1 Putus Asah

15.6K 715 16
                                    

Maafkanlah mereka yang telah menyakitimu, mungkin saja mereka tidak ingin menyakitimu, hanya saja mereka berada di posisi yang menurutmu salah. Mungkin saja mereka juga merasa tersakiti hanya saja mereka terlihat lebih kuat dari mu. Maafkan lah mereka yang telah menyakitimu, Karena bisa saja sebenarnya itu adalah takdir yang telah kau sepakati dengan tuhan mu sebelum kamu lahir, dan mereka hanyalah alat untuk menjadikan takdirmu nyata. Maafkan lah mereka yang telah menyakitimu, karena kalau mereka memang benar-benar bersalah karma lah yang akan bekerja untuk membalas rasa sakit mu, kamu tidak perlu bersusah membenci mereka, kamu tidak perlu bersusah membalas mereka, cukup maafkan mereka maka hidupmu akan baik-baik saja setelahnya.


Dokter Hendra geleng-geleng kepala ketika membaca hasil pemeriksaan laboratorium darah pasien yang sedang duduk di hadapannya "Kamu harus berhenti minum Alkohol, itu hanya akan semakin memperparah keadaan kamu" Tandas nya sambil menatap ibah pada pasien nya.

Gadis itu mengalihkan pandangannya dari dokter Hendra, dengan tetap mengunyah permen karet di mulut nya "Kira-kira umur saya bisa bertahan berapa lama lagi dok?" Tanya pasien tersebut berusaha untuk terlihat sangat santai dengan permen karet yg sudah tawar, dia pikir bisa menyembunyikan raut sedih di wajahnya dengan permen karet itu.

"Saya bukan tuhan yang bisa menentukan ajal seseorang, tapi untuk perkiraan medis kamu hanya bisa bertahan selama 6 bulan. Bahkan kalau kamu tidak berhenti minum minuman keras dan tidak mau berobat bisa jadi lebih cepat dari 3 bulan" Dokter Hendra menghela sejenak meskipun tau perkataan nya akan sia-sia "Jadi saya mohon hentikan kebiasaan kamu itu dan berobatlah" Dia tetap berusaha menasehati pasien nya

"Baguslah dok, lebih cepat lebih baik, saya juga sudah lelah" Celetuk ringan gadis itu namun dengan suara yang bergetar,mata indahnya terlihat sayup dan kulitnya yang putih semakin pucat.

"Umur kamu masih muda, kamu masih bisa melakukan banyak hal di luar sana, kenapa kamu sama sekali tidak mau berusaha untuk sembuh" Dokter Hendra meletakkan map berwarna hijau di atas mejanya berisi catatan kesehatan pasien tersebut, menatap pasien itu dalam dan penuh harap

"Bukannya dokter sendiri yang bilang sama saya kalau obat-obatan tidak bisa lagi menyembuhkan penyakit saya kecuali cangkok sumsum tulang belakang, saya harus berharap sama siapa lagi dok untuk itu, saya tidak punya keluarga yang bisa mendonorkan sumsum tulangnya" Gadis itu sekarang tidak terdengar santai, ada penekanan amarah disetiap kalimatnya. Andai saja dia tidak sedang mengunyah permen karet mungkin air matanya sudah jatuh. Dia menelan air ludah bersama dengan air mata nya.

"Maka dari itu saya sarankan sama kamu untuk memberitahu oma Ratna tentang hal ini, siapa tau oma bisa membantu kamu"

"Jantung Oma bisa kambuh kalau tau akan hal ini, silahkan dokter kasi tau dia dan dokter akan percaya kalau saya serius" Gadis itu berdiri dari tempat duduk nya.

"Saya juga sudah lelah dok, mungkin sudah ini jalannya agar saya bisa berkumpul kembali dengan orangtua Saya di alam sana" Gadis itu membuka pintu dan keluar tanpa permisi,dia hanya meninggalkan kata-kata fesimis yang membuat dokter Hendra semakin lemas.

Medengar perkataan pasien nya dokter hanya bisa menarik nafas panjang. Dokter Hendra tau betul kalau leukimia yang dialami pasienya sudah memasuki stadium 3 dan kondisinya semakin parah, tapi dia tidak bisa berbuat banyak karena pasien tersebut tidak dapat di sembuhkan kecuali cangkok sumsum tulang belakang namun sampai saat ini tidak ada sumsum yang cocok buatnya.

***

Dokter Bintang sedang berjalan di lorong rumah sakit bersama dua orang rekan nya. Dokter Vino dan dokter Agung, mereka bertiga adalah sahabat sejak kuliah, bedanya Bintang sudah menyelesaikan spesialisnya sementara Vino dan Agung masih berstatus dokter umum. 

JELAGA HATI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang