Jadi, jujur saja padaku, apakah doaku benar-benar dijawab? Aku merasa sangat religius sekarang. Aku menoleh ke arah suara itu, seseorang berpakaian... maaf, compang camping? Orang itu tampak kurang tidur, dan wajahnya terlihat sangat lelah, tetapi, di balik wajahnya yang tampak seperti kucing butuh tempat tinggal itu, dia termasuk salah satu laki-laki paling tampan, selain kedua cowok yang ada di samping dan depanku ini. Wajahnya begitu maskulin, bahkan dari jauh, terpaan sinar matahari yang hanya setengah-setengah sanggup menonjolkan struktur tulang wajahnya. Di balik semua kebaikan itu, tersimpan kantung mata yang benar-benar menyedihkan. Aku mengira-ngira apa yang telah dilakukan orang itu sehingga kurang tidur seperti itu. Dan kondisinya lumayan mengenaskan, dengan bekas debu dan kotoran yang menempel layaknya perangko pada sekujur tubuh dan pakaiannya. Celananya sobek-sobek, dan ada luka goresan di pipi juga lehernya (ya ampun, kalau tidak diobati, dia bisa infeksi lalu kejang-kejang, dan lukanya bisa betah bertahan di lokasi strategis itu!) Tapi, badannya cukup besar dan berotot. Sebenarnya apa yang dia lakukan di sini? Oke, itu tidak penting. Yang penting adalah apakah dia mau dan bisa menolong kami yang sudah tidak berdaya ini?
"Hei! Siapa pun kamu, tolong bantu kami mengeluarkan diri dari sini! Kami butuh bantuan!" kata Sam memohon.
Laki-laki itu memandangai kami satu per satu, seakan-akan mengira-ngira apakah kami ini orang berbahaya atau apa. Laki-laki itu sempat terpaku saat melihatku, dan aku agak sedikit khawatir kalau dia melihat sesuatu yang membuatnya membatalkan niat menolongnya (maksudku, wajahku sedang jelek sekali, ya ampun, kacamataku pun sepertinya retak dan mungkin saja ada jerawat baru yang muncul tiba-tiba di jidatku). Tapi kemudian dia meninggalkan kami. Aku rasa dia sedang mengambil sesuatu, karena dia menyuruh kami untuk menunggu.
"Keberuntungan lain, eh?" kataku pada Dylan yang mendesah lega.
Aku tahu dia lega melihat laki-laki itu, karena aku tahu dia sudah panik daritadi. Walaupun aku rasa nasehatku diterima dengan baik.
Setelah lima menit, lelaki itu kembali dengan membawa dua kayu yang cukup panjang dan kuat. Yang satu lebih pendek dari yang lainnya. Dia kemudian berjongkok di pinggir, memegang sebuah batu yang cukup besar, lalu mengulurkan kayunya pada Sam. Tangan Sam yang panjang meraihnya dengan mudah, dan lelaki itu segera menarik Sam juga Leena dari sana. Yang membuatku kagum adalah laki-laki itu terlihat seperti Vin Diesel, lengannya besar, otot-ototnya terlihat, dan sepertinya dia gemar berolahraga. Sungguh gaya hidup yang baik. Sama denganku. Kami punya banyak kecocokan, bukan begitu?
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED : "The Runic Forest" (2013)
Pertualangan[ BUKU SATU ] Completed ☑ Entah bisa dikatakan sebagai sebuah kesialan atau bukan, empat remaja terperangkap di sebuah hutan yang tidak terdata di peta mana pun di dunia. Seseorang dari van di tengah hutan menceritakan sebuah kisah yang menunjukka...