Author Po'v
"hm..irina kau tidak usah takut". Kata kak bella.
"T-tapi kak".kata irina .
"Tidak ada tapian".kata bella.
"Baiklah, kak kevin aku minta maaf soal yang tadi kak".kata irina menyesal.
"Tidak apa itu wajar,dan kau kenapa bisa ketemu whitewich irina".kata kak kevin bertanya.
"Aku juga tidak tahu kak,tiba-tiba aku seperti berada dialam mimpi saja".kata irina menginat.
"Dan juga kenapa mata mu sembab seperti itu".tanya kevin pura-pura tidak tahu.
"Sembab?, ha..tidak ada apa kak santai sajah,aku tidak apa-apa ko kak".kata irina berbohong.
"Baiklah, kalau begitu kau tidurlah".kata bella.
"Baiklah kak".kata irina.
Irina akhirnya memejamkan matanya dan lalu tertidur. Bella dan kevin keluar kamar.
"Kevin,aku khawatir".kata bella cemas.
"Kau tidak usah cemas,irina akan baik-baik sajah".kata kevin.
"Baiklah,dan daniel ia kemana.sedari tadi aku tidak melihatnya disini."tanya bella kepada kevin.
"Aku tidak tahu".kata kevin.
"Hmm".kata bella.
Irina Po'v
Membuktikan sebuah cinta tidaklah mudah , membutuhkan perjuangan yang begitu besar. Apalagi orang yang kita cintai mencintai orang lain,dan kita tidak dilirik sama sekali . Sakit memang tapi belum tentu orang yang dia cintai akan mencintai balik sama seperti nya , dan kenapa dia menyiakan orang yang sedang mencintainya lebih dari dirinya sendiri.
Aku sedang duduk di halaman belakang ini lah tempat yang kubisq sejenakkan pikiran ku. Kenapa bisa aku mencintai orang seperti daniel, sebenarnya aku juga heran.
"Uhh..kenapa bisa coba".gerutu ku sendiri.
"Entahlah,bisa dikatan emang bodoh mencintai daniel".kesal ku sendiri.
Aku selalu mengomel diriku sendiri, begitu dan begitu terus. Pada akhirnya aku tidak menyadari seseorang disampingku. Aku melirik sedikit mataku melebar dengan sendirinya.
"hei,maaf kau siapa?". Kata ku gugup,
"Hn,sepupu daniel".
"Oh..Sorry,aku tidak melihat mu".
"Hn".
"Kau bikin ap disini?".
"Hanya duduk".
"Baikklah,nama mu siapa?".
"Andri".
Aku dan andri berdiam, tidak ada yang berani membuka pembicaraan. Dan akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari sini, karena aku tidak dapat menahan mata ku yang memanas ingin menangis. Tapi saat aku ingin pergi, andri menahan pergelangan tanganku. Aku berbalik dan meliriknya kebingungan.
"Maaf..andri ada apa?".
"aku mau bicara".
"Bicara apa?".
"Apakah kau memakai parfum. Wanginya sangat menyengat?". Tanya balik. Aku langsung kaget atas pertanya yang diatanya kepada ku.
"Ak-aku..". Kata ku terpotong.
"Kau?".
"aku tidak memakai parfum". Kata ku gugup.
Setelah,itu andri hanya ber-oh ria sajah. Aku bingung persaan aku tidak memakai parfum sama sekali.
"Emangnya....." kata ku terpotong.
"yah,aku kira kau pakai parfum.".
"Mungkin kau flu?".
"Tidak".
"Itu mate bodoh!!".
"Itu, bukan mate ku. Dia lunanya daniel!".
"Kalo dia lunanya daniel,harusnya daniel ada disini. Bukan pergi dengan perempuan lain!".
"Aku tahu itu,tapi aku juga saudaranya gran".
Aku jadih bingug dengan andri,apadia tidur yah. Kenapa ekspresinya kek marah gitu.
"Andri?".
"Andri".
"Mate mu panggil bodoh!".
"Kau, jangan panggil bodoh".
"Hn".
"Yah,maaf tidak mendengarkan mu".
"Yah tidak apa".
"Tapi,mengapa baunya menyengat?".
"Bau apa?,aku tidak menciumnya".
"Ahg,sudahlah mungkin hidungku yang salah".
"Baikklah".
Tiba-tiba kak kevin datang.
"Andri aku ingin bicara padamu".
"Hn".
"Luna aku pergi dulu".
"Ohg,iyha".
Dan merek dua pun pergi,aku kembali duduk dan semua gelap seketika aku terlelap dikursi taman.
Haii..haiii bgmn crita ku,gaje banget kan. Biasa maklum..
Dan thank yg udh mau bca crita ku jngn lupa vote and koment yh..😊😊😊😊....
KAMU SEDANG MEMBACA
Always The Alpha ( Revisi)
Lupi mannariBagaimana jadinya seorang w erewolf membenci mate nya karena ia seorang manusia tapi ia juga mencintainya. Irina seorang gadis yang ramah juga pandai, harus bertematu dengan seorang werewolf yang sangat kejam dan sadis. Bagaimana mana takdir bis...