Next duluu laaaah wkwk sesuai janji kan akuu:)
Happy Reading!
"APA!?" Renata menghampiri Talita yang masih setia berdiri di belakangnya.
"Iya."
"Lo nggak bercanda kan!?" Renata mengguncang bahu Talita.
"Nggak, Ren. Mana mungkin gue bercanda!"
"Sekarang dia dimana!?"
"Di Rumah Sakit Permata."
"Oke gue pergi. Makasih banyak infonya, Ta." Renata pun berlari kearah parkiran sekolah. Matanya mencari cari keberadaan Shaidan. Disana ada Shaidan sedang menunduk memainkan ponselnya.
"Shaidan!" panggil Renata lalu menghampiri cowok itu.
"Eh, Udah?"
"Udah. Shaidan, gue minta tolong." suara Renata terlihat khawatir yang membuat Shaidan tak mengerti.
"Tolong anter gue ke RS. Permata! Cepetan, Dan. Gue mohon lo bisa."
"RS? Siapa yang sakit?"
"Malvin kecelakaan! Please, lo anter gue kesana ya?" Shaidan terkejut mendengar itu. Walaupun mereka sedang bertengkar, tapi Shaidan masih mempunyai rasa kasihan. Lagipula mereka pernah menjadi teman baik.
"Ayo gue anter." Ada nada khawatir juga di suara Shaidan. Tanpa berpikir panjang, Renata naik ke atas motor Shaidan.
"Pegangan. Gue mau ngebut." Shaidan melajukannya dengan kecepatan kencang.
Karena kecepatan yang kencang, dan Rumah Sakit itu dekat dengan sekolahnya. Jadi mereka sampai dengan cepat dan selamat.
Renata dan Shaidan memasuki area Rumah Sakit. Aroma obat obatan menyeruak di hidung Renata. Jujur saja, Ia benci rumah sakit.
"Sus, tadi ada siswa SMA yang kecelakaan kan?" tanya Shaidan kepada Resepsionis.
"Laki laki?" Shaidan mengangguk mengiyakan.
"Ada, dia sedang di tangani di UGD."
"Terima kasih, Sus."
Renata dan Shaidan pun menghampiri ruang UGD. Disana ada kedua teman Malvin. Dan..
Nita.
'Loh ada Nita? Mungkin tadi dia buru buru gara gara Malvin.' batin Renata.
"Renata?" Keenan menyadari keberadaan Renata. Julio dan Nita pun menoleh secara bersamaan.
"Lo? Yang gue tabrak tadi ya?" tanya Nita.
"I-iya. Gimana keadaan Malvin?"
"Malvin baik baik aja. Dia lagi di tangani sama dokter." sela Keenan.
"Lo siapanya?" tanya Nita. Pertanyaan itu membuat hati Renata mencelos.
"Eh- emm.. gue sepupunya." Nita hanya mengangguk.
"Lo duduk dulu, Ren." ujar Shaidan membawa Renata untuk duduk di kursi tunggu.
"Gue.. khawatir banget, Dan."
"Lo nggak usah khawatir. Ada gue disini. Dan Malvin pasti baik baik aja." Shaidan mengelus lembut bahu Renata.
Renata menghampiri Julio dan Keenan yang masih setia berdiri memandang pintu UGD.
"Keenan. Malvin kenapa?" pertanyaan Renata itu membuat Keenan dan Julio tegang. Mereka bingung harus jujur atau tidak.
"Ma-Malvin baik baik aja, kok." balas Keenan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)
Novela Juvenil(SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA) Aku tidak ingin munafik, Tapi siapa yang tak suka bila menikah dengan seorang Most Wanted sekolah? -Renata Juliana Siapa yang suka jika di nikahkan dengan Cewek Nerd seperti dia? -Malvin Bask...