BAGIAN 26

3K 97 1
                                    

"Kenapa dia datang!!".

DANIEL

Aku tak suka dia, kenapa dia kembali saat aku sudah mencapkannya. Dan kemari menunjukan wajah itu ingin aku menyeret dan membuangnya dia rogue dihutan liar.

Saat dia datang menawarkan hidangan penutup di irina, aku melihatnya tajam tapi ia kelihatan tak perduli, mataku melihat hingga dia hilang dibalik pintu dapur. Aku tau irina sedang memperhatikan sedari tadi tapi ku tak peduli.

Aku tau dia berfikir kenapa aku melihat dia seperti itu. Dia bertanya-tanya siapa dia, kulihat dia makan sangat hening tapi dalam kehingan itu seperti mengingat sesuatu.

"Kau sedang memikirkan apa?". Dia melihat, tapi matanya berkaca-kaca aku panik saat cairan bening itu melesat keluar. Tangisannya pecah, tanpa ia minta aku memeluknya dipelukakku, lagi-lagi tangisannya pecah tapi tak keras seperti tadi.

"Hei,kenapa kau menangis?".

"Maaf, aku tak bermaksud--".

"Sudah tak apa".

Dia melepaskan pelukan ku, dan duduk sedikit menjauh menjaga jarak.

"Alpha anda akan ada meeting". Tiba-tiba kevin berada dibelakangku, hanya mengangguk entah mengapa sedikit tersirat ada rasa kecewa tapi aku tidak tau apa.

"Kalau ingin jalan-jalan pergilah ajak salah satu maid disini atau menelpon sara kesini".

Dia mengangguk, lalu ku pergi.

"DANIEL!". Sara meneriakin diujung pintu, dan menuju kearahku. Sedetik kemuadian tatapannya menagarah ke irina yang terkejut, tanpa aku membalas teriakannya aku pergi dari tempat itu.

"Uh, adik durhaka".

Aku berhenti, berbalik menatapnya tajam. "Kau yang melahirkan ku!".  Sedekit nada penekanan disana.

"terserah". Tanpa ada niatan ingin membalas ucapnya.

Tiba-tiba hpku bederit, kulihat siapa dan ternya dia.

"Hai MANTAN MATE, apa kabar. Oh, yah kulihat kau baikan sama matemu itu. Hahh..itu terpaksakan?, itu kau lakukan hanya untuk dravina bukan!. Aku peringatkan jangan sampai kau menyesal".

Aku geram saat dia mengirimkan pesan seperti itu.

"Tau apa dia!". Marahku dan masuk ke mobil melaju dengn kecepatn diatas rata-rata.

Semua pesannya itu memutat-mutat dikepalaku. Aku sedikit jengkel denga dia MEGAN itu lah namanya.

"Alpha pelan-pelan". Aku kaget saat kevin memperingatiku tadi, mendadak menginjak rem hingga berdecit memekikan telinga kami.

"Maaf kevin".

"Tak usah meminta maaf. Alpha ada masalah bukan dengan maid itu". Seketika aku berbalik mengangkat alis ku kelihatan seperti orang bodoh.

"Kau tau?".

"Yah aku tau alpha".

Lajutnya lagi." Yang dia bilang ada benarnya, alpha jangab sampai menyesal".

Always The Alpha ( Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang