26 Menebus Masalalu

5.4K 398 14
                                    

Setelah perjalanan sekitar 10 menit, mereka tiba di sebuah gedung tinggi yang memiliki 17 lantai. Rena tau betul gedung itu karena oma selalu menceritakan padanya. Itu adalah perusahaan oma Ratna. Perusahaan farmasi terkenal di indonesia.

"Kita ngapain ke sini? ini yang lo bilang menyenangkan? ke perusahaan oma?" Tanya Rena, dia menjadi malas begitu tau Bintang membawanya ke perusahaan oma.

"Udah deh ikut aja, atau kamu mau aku gendong lagi?" Bintang kembali memaksa.

Rena tidak punya banyak pilihan selain menuruti keinginan Bintang kali ini, Bintang menjadi begitu dominan hari ini. Dan sudah seharusnya Rena menjadi penurut.

Bintang membawa Rena ke lantai paling atas gedung. Di atas ternyata sudah ada helikopter yang standby. Senyum Rena langsung mengembang begitu melihat ada helikopter. Dia baru bisa membaca situasi yang di maksud Bintang.

Rena menjadi semangat, yang tadinya muka selalu di tekuk kini terlihat berseri. Rena tidak pernah naik helikopter. dia selalu ingin mencobanya tapi melakukannya sendirian akan terasa membosankan.

Ini bukan masalah bagaimana cara melakukannya, tapi dengan siapa kita melakukannya. dan kali ini bersama Bintang terasa sangat menyenangkan bagi nya. Rena sangat ingin melakukannya bersama keluarganya, kebersamaan  bersama keluarga adalah hal yang paling di rindukan Rena saat ini. Dan Bintang cukup mewakili sebagai pengganti keluarga Rena saat ini. 

"Kamu suka?" Tanya Bintang begitu mereka sudah duduk nyaman di dalam helikopter.

Rena mengangguk dengan senyum manisnya. Dia terlihat begitu antusias. Ini terlihat lebih menyenangkan dari ekspresi playing victim milik nya.

Bintang senang akhirnya bisa melihat senyum Rena kembali. Terasa ada yang hidup dalam bagian diri Bintang melihat Rena tersenyum manis yang terpancar dari wajah yang sedari pagi menganggu pikiran nya.  Senyum itu seperti membawa udara segar di rongga paru-paru Bintang dan membuatnya bernafas lega. Udara yang cukup untuk menguatkan Bintang menjalani hari nya dengan kenyataan yang baru dia ketahui.

"Ini bukan berarti gue maafin lo atas kejadian tadi, tadi pagi dan kemarin-kemarin" Rena mulai memunculkan sifat nyebelin nya kembali, meskipun begitu dia tetap tidak dapat menyembunyikan senyum di wajah cantiknya. Wajah sumringah itu nampak sangat cerah.

"Oke,  jangan maafkan aku dengan senyum itu" Balas Bintang menyindir

"Karena itu bisa saja membunuh ku" lanjutnya lirih

Rena menjadi salting mendengar perkataan Bintang, dia baru sadar kalau sedari tadi dia selalu tersenyum dan tak bisa menahan perasaan senangnya.

"Kita mau ke mana sih?" Tanya Rena yang akhirnya penasaran kemana tujuan mereka

"ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang, nikmati saja pemandangan nya. nanti kamu juga akan tau" Bintang masih merahasiakan tujuan mereka.

Menempuh perjalanan selama 40 menit di atas helikopter,  akhirnya mereka tiba di tempat tujuan. Ya!!! memang cukup jauh. Bintang membawa Rena ke Bandung. Tempat yang paling bersejarah bagi Rena, kota di mana penuh kenangan bersama dia dan orang tuanya juga sahabatnya Rendy. Rena dan kenangan masa kecil nya ada disini.

Rena tidak pernah lagi ke bandung semenjak 5 tahun yang lalu. Rena bahkan tidak pernah datang mengunjungi makam orang tuanya. Dia terlalu jauh tenggelam dalam kesedihannya dan begitu takut untuk menatap kembali kota ini. Begitu banyak kenangan, begitu banyak kesenangan yang tertinggal jauh dari sudut kota ini.

Rena begitu rindu dengan orang tuanya, dia selalu ingin mengunjungi makam mereka, tapi Rena bahkan tidak tau bagaimana cara melanjutkan hidup setelah mereka pergi, terlebih setelah Rendy juga menepikan nya. Rena terlalu takut kembali ke bandung, dia takut tak bisa menahan diri dan semakin hilang dalam bayangan masa lalunya.

JELAGA HATI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang