BAGIAN 4 -

5.5K 225 2
                                    

" waktu berputar cepat,kenangan terasa hilang begitu cepat. Tapi, benci ini tetap sampai selamanya "

Kenapa waktu begitu kejam, mengambil kenangan indah bergitu cepat?. Semua gara-gara dirimu, seandainya itu tidak terjadi mungkin saja aku bahagia bukan menjadi seperti ini. Diri ku bagikan monster, tak punya perasaan, kasih sayang, maupun hati. Itu telah mati, seiring berjalannya waktu, yah waktu.

****

Pagi cerah menyapa langit cantik, matahari dengan senang hati menyinari bumi, kemilauan pagi hari begitu sejuk. Embun hujan tercium, tanah basa dan tumbuhan basah setelah di guyur hujan semalam. Sinar matahari menembus gorden, menyilaukan mata. Seseorang terpaksa bangun dari tidur nyenyak, ia duduk memegangi kepalanya yang sakit .

"mimpi itu lagi! ". Geramnya. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya. Membuka gorden dan melihat luar. Pemandangan menakjubkan, hutan mengelilingi istananya, di temani langit cerah menambah kecantikan alam sempurna tak tersentuh tangan manusia. Ia pergi membersihkan dirinya, setelah usai mandi memakai jas dan berjalan keluar kamar. Para maid yang melihat alpha mereka turun melewati tangga, segera seisi ruangan menunduk hormat padanya. Ia hanya menatap datar, tak ada niatan untuk menyapa sedikit pun.

Semua kembali bekerja, alpha mereka daniel memakan sarapan yang sudah di siapkan untuk dirinya. Usai memakan sarapan, daniel menuju mobil yang telah di siapkan juga. Semua bekerja teratur dan rapi itu lah peraturan di istana daniel. Daniel masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya. Ia kali ini berkendara sendirian.

Daniel telah sampai di kantornya, semua orang menunduk hormat pada CEO mereka. Lagi dan lagi daniel tidak membalas hormat mereka, ia hanya menatap lurus kedepan. Ia masuk kedalam lift khususnya, dan menuju lantai terakhir perusahaan, lift itu terhubung dengan rungan kantor daniel.

Ting..

Bunyi lift menandakan ia sampai. Melihat berkas di atas meja, mengernyitkan kening, daniel mengambil kertas berada di tas mejanya. Satu alis terangkat, melihat nama tak asing baginya. Membuka berkas itu, membaca data seseorang tersenyum sesaat lalu menajamkan penglihatan bukan daniel minus tapi ada hal ganjil di berkas itu. Nama kedua orangtua seseorang, daniel sangat geram nama seorang wanita yang selama ini dia benci terdapat dalam dokumen.

Meremas kuat berkas itu, " tidak salah lagi. Aku puas melihat anakmu menderita! ". Mata tajam bak elang, senyum sinis tercetak di wajah tampanya. " kau telah menghancurkan segalanya,honey. Jadi, biarkan dirimu menderita lebih dari ini! ". Daniel memasukan kembali berkas itu, dan mengutat dengan laptop.

Tiba-tiba wolfnya mendilink daniel," kau terbenci sama dia, huh. Kau seharusnya tidak begitu dia tidak ada kaitan dengan semua ini. Sadar lah daniel, kebencian mu itu tak beralasan itu akan menimbulkan luka antara kau dan dia. Kadang kala, benci bisa membawa malapetaka kelak, kita tidak tau apa yang dirancakan oleh moon goddes". Cerah wolf nya.

Daniel diam bergeming, sejak kapan wolfnya pandai soal ceramah tentang dirinya. Tidak ingin ambil pusing daniel melanjutkan kerja.  Satu hal dalam pikiran sang alpha mempersiapkan semua cara.  Balas dendam tiada habis,  hatinya gemuruh mengingat luka lama.  Mengepal kedua tangan, rahang kokoh mengeras,  mukanya memerah menahan gejolak api marah.  Daniel, mendengar suara ketukan pintu, melihat sumber suara

Always The Alpha ( Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang