " Pertanyaan itu beruntun mewakili rasa penasaran Rena.
"Ren jangan terlalu banyak berfikir, nanti otak kamu rontok" Sela Bintang yang sudah siap dengan setelan casual nya dan koper.
Rena langsung memasang wajah manyun, pertanyaan nya yang menggantung tidak terjawab membuat nya semakin merasa asing.
"Pelan-pelan Ren,Ok? Kalau kondisi kamu sudah benar-benar pulih kamu pasti akan ingat semuanya dengan perlahan" Bintang tidak tega melihat ekpresi bingung bertengger lama di wajah manis itu.
Tapi tetap saja itu tidak membantu bagi Rena, selama masa dimensia nya Rena selalu merasa benci melihat Fika dengan alasan yang dia sendiri dia pahami.
Yang dia tau selama ini mungkin saja dia membenci Fika karena Fika adalah istri nya Bintang, Om yang paling bisa dia andalkan. Dia hanya merasa terancam dengan kehadiran Fika yang bisa saja merebut sebagian perhatian Bintang pada nya.
Tapi dengan kenyataan bahwa Fika bukan lah istri Bintang semakin membuat Rena bingung kenapa dia harus benci melihat Fika.
***
Tepat saat kaki nya melangkah meninggalkan anak tangga terakhir Rena keseimbangan Rena hilang dan dia akan terjatuh ke lantai. Keseimbangan nya belum terlalu sempurna dalam masa pemulihan ini. Memang belum seharus nya Rena melakukan kegiatan yang berlebihan termasuk liburan ini.
Rendy yang sudah menunggu di ruangan tamu langsung berlari menghampiri Rena yang hampir menyentuh lantai. Tapi tenang ajah, ada Bintang kok di samping Rena, dia yang selalu siap menjaga Rena. Tidak akan membiarkan Rena menyentuh lantai atau tersakiti oleh apapun.
"Huft untung ajah gak jadi jatoh" Kata Rena lega saat merasakan lengan yang kokoh menopang pinggangan nya.
Sekali kali dan untuk yang kesekian kali nya Rendy merasa selalu kalah langkah dari Bintang. Tapi sudah lah, ini demi Rena, jadi kesampingkan cemburu nya itu dan tersenyum lega.
"Kamu gak apa-apa? " Tanya Rendy"Kalau ada om Bintang gue gak mungkin kenapa-kenapa" Jawab Rena santai.
"Nah tu kan, oma bilang juga apa, jalan saja belum beres udah mau pergi liburan" Oma Ratna semakin khawatir dengan keinginan keras cucu nya itu.
"Oma udah deh, kita kan sudah bahas ini tadi. Kan om Bintang juga ikut jadi oma gak perlu khawatir gitu" Rena berusaha menenangkan oma nya.
"Kalau gitu jangan jauh-jauh dari aku ya" Kata Bintang dengan tetap menopang pinggang Rena.
Rena menatap wajah Bintang dengan senyuman manis, entah kenapa perintah itu terdengar menyenangkan baginya "Oke bos"
Senyum Bintang mengembang sempurna mendengar jawaban itu
Rendy menghela panjang "Tidak apa-apa mereka hanya om dan keponakan" Benak Rendy
***
"Rena" teriakan suara cempreng Sefa mengalihkan perhatian Rena, Bintang dan Rendy yang baru akan masuk ke dalam mobil.
Lagi lagi Rena mengerutkan dahi, dia tidak dapat mengenali dua orang itu meskipun sudah berkali-kali dia melihat mereka mengunjungi nya di rumah sakit.
"Itu Dinda dan Sefa, sahabat masa SMA kamu" Bintang menjelaskan itu sebelum Rena bertanya kebingungan.
"Lo pada ngapain di sini? " Tetap saja Rena merasa bingung kenapa dua orang yang kata nya sahabat nya itu ada di sini dengan setelan casual lengkap, mereka seperti akan ikut liburan.
"Kita mau ikut lo ke bandung" Jawab Dinda
"Kak Bintang juga ikut? Seru dong" Sefa menjadi girang melangkah mendekati Bintang.
"Tapi gue gak ngajakin kalian" Kata Rena merasa risih dengan kehadiran dua orang yang asing bagi nya itu.
Begitu juga dengan Rendy, dia semakin merasa liburan ini akan kacau total, ini tidak akan berjalan sesuai rencana nya
"Ren lo itu gak usah sok nyebelin ya, Lo lupa sama kita kita ajah itu udah nyebelin banget" Tandas Sefa.
"Kita gak bakalan gangguin Lo kok, kita ikut buat bantu ngejagain Lo, tenang ajah kita anak nya bisa di ajak seru-seruan kok, percaya deh" Dinda menenangkan dengan kalimat itu.
"Ya udah tapi Lo harus jauh-jauh dari Om Bintang ya, gak usah nempel-nempel gitu" Rena mendorong Sefa menjauh dari Bintang.
"Apaan sih Ren, Lo gak pernah seperti ini deh sebelum Ren, pake acara cemburu segala" Sefa menjadi sewot.
"Udah udah, Sef jaga sikap ya" Dinda melerai sambil menarik tangan Sefa mendekat dengan nya.
Perhatian mereka seketika tertuju pada satu orang yang keluar dari dalam rumah membawa koper sedang berwarna ungu, Rena langsung tak suka dengan kehadiran orang itu.
"Fika juga ikut? " Tanya Rena dengan nada kesal.
Ini liburan atau reunian

KAMU SEDANG MEMBACA
JELAGA HATI (REVISI)
RomanceRena itu troublemaker banget, belum lagi kebiasaan nya yang suka dugem, mabuk-mabukan, temperament dan terlibat dalam masalah. Pokok nya dia adalah paket complete pemberontakan anak remaja. Wajar jika oma nya memaksa dia menikah untuk bisa memperba...