D U A P U L U H D U A - Kenapa Bukan Aku?

240K 11.3K 108
                                    

Budidayakan vommentnya, guys:)

Happy Reading!

Dokter terus melakukan kejut jantung pada Malvin. Tapi Malvin tetap tak bereaksi.

Dokter hampir saja putus asa untuk menyelamatkan cowok berdarah Spanyol-Indo ini.

Ini adalah yang terakhir. Dokter menghela nafasnya panjang lalu mulai melakukan nya lagi. Jika Malvin tetap tak bisa bereaksi, berarti inilah akhir hidup Malvin.

Alat kejut jantung menempel pada dada bidang Malvin. Hening. Tak ada perubahan.

Dokter menghela nafas kasar. Sepertinya inilah akhir hidup Malvin. Tapi, kemudian ada suara yang berubah.

Grafik monitor itu menunjukan garis yang berbeda. Garis dimana detak jantung Malvin berdetak lagi.

Seluruh orang di dalam ruangan bernafas lega dan tersenyum senang karena kewajiban mereka untuk menyelamatkan pasiennya sudah terlaksanakan.

Renata terus saja memanjatkan doa. Air matanya tak berhenti henti keluar membasahi pipinya.

Renata memejamkan matanya sembari bernafas panjang. Tapi kini matanya terbuka karena suara pintu ruangan Malvin terbuka menampilkan seorang perempuan paruh baya.

"Dokter, gimana keadaannya? Malvin selamatkan?" Dokter tersenyum lembut membuat Renata ikut tersenyum. Ia tahu pasti ini kabar yang baik.

"Malvin selamat. Ia sudah melewati masa masa kritisnya. Dan sekarang kita hanya menunggu ia untuk sadar." Renata benar benar bahagia sekarang, doanya telah di kabulkan. Begitupun Shaidan dan Nita yang ikut bahagia karena hal tersebut.

Renata dengan cepat menyerobot pintu masuk lalu memeluk Malvin tapi tanpa melukainya. Kebahagiaan memenuhi hatinya saat ini.

Ia tidak percaya bahwa Malvin sudah melewati masa komanya.

"Malvin, gue bener kan? Lo selamat! Lo bakal ada di samping gue lagi!" Bilanglah Renata seperti orang gila sekarang. Tapi ini sungguh kebahagian untuknya.

"Minggir!" Nita menarik kasar tubuh Renata dan membuat tubuh cewek itu menyentuh lantai. Renata terkejut setengah mati mendapat perlakuan seperti itu dari Nita.

"Malvin! Lo harus sadar secepatnya! Gue nggak mau harus nunggu lama lagi!" Nita menggoyangkan tubuh Malvin. Renata sungguh kesal saat ini.

"Nita! Jangan lakuin itu ke Malvin! Lukanya bisa parah nanti!"

"Shut up, bitch!" Mata Renata membulat mendengar kata yang terlontar dari mulut Nita.

"Renata, ikut gue." Shaidan menarik paksa tangan Renata dan menjauh dari ruangan Malvin.

"Shaidan! Lo apa apaan sih? Gue mau liat Malvin!" Renata melepaskan genggaman tangan Shaidan.

"Renata, dengerin gue, lo nggak boleh disana, lo tau kan Nita orangnya kayak apa? Udah lebih baik lo menghindar dari dia mulai sekarang."

"Kenapa?"

"Gue nggak mau hal yang nggak nggak terjadi sama lo!"

"Tapi gue harus ada di samping Mal-"

"Malvin! Malvin dan Malvin! Kenapa sih yang selalu ada di pikiran lo itu Malvin? Bisa nggak lo pikirin diri lo sendiri dulu? Sekarang dia udah ada pacarnya dan Lo harus mundur kalau udah begini."

Perkataan itu menjadi tamparan untuk Renata. Ia diam mematung, mencerna semua kata kata yang di ucapkan Shaidan. Begitu jahatnya kah dunia? Sampai ia tidak bisa bersatu dengan Malvin.

My Badboy Husband (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang