Budidayakan Vote sebelum
membaca*-*Happy Reading!
Pulang sekolah lagi lagi Renata harus pulang sendiri dikarenakan supir pribadinya tidak bisa menjemputnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja, karena menurutnya itu menyenangkan dan lagi pula ia sudah lama tidak berjalan kaki.
Tapi tiba tiba perhatiannya terpusat kan pada segerombolan anak laki laki yang sepertinya berandalan. Rambutnya acak acakan, bajunya yang di keluarkan, belum lagi mereka membawa ikat pinggang dan balok kayu.
"Siapa itu? Kenapa rame rame ke belakang sekolah?" tanya Renata pada dirinya sendiri.
Setelah segerombolan itu hilang dari pandangannya, aura ingin tahu nya pun keluar. Ia memberanikan diri untuk mengikutinya.
"Malvin? Ngapain dia? Pasti dia mau berantem lagi." ucap Renata kaget setelah melihat Malvin lah yang jadi kapten dari gerombolan itu. Ia secepatnya bersembunyi di balik tembok yang besar.
"Akhirnya lo dateng juga, gue kira lo bakal ketakutan kaya kucing kecebur got." ucap seorang laki laki seumuran Malvin yang di yakini itu adalah ketua dari lawan Malvin.
Malvin tersenyum mengejek. "Nggak usah banyak bacot, terima aja!" Malvin yang emosinya naik langsung menonjok wajah laki laki itu dengan keras. Laki laki itu meringis kesakitan.
Malvin terus memukulnya sampai bertubi tubi sehingga tubuh cowok itu tidak dapat berdiri lagi.
Renata yang melihat kejadian itu langsung membulatkan matanya, tiba tiba tubuhnya lemas dan kakinya bergetar.
"Ayo katanya lo ga takut?! Mana di giniin aja mampus!" bentak Malvin
"Matiin Malvin, sekarang!" titah cowok itu kepada kawanannya.
Segerombolan lawan Malvin segera melawannya, begitu pun segerombolan Malvin.
Sekarang disana terjadi perkelahian yang hebat, Renata benar benar di buat kaget. Kakinya benar benar lemas sekarang. Ia pun memutuskan untuk menenangkan diri sejenak.
Malvin sempat terkena beberapa serangan hebat, bagian wajahnya sudah membiru. Perutnya juga terkena tendangan yang hebat. Tapi bukan Malvin namanya jika ia tidak bisa membuat lawannya tunduk padanya.
Malvin membalas satu persatu lawannya menggunakan sisa tenaganya sehingga segerombolan itu babak belur semua.
"Ayo pergi!" perintah seorang cowok yang tadi. Segerombolan itu pun pergi dengan langkah yang tertatih tatih.
"Lo ga papa, Mal?" tanya Keenan.
"Nggak papa." jawabnya singkat sambil memegangi bibirnya yang mengeluarkan darah.
Renata yang tak tahan melihat itu langsung memberanikan dirinya mendekati Malvin.
"Malvin, lo nggak papa? Sini gue bantuin." ucap Renata khawatir lalu memegang wajah Malvin.
Malvin mengernyitkan dahinya melihat Renata, ia pun segera menepis tangan cewek itu. "Nggak perlu. Lo ngapain disini? Ngikutin gue lagi?"
"Eh? Emm.. anu.. tadi ga sengaja lewat sini kok." dusta Renata.
"Bohong. Lo masih ga ngerti ya ucapan gue kemarin?! Lo mau mati hah?!" bentak Malvin yang membuat Renata jadi gemetaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil(SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA) Aku tidak ingin munafik, Tapi siapa yang tak suka bila menikah dengan seorang Most Wanted sekolah? -Renata Juliana Siapa yang suka jika di nikahkan dengan Cewek Nerd seperti dia? -Malvin Bask...