" ketika waktu adalah alasan untuk berubah, mengapa hati ini masih untuk mu sampai saat ini"
Alasan untuk mencintai seseorang, bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Kerap sebuah alasan dijadikan senjata hebat untuk mengambil keputusan tidak tepat. Kalau mencintai butuh alasan berarti meninggalkan butuh alasan lagi, cinta bukan alasan untuk membenci ketika hadir ia membahagiakan sang pemilik hati tapi ia pergi yang duluh ada kata cinta berubah menjadi benci tak beralasan. Aku menunggu mu dengan alasan aku masih mencintaimu.
****
Pagi buta dengan embun sejuk, bunyi kicauan burung ramainya. Kota dengan segudang kesibukan telah bangun, gemerlap Lampu menghiasi kota telah padam tergantikan cahaya terang sinar matahari memukau tatkala terbit dari timur. Suara kesibukan terdengar dari dapur, menampikan seorang gadis muda bersurai cokelat kemerahan, tubuh jenjang ideal, cantik nan juga ramah. Ia telah bangun sedari tadi, menyiapkan bekal untuk berjalan hari ini liburan di kota kecil Saugerties membuat ia semangat untuk membuat bekal sebentar. Makanan sehat yang dipilihnya, dari ruang tengah terdengar suara hp berdering menandakan seseorang menelepon. Ia mengambil serbet mengelap tangannya, menuju ruang tengah mengambil hp berbicara dengan orang disebrang sana. Wajah tersenyum tergantikan dengan wajah kaget sekaligus sedih, ada apa yang terjadi? .
" benarkah, sejak malam kemarin?, kenapa kalian tidak memberitahukan ku kalo ia berada di sana". Khawatir irina, ia mengapit hp ditelinga bergegas pergi meninggalkan rumahnya tapi tidak lupa membawa bekal. Dengan celana jeans, baju kemeja kotak-kotak, sweeter selalu menemaninya dan juga tas selempang. Berhenti tepat di halte, memberhentikan taksi menyebutkan alamat, bergegas kesana.
Telah sampai di tempat tujuan, irina turun dari taksi membayar dan menutup pintu. Berjalan ke resller menanyakan kamar 205, resller itu menunjukkan arahnya, tanpa aba aba lagi, ia berjalan menyusuri ruangan-ruangan yang ada. Mencari nomor 205, ternyata paling ujung dekat jendela. Ia mengetuk pintu, terlihat 4 orang temannya sedari tadi ditempat itu.
" bagaimana keadaan ibu mu, aurel?". Tanya irina kepada temannya bernama aurel itu, aurel menatap sendu irina dan menjawab, " ibu ku kemarin malam kritis. Dokter bilang kalo ibu ku harus di rawat secara intensif, maafkan aku, gara-gara aku liburan kalian kacau". Sedih aurel. Irina menggelengkan kepalanya, " tidak kok. Lagian liburan itu bisa dilakukan kapan saja, percuma karena tidak lengkap nantinya dan tidak bakal seru". Ucap irina dengan tersenyum. Aurel membalas senyum irina, ia menatap teman-teman lainnya mereka melakukan hal sama seperti irina tersenyum menandakan tidak apa rencana liburan mereka batal. Toh juga, mana mungkin liburan saat teman kalian ada kena musibah. Itu yang dipikirkan irina sekarang. Mereka tidak lama keluar dari ruangan rumah sakit. Yap, saat ini irina berada di rumah sakit. Mereka berpamitan dengan aurel, dan menuju cafe saat ini.
Saat ini, irina dan teman-temannya sedang membersihkan cafe sebelum cafe benar-benar buka. Irina mendatangi chesy membahasan tentang kue ulang tahun di pesan seseorang kemarin malam. Semuanya beres, memulai membuat adonan kue, sangat terampil tangan para pekerja di cafe tersebut tidak heran bahwam cafe mereka selalu ramai, sebab mereka pintar membuat segala jenis makanan yang enak tapi juga berkualitas. Tidak lama seseorang datang di cafe tersebut, lia sahabat irina melayani orang itu.
"ada bisa ku bantu, tuan? ". Tanya lia, yang ternyata adalah kevin. Kevin melihat sebentar lia, lalu berkata, " apakah kue ulang tahun, yang dipesan atas nama Alvern". Tanpa basa basi lia pergi menuju dapur bertanya apakah kue nya telah jadi. Tidak berlangsung lama, kue ulang tahun untuk alvern sudah jadi, mereka membingkisnya cantik, dan menulis beberapa kata ucapan selamat ulang tahun ke pada alvern keponakan daniel. Kevin membayar, lalu pergi dari cafe lia terus memperhatikan kevin sejak tadi. Ia merasa ada yang aneh terhadap orang itu. Kevin.
" woi". Semuanya berbalik melihat lia, lalu berkata serempak, " ada apa,lia?".
" buset dah, jangan main borong gitu napa. Ehg, kalian rasa aneh gak terhadap orang itu!". Jawab lia, mereka saling tatap dan tertawa pecah mendengar pernyataan dari lia.
" bilang aja, kalo kau suka lia. Gak usah nutupi gitu juga kale, dia emang ganteng jadi wajar kalo kau merasa aneh". Balas lavina atas pembicaraan tidak masuk akal menurutnya.
"ih, aku tidak suka dengan orang aneh yah. Lagi pula ini beneran woi auranya lain dari yang lain, entahlah berasa beda gitu".
" sudah, sudah kau kebanyakan baca novel fantasi kayaknya. Malahan yang aneh itu kau, lia". Ucap irina, tersenyum
"ih, kalian. Aku tidak aneh tau! ". Ketus lia. Lia , mengerucutkan bibirnya berhasil semua orang tertawa renyah akan tingkah lavina. Entah mungkin firasat, irina juga satu pendapat dengan lia bahwa laki-laki itu aneh, sangat aneh termasuk aura dipancarkannya. Tapi ia membuang jauh-jauh pikiran anehnya, ia tidak mau di ledek teman temannya aneh karena satu pendapat sama lia. Mereka bubar mengerjakan tugas masing-masing, sebelum tepat jam 12 siang di mana semua orang pulang untuk istirahat dari aktivitas padat. Baik orang kantoran ataupun pelajar mereka selalu singgah di cafe tersebut. Suasana tentram, sejuk sekaligus bikin nyaman tidak heran cafe yang didirikan irina bersama teman-temannya itu membuahkan hasil. Cafe selalu ramai kapan pun, dan para pelanggan setia walaupun hujan, libur selalu datang di tempat itu.
Tepat jam 12, cafe telah ramai terlebih dulu. Semua sibuk melayani para pelanggan yang datang silih berganti, membuat mereka kualahan tetapi tidak menghambat semangat kerja mereka. Irina terlihat sibuk mengambil pesanan makanan dari pelanggan, sempat ia bolak balik mengambil persediaan makanan sampai sampai tak memperhatikan penampilan dirinya sendiri sudah acak acakn tapi masih cantik di pandang. Banyak laki-laki diluar sana menyukai gadis perawakan Inggris-Belgia ini tapi entah mengapa semua laki-laki yang pernah dekat selalu ia tolak dan menjauh. Bukan tanpa alasan ia seperti itu, irina tak ingin berhubungan dengan siapa pun ia memililih sendiri saat ini menunggu seseorang menjadi hal favorit baginya. Seseorang itu mengubah pandangan irina terhadap laki-laki ia berjanji akan tetap menunggu seseorang itu datang kepadanya atau sebaliknya, biarkan waktu berbicara nanti. Yang terpenting untuk sekarang hatinya untuk laki-laki itu seorang. Tak bisa seorang pun didalam hatinya, kecuali keluarga tercinta telah tenang di alam keabadian.
Senyum mengembang tatkala sebuah surat ditangangya, "Aku senang, aku senang akhirnya diterima ".
Teman temannya menghargai usaha irina, bagaimana tidak ia berhasil lolos masuk ke perusahaan besar di New York. Perusahaan yang bergerak pada bidang fashion, elektronik, dan kapal-kapal pesiar mewah. Irina bekerja di bidang fashion, sesuai kemampuannya. Lia, Lavina, jelsyn, keana, sea, dan zola memeluk irina dengan riang. " Selamat irina". Ucapan selamat diberikan.
Tanpa aba aba irina memeluk sekali lagi, " Ini juga berkat kalian, coba kalo kalian tidak menyemangatiku pasti aku sudah menyerah ".
" Oke, hari ini kita gratiskan cafe untuk sehari penuh untuk merayakan penerimaan kerja irina". Ucap jelsyn.
Jawab mereka serempak, " oke!! ".
Malam mulai tiba, New York di penuhi lampu warna-warni menakjubkan. Semua orang sibuk kembali pulang tidak berlaku dengan cafe irina ramai pengunjung berdatangan silih berganti semua bekerja keras terlihat sibuk melayani.
" semua beres, yuk pulang ". Ajak zola, Mereka menaruh celemek dan mengambil tas selempang keluar bersamaan dari cafe. Terlihat pukul 9 malam, tidak berlaku untuk kota tidak tidur ini. Jam segitu masih ramai, irina sangat bersyukur pulang jam 9 mengingat bahwa hari ini terakhir ia bekerja . Mulai besok ia sudah bekerja di perusahaan terkanal dengan nama HS(D) Corp .
Btw, maaf yah baru updet hari ini. Soal nya tugas lumayan menunmpuk, walaupun banyak libur tetap saja ada tugas, jadi maaf yah tidak bisa updet setiap hari. Oh yah, makasih lagi yang sudah membaca cerita always the alpha ini, jangan lupa kasih saran yah. Kalau mau vote juga boleh 😘
Ingat jangan malas membaca karena membaca kita bisa tau segala hal. Oke see you next time kawan kawan ku 😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Always The Alpha ( Revisi)
WerewolfBagaimana jadinya seorang w erewolf membenci mate nya karena ia seorang manusia tapi ia juga mencintainya. Irina seorang gadis yang ramah juga pandai, harus bertematu dengan seorang werewolf yang sangat kejam dan sadis. Bagaimana mana takdir bis...