L I M A B E L A S - Meet Shaidan.

270K 14.3K 250
                                    

Karena udah 10 like dan banyak yang minta lanjut *dih pede amat lu thor* bodo amat. Maka aku lanjut malam ini juga wkwk.

Happy Reading! :)

Pagi pagi sekali, Renata sudah siap dengan atribut sekolahnya. Hari ini ia harus menyiapkan sarapan untuknya dan Malvin. Ia pun turun kebawah lalu pergi ke dapur. Semua perlengkapan sudah tertata rapi disana.

Hari pertama ini ia memutuskan untuk membuat sandwich saja. Sandwich yang pernah bundanya buatkan untuk Renata.

Setelah selesai, ia menaruh sandwich itu di meja makan lalu beranjak untuk membangunkan Malvin.

"Malvin.. bangun, lo sekolah kan?" Renata mengetuk pintu kamar Malvin. Tapi tak ada jawaban.

"Malvin, ini udah siang." tetap masih tak ada jawaban.

Akhirnya Renata memutuskan untuk membuka pintu kamar Malvin. Dilihatnya Malvin masih tertidur pulas di atas ranjang. Wajahnya begitu damai seperti bayi. Ia pun menghampiri Malvin dan duduk di pinggir ranjangnya.

Perlahan tangan Renata terulur untuk memegang rambut Malvin. Tapi sebelum itu, Malvin sudah menepis tangan Renata duluan yang membuat gadis itu terkejut bukan main. Jadi, Malvin sudah bangun?

"Ngapain lo disini?! Nggak punya sopan santun! Berani ya lo. Sana keluar!" bentak Malvin yang membuat Renata berdiri dan langsung menjauh.

"Gue cuma mau bangunin lo. Cepetan turun gue udah buat sarapan."

"Terus? Apa masalah nya sama gue? Cepet sana keluar!"

"I-iya." Akhirnya Renata menutup pintu dan kembali lagi ke dapur.

"Ya Allah, itu cowok kasar banget sih sama gue. Kalau kaya gini gue bisa apa? Hati dia udah beku banget." Renata melirik sandwichnya, lalu meraihnya dan memasukannya kedalam mulut.

Menit demi menit pun berlalu. Tapi tidak ada tanda tanda Malvin akan turun kebawah. Renata melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. "What?! Jam tujuh?! Aduh gue telat nih." Renata pun bergerak gelisah. Ia memutar balik tubuhnya ingin menemui Malvin. Tapi ia di kejutkan dengan kehadiran Malvin yang sedari tadi di belakangnya.

"Malvin. Kita udah telat."

"Terus?"

"Ya. Kita harus sekolah."

"Apa hubungannya sama gue?"

'Gue harus gimana? Ya Allah, bantu hambamu ini.' batin Renata mengigit bibir bawahnya.

Setelah Malvin memakan sandwichnya ia lalu beranjak untuk mengambil kunci motornya. Lalu pergi ke halaman rumah di ikuti oleh Renata. Tapi sebelum itu Renata mengunci pintu rumah terlebih dahulu.

Malvin pun menghidupi mesin motornya. Lalu mengeluarkan motor itu dari garasi.

"Lo ngapain?" tanya Malvin ketus saat melihat Renata masih di samping motornya.

"Gue- gue mau naik." jawab Renata polos.

"Naik? Emang gue suruh lo naik?" Renata menggelengkan kepalanya.

"Ya udah. Berarti lo ga boleh naik.".

"Te-terus? Gue naik apa kesekolah?"

"Lo berangkat sendiri lah! Lo kira gue supir lo gitu?! Ogah! Sana berangkat sendiri."

"Tapi? Lo tega sama gue?"

"Lo siapa gue sih? Hah?!"

"Sekarang kan gue istri lo" jawab Renata dengan tampang yang tak bersalah. Karena memang benar, dia sekarang menyandang seorang istri dari Malvin.

My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang