E M P A T P U L U H D U A - Kekecewaan Malvin.

248K 10.8K 101
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca, guys:)

Happy Reading!

Renata mengusap keningnya yang bercucuran dengan air keringat. Sekarang adalah pelajaran olahraga, yang mengharuskan mereka untuk berlari keliling sekolah sebanyak 5x.

Renata duduk dengan kaki yang sudah gemetaran, ia benar benar sudah tidak kuat untuk berdiri sekarang.

"Cukup. Sekarang kalian cepat ganti baju dan segera istirahat." ucap Pak Raden yang membuat semua siswa siswi bersorak senang.

Renata menunduk sambil memejamkan matanya menetralisir rasa sakit di kakinya. Tiba tiba saja seseorang memegang kepalanya pelan sambil mengusapnya. Otomatis Renata mendongakkan kepalanya dan tersenyum melihat Malvin yang ada di depannya.

"Malvin? Ini kan belum waktunya istirahat?"

"Terus kenapa? Lagian 10 menit lagi."

"Ya nggak boleh gitu, dong."

"Biarin. Aku udah pengen ketemu kamu."

Renata memutar bola matanya lalu kembali memegang pahanya yang sangat nyeri, cewek itu mendesis pelan saat Malvin tiba tiba saja menekan pahanya.

"Aw sakit!" lantas Renata mencubit Malvin tepat di perutnya membuat cowok itu sedikit meringis.

"Sakit ya?" Renata hanya mengangguk tanpa memperhatikan Malvin.

"Nih minum." Malvin menyodorkan sebotol air mineral miliknya lalu Renata meraihnya dengan gerakan pelan.

"Makasih ya." Renata segera meneguk air minum itu dengan terburu buru membuat Malvin hanya menggelengkan kepala.

Malvin memegang pipi Renata dengan kedua tangannya setelah cewek itu menutup botol air minumnya. "Sebentar." Cowok itu mengusap wajah Renata dengan tangannya karena melihat banyak keringat yang bercucuran.

"Eh jangan pake tangan,"

"Kenapa? Jijik? Sama sekali nggak." Renata hanya diam, memandang wajah Malvin dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Makan yuk." Ajak Malvin tapi di balas gelengan oleh Renata.

"Nggak. Nanti aja."

"Sini biar aku bantu." Malvin segera bangkit dari duduknya dan segera mengangkat tubuh Renata ala Bridal Style. Tentu saja cewek itu membulatkan matanya terkejut. Bukan karena apa apa, karena sekarang ia berada di sekolah.

"Malvin! Kamu mau ngapain?!"

"Udah mamah muda nggak usah bawel." bisik Malvin tepat di telinga Renata membuat cewek itu bergedik jijik.

Malvin pun melangkahkan kakinya meninggalkan lapangan, ia menyusuri koridor yang mulai banyak murid yang sedang berbincang bincang.

Semua tatapan berarah pada mereka berdua. Renata hanya diam dan terkadang menutup matanya karena merasa sangat malu. Bahwasannya, Malvin adalah seorang the Most Wanted sekolah, dan ia? Ia hanya seorang gadis culun dengan kacamata besar bertengger di hidungnya.

"Eh liat deh! Gila banget, kan?"

"Ih kok dia sih yang ada di gendongan Malvin! Harusnya tuh gue!"

"Aaaa Malvin, nengok dikit boleh dong?"

"Gue iri, pengen kayak gitu."

"Malvin punya gue, kenapa jadi curut itu yang dapet?"

Percakapan itu membuat rasa malu Renata makin membesar. "Vin, turunin aku." bisik Renata tertahan di telinga Malvin.

My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang