Renata dan Rachel pun masuk kedalam kamar Riska yang bernuansa kuning cerah, di lihatnya Riska sedang tiduran sambil memainkan ponselnya.
"Hai?" Ucap Renata kepada Riska.
"Eh kalian berdua," ucap Riska girang langsung mengubah posisinya menjadi duduk.
"Lo sakit, Ris?" Tanya Renata lalu menaruh buah apelnya di atas nakas.
"Iya, cuman demam aja kok. Sekarang juga udah baikan, ayo duduk aja tuh di sofa." ucap Riska sambil tersenyum.
"Oh iya, tau nggak, Ris?" Tanya Rachel dengan wajah hebohnya.
Riska hanya menautkan alisnya tak mengerti, "Ya nggak lah, orang lo belom kasih tau."
"Tau nih kok lo jadi O2N sih." cibir Renata.
"Ris, si Renata tadi pagi nabrak si Malvin terus di- Aw!" Ucap Rachel terpotong karena Renata mencubit pahanya keras.
"Lo apa apaan sih, Ren? Sakit tau gak sih,"
"Lo sih nyebelin, ngapain di kasih tau." ucap Renata dengan muka tak sukanya berbicara dengan berbisik.
"Ya nggak papa, Riska juga perlu tau kebahagiaan lo hari ini" balas Rachel juga berbisik, Riska menatap mereka heran.
"Heh, sebenernya apa sih yang mau di kasih tau?"
"E-eh nggak kok, bohong dia tuh." Rachel kembali mencubit paha Renata.
"Sakit, bego!" Ucap Renata menjitak kepala Rachel.
"Ih, lo mah begitu." Rachel mengerucutkan bibirnya.
"Udah dong kok jadi berantem, sekarang kasih tau gue, kenapa sama Renata?"
"Tadi pagi dia nabrak Malvin, terus jatuh di tolongin, dan dia baper." Ucap Rachel dengan cepat dan singkat.
"Hah? Serius Ren?" kini pandangan Riska mengarah pada Renata, Renata hanya menatap Rachel tak percaya.
"Nggak! Itu bohong, Ris!" Elak Renata tak terima. Ia dengan cepat memukul Rachel kuat kuat.
"Lo kenapa sih, Ren? Lagian kan itu bener, kenapa pake mukul gue? Ah, malesin elo mah." lagi lagi Rachel memberengut kesal dengan tingkah sahabatnya itu.
"Cie! Gue ikut seneng, Ren. Akhirnya lo bisa juga berhadapan sama Malvin sedekat itu," pekik Riska
"Iya, kita mah doain supaya lo bisa lebih deket, bahkan serumah." ledek Rachel
What? Serumah? Apa apaan Rachel? Maksudnya ia menikah gitu dengan Malvin? Itu sangat sangat mustahil. Walaupun memang itu harapannya, Menikah dengan orang yang ia cintai dan bahagia selamanya.
"Eh Ris, liat tuh pipinya merah!" Pekik Rachel.
Renata mendengus pasrah, sungguh. Temannya ini memang menyebalkan. Sekarang ia sangat malu, sekarang ingin rasanya ia menghilang. Sekarang juga.
"Kalian semua jahat."
"Loh jahat kenapa? Niat kita ini baik, Ren." bela Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)
Fiksi Remaja(SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA) Aku tidak ingin munafik, Tapi siapa yang tak suka bila menikah dengan seorang Most Wanted sekolah? -Renata Juliana Siapa yang suka jika di nikahkan dengan Cewek Nerd seperti dia? -Malvin Bask...