D U A P U L U H T I G A - "Malvin bangun, Please."

256K 11.1K 116
                                    

Budidayakan Vommentnya, guys:)

Happy Reading!

Shaidan terus menatap tulisan tersebut. Di kiri bawah bingkai foto ada sebuah kata yang tak ia mengerti apa maksudnya.

'You are mine. My Husband, Malvin.'

Kata kata itu sukses membuat Shaidan berfikir keras. Apa maksudnya?

Atau jangan jangan Malvin sudah mempunyai istri? Dan dia adalah Renata. Shaidan menggelengkan kepalanya, tidak mungkin. This impossible.

'Nggak mungkin. Masa iya Malvin udah punya istri? Renata juga kan cuman sepupunya?' batin Shaidan.

Pertanyaannya sekarang adalah apakah benar status mereka sebatas saudara?

Renata turun dari tangga dan melihat Shaidan yang sedang berdiri di depan meja. Tapi matanya terpusatkan pada apa yang di pegang Shaidan. Bingkai foto yang ia buat.

Mata nya membulat sempurna. Lalu ia refleks berlari dan dengan cepat menyambar bingkai foto tersebut membuat Shaidan terlonjak kaget.

"Eh, kenapa?" tanya Shaidan pura pura tak tahu.

"Apa lo tau sesuatu?"

"Sesuatu apa?" Shaidan mengernyitkan dahi.

Renata bernafas lega karena Shaidan tak mengetahui hal itu.

"Oh iya, biar gue yang siapin makanan. Lo duduk aja, boleh kok nyalain tv-nya." Shaidan hanya tersenyum lalu menuruti apa perintah Renata.

Buru buru Renata membawa bingkai foto tersebut dan menaruhnya di laci. Lalu ia dengan cepat menyiapkan 2 piring nasi goreng.

***
"Ren, akhir akhir ini kenapa sih lo berubah?" tanya Rachel sembari melahap batagornya.

"Iya, lo beda banget belakang ini. Lo udah gak pernah sharing-sharing sama kita. Lo kenapa sih?"

"Gue berubah? Darimananya? Gue cuman capek aja ngurusin keperluan Malvin."

"Malvin udah sadar?" Renata meneguk ludahnya, ia jadi mengingat cowok itu sekarang. Renata menggeleng pelan.

"Detak jantung dia sempat hilang kemarin." Penuturan Renata itu membuat kedua temannya kaget bukan main.

"Yang bener lo? Tapi sekarang nggak papa kan?"

"Iya, sekarang dia udah nggak kritis lagi."

"Akhirnya. Kapan lo bakal kesana lagi?" tanya Riska.

"Mungkin pulang sekolah." Renata bangkit dari kursinya bertujuan ingin kembali ke kelas.

"Mau kemana?" tanya Rachel lalu meminum jus alpukat nya.

"Mau balik ke kelas." Renata pun berjalan meninggalkan kedua sahabatnya yang saling pandang.

"Masa iya? Haha bisa aja lo."

"Beneran. Lo beda hari ini." Dua percakapan itu membuat Renata memalingkan wajahnya ke sumber suara. Ekspresi terkejut tersirat di wajah Renata. Nita dengan seorang laki laki yang Renata kenal.

"Loh itu kan Juna? Kenapa bisa sama Nita?" Juna, cowok tersebut adalah teman sekelas Renata.

"Lo mau nggak--" sebelum Renata mendengarkan perkataan Juna ia sudah lari duluan karena melihat Juna yang memegang tangan Nita.

Baginya Nita adalah pengkhianat. Bayangkan, kekasihnya dengan terbaring tak berdaya di rumah sakit, tapi dia? Dia malah mencari pelarian.

"Nita, liat aja suatu saat gue bakal ungkap kedok jahat lo itu!" Renata mencengkram bukunya sampai sampul buku itu sudah tidak berbentuk lagi.

My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang