BAGIAN 21

3.1K 100 2
                                    

"Ego ku membencimu, tapi tak sama dengan persaan ini".

Daniel

Waktu berjalan dengan semestinya, aku masih memikirkan bagaimana mengusir irina pergi dari packku dan menggantikan dravina jadi luna ku.

Tok...tok...tok...

"Masuk" kata ku, lalu pintu terbuka nampak seorang wanita masuk, siapa lagi kalo bukan dravina. "Hai, sayang " katanya ramah, aku hanya melihat tidak menjawab sapaannya itu.

"Hei, aku menyapa mu".sergahnya, " yah" ucap cuek sajah karena stress dengan pekerjaan tak kunjung habis ini. Dravina jalan menujuku ,memelukku dari belakang lalu mengecup pipi kanan.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku ke vina, dia menatapku bingung " emangnya kenapa kalo aku mengecup pipimu itu". Jawabnya santai, aku lelah dengan sikapnya itu tapi aku juga menyayanginya. Entah sihir apa yang dia pakai, aku tak bisa jauh darinya.

"Bagaimana?, apa kau sudah memikirkannya!". Dari yang fokus aku berbalik kedia mengerutkan kening dan bertanya " bagaimana apanya!" Tanya ku balik kedia, vina hanya memutarkan bola matanya malas " rencana untuk mengusir irina". Jawabnya santai.

Tapi, hati ku berkata "tidak" dan egoku berkata " iya", bingung. Sebenarnya, seperti susah melepaskan irina tapi egoku tak bisa mengelak dan akhrinya aku mempunyai rencana. "Membahagiakannya dulu terus mengecewakannya sangat dalam" pikirku seperti.

"Aku sudah tau caranya, jadi kau tunggulah sebentar. Berikan aku waktu 1 bulan" kata ku , aku melihatnya dia sedikit bingung " waktu 1 bulan ,hmmm...baiklah". Ucapnya beri kesempatan.

"Kau menemui hanya untuk---"ucap ku terpotong olehnya. "Bukan untuk itu, tapi apa kau mau memakai cincin ini". Kata vina kepadaku, aku hanya melihat cicin ini tanpa ada niatan memakai.

"Untuk apa cincin ini". Kata ku bertanya, vina seperti bingung memcari perkataan. "Hanya sebagai hadiah saja" katanya lalu memakaikan cincin ini kejari ku.

Sebenarnya,ada yang aneh tentang cinci ini. Tapi, tak apa aku akan memakainya saja.

                 ***

Aku pulang kemansion ku, mengambil beberapa kertas yang ketinggalan belum sempat aku mengambil,bau harum mencuat dihidungku.

"Irina!". aku langsung masuk dan mengecup keningnya sebentar. "Oh, apa yang ku lakukan". Pikirku, lalu pergi dari kamarnya. Aku langsung mengambil berkas, lalu menuju mobilku.

                 ***

Aku masih terbayang-bayang dengan apa ku lakukan tadi. Tidak terasa aku sudah sampai ditempat bandara pribadi ku, "sangat melelahkan". Pikirku lalu turun dari mobil.

"Kau sudah bilang kevin untuk menyiapkan pesawatku?" Tanyaku pada sopir itu."sudah alpha". Jawabnya,aku turun didepan bandara.

"Alpha saya sudah siapkan jet anda". Kata kevin, aku hanya mengangguk lali pergi ke jet pribadiku. "Alpha yakin mau pergi sendiri tanpa ada pengawalan?". Tanya kevin terlihat diraut wajahnya sangat kwatir. "Aku bisa jaga diri kev" jawabku santai.

Lalu aku naik ke jet pribadi. Tujuanku adalah tokyo, aku sedang meeting dengan klain ku ditokyo. Ada perasaan was-was dari diriku entah mengapa tapi aku biarkan saja tidak lama aku sudaj sampai ditokyo, aku segera turun dari jet pribadi dan langsung ada mobil menjembutku, yap itu adalah mobilku." Alpha,anda mau kemana?". Tanya sopir itu." Hm,ke mansionku saja" jawab, sih sopir langsung menancapkan gas nya sedang.

***

Aku sudah sampai dimansionku, banyak pengawalan makanya aku tidak meminta kevin untuk mengawalku. "Uhm, melelahkan". Pikirku semua orang menyambutku memberi hormat, aku hanya mengangku sajah lalu pergi ke kamar.

Keesokkan harinya....

Aku bangun karena matahari masuk kedalam kamarku. "Uhg, lebih baik mandi saja". Kataku sendiri, setelah mandi dan rapi aku turun kebawah untuk sarapan. Semua maid sudah menyiapkan sarapan, tanpa basa-basi aku memakan sarapan ku.

"Akhinya selesai juga" kata ku, yap bagaiman tidak meeting kali ini membuatku kelapaku terasa ingin pecah, tapi syukurlah aku bisa mengatasinya dengan mudah. "Dani siapakan jet ku, hari ini aku ingin pulang sekarang". Kata ku , orang yang bernama dani mengangguk lalu pergi. Aku berangkat dari tokyo setelah itu langsung pulang ke New York.

***

Jet pribadiku mendarat dibandara pribadiku, ku lihat kevin datang " bagaimana meeting alpha". Tanya kevin, aku menjawab pertanyaan itu " yah begitulah kev" kata singkat saja. Kevin hanya mengangguk saja, mobil pribadiku sudah datang dan aku naik kedalamnya, kevin dan lain memyusul dengan mobil yang lain.

Setelah sampai aku di mansion, pinti terbuka mooku hancur seketika. Yap, andri dan irina sedang bicara berdua ada perasaan sesak didadaku tapi aku mengiraukan.

"Ehgm". Kataku mengganggu mereka.





Haiii...hai.. bgmn critaku gaje banget kan heheh..heheh.biasa lah. Ohyah, mksh yh yg sdh mau baca crita 😘😘😘😍😍😍😍😍...jgn lupa vote and coment..

Byy..byy..dpt salam dari kls IX A...😊😊😊

Always The Alpha ( Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang