Budidayakan vote sebelum membaca, guys:)
Happy Reading!
Renata dengan sedihnya memandang ke arah balkon kamarnya. Ia rindu seseorang, Shaidan. Bukan apa apa, tapi ia rindu akan candaan cowok itu.Renata berdiri dari posisinya lalu menghampiri balkon kamarnya itu. "Lo kemana sih, Dan? Hilang tiba tiba udah kayak di telen bumi, gitu?"
"Jadi kamu kangen dia?" Suara khas Malvin terdengar di belakang Renata membuat cewek terlonjak kaget.
"Eh--"
"Duduk sini." Malvin menepuk kursi kosong di balkon tersebut.
Renata dengan ragu mendekati Malvin dan duduk di kursi itu. "Apa?"
Tiba tiba saja cowok itu menyenderkan kepalanya di pundak Renata membuat cewek itu mengernyitkan dahi tak mengerti.
"Gue cuman mau ada KITA. Bukan orang lain. Dan nggak ada orang lain." Malvin menekan suaranya di bagian 'Kita' membuat Renata salah tingkah.
Renata diam tak tahu harus berkata apa, "Gue tau kok, di hati lo itu cuman nama Malvin, iya kan?"
Renata tersenyum kecil, berfikir begitu percaya dirinya Malvin menyebutkan kata kata itu. "Bukan."
Malvin mengernyitkan dahi, menegakkan lagi kepalanya lalu memandang Renata sinis. "Siapapun cowok di hati lo selain gue, sumpah gue bakal bunuh dia sekarang." jawab Malvin posesif membuat Renata bergedik ngeri melihatnya.
"Muka lo tolong di kondisikan. Bisa bisa gue kabur kalau liat muka lo yang nyeremin itu."
"Tapi lo suka, kan?"
"Suka,"
Malvin tersenyum kecil mendengar jawaban Renata, "Suka pengen gigit."
"Nih gigit. Bebas." Malvin menunjukkan pipinya membuat Renata hanya diam sambil memutar bola matanya.
"Terserah." Renata beranjak dari duduknya lalu menopang tubuhnya dengan tangan di besi balkon.
Malvin ikut berdiri lalu memeluk Renata dari belakang membuat cewek itu terkejut bukan main. Malvin menopang dagunya di bahu Renata.
"Kalau suatu saat aku pergi, apa yang bakal kamu lakuin?" tanya Renata tiba tiba membuat Malvin sedikit terkejut.
Renata terdiam sebentar lalu melepas tangan Malvin dari pinggangnya dan membalikkan tubuh menghadap cowok itu. "Maksudnya?" Malvin mengernyitkan dahinya atas apa yang barusan di ucapkan Renata.
"Kalau aku pergi, apa kamu bakal cari aku?"
"Pergi? Kemana?"
"Misalkan." Renata menekan katanya itu membuat Malvin terhenyak berfikir kemudian.
"Sejauh apapun kamu pergi, aku bakal cari. Tapi aku nggak bakal biarin itu terjadi."
"Sejauh apapun?"
"Sejauh apapun. Karena aku yakin, tempat kamu disini," Malvin menunjuk dadanya lalu tersenyum, "Di hati Malvin."
Renata ikut tersenyum mendengar jawaban dari Malvin, "Really?"
"Sure. You're mine and I'm yours."
"Boleh cium? Kening kok." Renata hanya mengangguk lalu memejamkan matanya kemudian.
Benda kenyal mendarat tepat di keningnya membuat cewek itu membuka matanya.
Renata tersenyum kemudian, dengan gerakan cepat ia mencium pipi Malvin kilat, "Hadiah buat lo." Cewek itu segera lari dari sana karena jika ia lama lama disana bisa di pastikan jantungnya akan benar benar copot.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)
Fiksi Remaja(SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA) Aku tidak ingin munafik, Tapi siapa yang tak suka bila menikah dengan seorang Most Wanted sekolah? -Renata Juliana Siapa yang suka jika di nikahkan dengan Cewek Nerd seperti dia? -Malvin Bask...