D U A P U L U H D E L A P A N - Masih Sama.

259K 11.3K 211
                                    

Budidayakan vote sebelum membaca, guys:)

Happy Reading!

Sinar matahari menyelinap melalui tirai kamar Malvin. Cowok itu membuka kelopak matanya perlahan.

Ia menyadari bahwa ada seseorang yang menindih tubuhnya. Malvin pun menoleh kesamping, betapa terkejutnya ia mendapati Renata yang tertidur dengan posisi yang tragis.

Malvin menatap wajah Renata yang damai. Entah kenapa hati Malvin merasa hangat melihat wajah Renata. Ia baru tahu sekarang, kecantikan Renata bertambah saat ia sedang tertidur.

Tanpa Malvin sadar, ia mengulurkan tangannya untuk menyingkirkan anak rambut Renata yang menutupi wajahnya. Ada perasaan menyesal di hatinya mengingat ia menampar Renata kemarin siang.

Tapi sebelum Malvin menyentuh Renata, cewek itu sudah membuka matanya terlebih dahulu membuat cowok itu kelabakan sendiri.

Renata menegakkan tubuhnya, baru sadar bahwa ia tertidur disana semalaman.

"Eh-- maaf gue-"

"Nggak papa." Renata membulatkan matanya terkejut, ada apa dengan Malvin hari ini? Suaranya terkesan lebih lembut dari biasanya.

"Emm maaf, gue mau siap siap sekolah." Renata beranjak dari duduknya dan membuka pintu.

"Ini udah jam 08.00, lo mau hormat di tengah lapangan?" Renata sontak melihat ke arah jam dinding yang bertengger di kamar Malvin. Benar saja, jam 8 lewat lima belas.

"Ya udah gue bikin sarapan." Renata dengan cepat keluar dari kamar Malvin. Ia menuruni tangga dengan cepat lalu segera pergi ke dapur.

"Bego! Bego! Bego! Renata.. lo kok bisa bisanya ketiduran disitu! Malu banget gue anjir!" Jujur saja, muka Renata memerah saat ini.

"Malu kenapa?" Tiba tiba saja Malvin menyahut dari belakang membuat Renata terlonjak kaget dan menoleh kebelakang.

"Nggak, Gue mau bikin nasi goreng terus minyaknya tumpah." Ini sama sekali bukan jawaban yang tepat untuk menjawab pertanyaan Malvin.

'Ya ampun, Ren. Lo kenapa jadi salting gini, sih?! Ampun gue mah.' batin Renata lalu memejamkan matanya. Ia pun dengan cepat mengambil wajan dan membuat nasi gorengnya.

Malvin terus berdiri disana, di sebelah meja makan, membuat Renata tambah kelabakan. Malvin kenapa sih? Batin Renata.

Setelah selesai, Renata buru buru menaruh nasi gorengnya di piring lalu buru buru menaruhnya di meja.

Karena Renata yang terburu buru. Ia hampir terjatuh kalau saja tidak Malvin tidak buru buru menahan tubuh Renata.

"Kalau jalan pake mata jangan pake dengkul." Sedetik kemudian Malvin melepaskan tahanannya membuat Renata refleks terjatuh ke lantai. Untung saja nasi goreng nya sudah ia taruh di meja.

Malvin pun mengambil nasi goreng tersebut lalu pergi meninggalkan Renata. Cewek itu merintih kesakitan, memegang pantatnya yang jatuh menyentuh lantai.

"Anjir banget, ini mah sama aja gue jatuh jatuh juga." Renata pun berusaha untuk berdiri lalu pergi untuk membersihkan rumah.

***
Renata berjalan dari dapur ke ruang tengah dengan membawa tumpukan baju baju di tangannya.

Ia melirik Malvin yang sedang berada di depan TV. Ia sempat terkejut, karena Malvin yang memegangi kepalanya.

Renata menaruh tumpukan baju itu di meja lalu menghampiri Malvin.

"Malvin? Lo kenapa?!" Renata panik sekarang. Ia memegang pundak Malvin dan mengguncangnya pelan.

"Nggak tau! Kepala gue sakit banget." Cewek itu di buat bingung sekarang, ia langsung mengambil obat penghilang rasa sakit yang di berikan dokter untuk Malvin.

My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang