BAGIAN 20

3.1K 94 3
                                    

OUTHOR PO'V

"Bagimana dokter keadaan adek ku". kata bella

"Apakah dia memikirkan hal yang begitu besar hingga dia tertekan seperti ini?". Kata dokter itu memastikan.

"Heg..itu......" kata bella ragu.

" kalo begitu jangan biarkan dia depresi, karena ..." kata dokter itu terpotong".

" karena apa?, apakah ada sesuatu?".

"Bisa mengganggu kesehatannya dan satu lagi apakah dia punya penyakit maag?". Kata dokter itu bella jadih bingung,pasalnya ia sudah lama berpisah dari adiknya ini dan tidak tau soal penyakit maag itu.

"Maaf dokter, aku tidak tau sama sekali". Kata bella menatap irina yang terbaring lemah di kasur.

"Dan tolong jaga kesehatanya, dia butuh istitahat yang cukup. Larang dia untuk memikirkan hal berat lainnya". Pesan dokter itu.

"Baiklah, dan ini obatnya dok?". Kata bella dan melihta obat disana.

"Iyha, kalo begitu saya pamit dulu" kata dokter itu.

"Iyha,silahkan". Kat bella,saat dokter itu pergi bella duduk disamping kasur irina,menatap adeknya.

"Irina, aku harap penderitaan mu selesai sekarang". Kata bella tanpa ia sadari air mata lolos daru sudutnya.

"Aku sayang kamu". Kata bella dan mengecup kening irina.

*   *   *

"Bagaimana keadaan irina". Kata kevin saat membuka pintu kamar mereka.

"Kau tau irina, sangatlah tertekan walaupun itu tidak terpancar dari raut wajahnya." Kata bella.

"Baiklah,berdoalah mungkin dia akan mendapatkan yang lebih". Kata kevin mengusap bahu bella.

*   *   *

Mobil melaju sangat kencang membelah jalan yang begitu sepi, dravina sedang asyik duduk untuk merancang rencana jahat mereka.

Setelah ia sampai dan masuk kedalam istana kegelapan itu,dia menunjukan smirk kejam.

"Aku sudah susun rencananya kak dan ini ramuan cinta, daniel akan lupa segalanya dengan meminum ramuan ini". Kata dravina menunjukan ramuan itu kepada sang kaka.

"Bagus, kasih ini dan paksa dia untuk mengangkat kau jadi luna sekaligus istrinya". Kata sang kaka

"Baik kak, oh yah.. kapan kita akan perang". Kata dravina.

"Tinggal hitung dari sekarang".

"Rencana yang baik".

"Dan adik yang pintar, sabar ramuan itu ada penangkalnya atau tidak ?".

"Sebenarnya ada perngorbana cinta?".

"Pengorbanan cinta maksudnya?".

"Untuk menghilangkan ini dia harus mengorbankan segalanya, yaitu ada satu bunga yang dapat memusnahkan semua racun termasuk ramuan ini semakin lama ia adalah racun, bunga itu tumbuh sangat jauh mana mungkin ada orang yang mau". Kata dravina percaya diri.

"Bagus sekali".

"Makasih".

Setelah itu dravina pergi menuju kamarnya.

*   *   *

"Cindra!!". Teriak andri. Ia sedang bermimpi.

"Ada apa alpha". Kata beta ghrel.

"Aku mimpi cindra, dia masih hidup, ia dia masih hidup". Kata andri frustasi.

"Alpha kita semua tau cindra telah tiada, alpha anda harus sabar mungkin itu hanya cobaan". Kata beta ghrel menenangkan, ia sangat sabar terhadap alphanya ini.

"Tidak, dia masih hidup. Aku mimpi dia ada dimedan perang dan entah apa yang terjadi, aku lupa". Kata andri mengingat dengan paksa.

" alpha anda harus sabar, jangan seperti ini. Aku yakin itu hanya cobaan supaya alpha kuat".

"Uhg..mungkin dan maaf telah merepotkan mu gharel".

"Tidak apa alpha anda tidurlah, biar saya yang menyusun rencana perang ini".

"Apa tidak merepotkan mu?".

"Ini sudah tugas ku alpha".

"Makasih".

"Iyha".

Mereka berada dirungan pertemuan khusus perang,andri sangat mengantuk dan tidur dishofa panjang. Sedang ghrela dia mengotakatik renacan untuk perang yang akan datang.


Hai.. maaf yah baru apdet, makasih sudah mau baca critaku ini yg gaje luar biasa.. jngn lupa vote,kritik,dan itu sajah..heheh..makasih😊😊😊😊😁😁


Always The Alpha ( Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang