D U A P U L U H E N A M - Aku Cemburu.

262K 12.2K 184
                                    

Budidayakan Vote sebelum membaca, guys:)

Happy Reading!

"Lo kasih tau atau gue buat Malvin lebih benci sama lo."

Renata menunjukan raut wajah kesal. Ia tak mau makin di benci Malvin tapi ia juga harus memberi tahu Malvin kalau Nita tidak benar benar serius padanya.

"Mau lo apa sih? Lo baru aja jadian sama Juna. Kenapa lo harus balik lagi sama Malvin? Gue nggak ngerti sama jalan pikir lo."

"Mau gue ya kesenangan lah dan Juna cuman pelarian gue aja selama Malvin koma."

"Lo jahat tau nggak! Lo cuman mentingin kebahagiaan diri lo sendiri tanpa mikirin orang lain! Lo tuh parasit!"

"Emang, emang gue jahat! Kenapa? Baru tau ya? Kaget?"

"Lo nggak boleh milikin Malvin sekarang. Karena gue udah tau kebusukan lo!"

"Nggak boleh? Emang lo siapa hah? Lo nggak inget kalau gue pacarnya? Lo nggak inget kalau Malvin cuman sayang sama gue?"

"Gue ist-"

"Renata? Nita? Lo berdua kenapa?" Shaidan muncul di antara mereka berdua.

"Sekali lagi. Inget. Gue. Pacarnya." Nita pun pergi dengan wajah yang penuh kebencian.

"Argghh.." Renata menjambak rambutnya sendiri lalu menyenderkan tubuhnya pada tembok dan ia menghempaskan tubuhnya sampai mengenai lantai.

"Nggak adil." Renata menangis sambil menutup kedua wajahnya. Shaidan yang melihat itu sangat sangat di buat bingung. Ia menghampiri Renata dan berjongkok di hadapannya.

"Ren, lo kenapa?" Shaidan memegang pundak Renata dan mengusap nya pelan.

Tiba tiba Shaidan menerima serangan mendadak dari Renata. Cewek itu memeluk Shaidan erat. Sangat erat.

Renata menenggelamkan kepalanya di dada Shaidan sambil sesekali memukulnya untuk menyalurkan kekesalannya.

"Pukul aja sekuat lo. Mulai sekarang, lo tanggung jawab gue." Shaidan mendekap gadis itu erat dan mengelus punggungnya untuk menyalurkan kekuatan.

"Dan, gue nggak kuat."

"Lo kuat, Ren. Lo pasti bisa. Walaupun gue nggak tau apa penyebab lo begini. Gue bakal nunggu kapanpun sampai lo siap cerita ke gue. Sekarang, ikut gue." Shaidan pun membantu Renata berdiri dan membawanya keluar Rumah Sakit.

Shaidan membawa Renata pergi ke danau di belakang rumah sakit. Walaupun malam, tapi banyak orang yang berlalu lalang. Pemandangannya juga cukup indah.

"Lo duduk disini ya. Tenangin pikiran lo." Shaidan mendudukkan Renata di pinggir danau.

"Kayaknya hidup lo penuh misteri ya?" tiba tiba Shaidan bersuara.

"Menurut lo?"

"Menurut gue, hidup lo penuh lika liku." Renata hanya diam tak berniat membalas perkataan Shaidan. Ia termenung melihat bintang yang sangat banyak di langit.

"Jangan di pikirin. Masalah pasti selalu menghampiri setiap hidup seseorang, Ren. Bukan lo doang, semua orang juga pernah mengalami apa itu masalah."

Kali ini Renata menoleh ke arah Sarana menatap wajahnya dengan mimik muka yang tak bisa di artikan. "Iya gue tau, tapi masalah gue ini berat banget, Dan. Gue nggak kuat."

"Tuhan nggak akan pernah memberikan ujian yang berat melebihi kemampuan makhluk-Nya. Jadi nggak ada istilah masalah lo itu berat. Lo cuman memendam masalah lo itu sendiri. Maka dari itu lo ngerasa beban lo itu berat. Karena apa? Ya itu. Lo pikul sendiri."

My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang