Tahu-tahu, kami sudah berada di dalam air. Dan tahu-tahu, bajuku sudah berkibar-kibar terkena arus air di bawah sana, dengan Xena yang berenang denga santai serta Dylan yang seperti orang akan disedot ke Dunia Bawah. Aku menyilangkan tangan Leena yang melingkari leherku, tidak sampai mencekikku, tentu saja—karena aku sudah mengatasi hal yang satu itu, bagaimana rasanya mati tercekik di bawah air?—dan berusaha berenang ke atas permukaan air secepat mungkin. Perhalan kami meninggalkan goa yang tertutupi bangkai perahu itu dengan perasaan lega sekaligus takut.
Untuk sedetik, aku seperti yakin kalau kemungkinan baik tak tentu berpihak pada kami, bisa saja mendadak ada buaya yang muncul dari belakangku dan menyambar kepala Leena, atau lebih parahnya, bisa saja perkiraan Xena bahwa kedalaman lima meter-nya tidak akurat. Bagaimana kalau ternyata kedalamannya mencapai dua kali lipat perkiraan awalnya? Napasku bisa saja habis di tengah-tengah. Omong-omong soal perahu jelek yang sudah sekarat di bawah air sini, aku tidak yakin kalau ini benar-benar perahu. Maksudku, siapa saja bisa salah mengira ini kapal perang yang karam dan tak tersentuh oleh kehidupan untuk waktu yang lama, tapi secara logika, ini benar-benar perahu. Entah terjadi perang apa di sini sehingga ada bangkai perahu, yang seharusnya tidak ada karena biasanya yang umum adalah bangkai kapal besar seperti yang kupikirkan, tapi siapapun yang tak sengaja menenggelamkan ini, aku akan berterima kasih sekali padanya.
Xena dan Dylan berenang lebih cepat daripadak—iya aku tahu aku sempat mengatai Dylan yang macam-macam tadi—yang jelas membawa beban lebih banyak. Untung saja Xena berbaik hati membawakan tas Leena (kupikir cewek itu memiliki kemampuan fisik yang mengesankan, dia sanggup berlari, memanjat, bahkan berenang dengan gesit seperti ini). Sementara cewek itu tertidur pulas di punggungku, aku berusaha menghindari ikan-ikan gurame yang berusaha mengerumuniku layaknya aku ini cacing raksasa yang sedang mencari jalan untuk keluar dari teritorinya. Dylan menoleh padaku, memberi isyarat untuk menghindari arus sungai dari Barat, karena menurutnya cukup kencang. Xena menangkap sebuah kayu yang cukup berat dan panjang, dan menyuruhku memegang ujungnya. Dia kemudian berusaha menarikku agar gerakanku lebih cepat—aku sempat bilang soal kemampuan fisiknya yang luar biasa, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED : "The Runic Forest" (2013)
Adventure[ BUKU SATU ] Completed ☑ Entah bisa dikatakan sebagai sebuah kesialan atau bukan, empat remaja terperangkap di sebuah hutan yang tidak terdata di peta mana pun di dunia. Seseorang dari van di tengah hutan menceritakan sebuah kisah yang menunjukka...