BAGIAN 14

3.2K 132 0
                                    

Irina Po'v

Prang...

Yah, pecahan gelas yang di banting daniel. Aku sangat terkejut atas perilakunya itu terhadap ku, hati ku sakit kenapa ia membenci ku seperti ini apa salah ku. Ia tak mau melihat atau apalah, sakit ku ia tidak merasakan nya.

" apa ini ujian ku, untuk mendapatkan cinta mu daniel "kata ku dalam hati.

Ku melihat nya sedikit kaget, apa dia mendengar perkataan ku.  Akhirnya aku mengumpulkan pecahan gelas itu, yah walaupun tangan ku berdarah tapi tidak dengan hati ku yang sangat sakit sekarang.

"Daniel, maaf kalo aku mengganggu mu. Dan kau ada perlu apa panggil sajah ".

"Tidak, buat apa? ".

Lagi-lagi aku hanya menghela nafas ku. Setelah ku pungut gelas itu aku langsung pergi dari kamar daniel.

* * *
Aku buang pecahan itu dan membersihkan tanganku, ku lihat beberapa maid mengambil kan obat untuk ku. Walaupun aku menolak tapi sajah mereka keras kepala.

"Makasih yah".kata ku pada salah satu maid di sini.

"Kenapa luna bisa terluka ".kata maid itu

"Oh, tadi aku tidak sengaja memecahkan gelas, saat ku ingin mengambil pecahan itu tangan ku terluka ".kata ku bohong.

"Oh, lain kali luna hati-hati, bila perlu panggil kami saja ".kata maid itu.

"Iyha, makasih atas obatnya ".

"Iya luna, aku mohon diri ".aku hanya mengangguk sajah dan pergi ketaman.

Di taman aku mengis sejadi-jadinya, keluarkan rasa sakit ku yang telah aku pendam sendiri, tapi tetap sajah aku masih mencintainya tidak bisa lepas begitu sajah.

"Kenapa, kau tidak bisa mengerti aku Daniel ".

"Kau selalu saja seperti ini ".

"Tolong sadar disini aku menunggu mu daniel, dengan beberapa harapan yang entah bisa digapai atau tidak. ".

"Tolong lihat aku saja hanya sekali jangan berpaling daniel, siapa yang menemani ku?,bunda pergi  luar negri, aku disini sendiri hanya kau yang ku harap kan daniel, tolong lihat aku disini ".

Yah, aku mengoceh tak karuan sekarang. Untung saja taman ini sepi jadi tidak ada yang mendengarkan ku. Saat aku ingin berkata ada seseorang yang memotong pembicaraan ku.

"Kau harus nya tak menangis luna ".kata seorang warrior.

"Ehe... Sejak kapan kau disini ".

"Baru saja, tak sengaja aku mendengar luna menangis".

"Hm.. Nama mu siapa? ".

"Aku vries ".

"Oh.. Ries kau bikin apa disini ".

"Hanya menjaga istana ".

"Oh".

"Iyha luna. Luna jangan menangis karena alpha juga akan merasakan itu ".

"Maksudnya? ".
Aku sangat tidak mengerti apa yang ries bicara kan pada ku.

"Luna belum tau? ".

"Yah, ".

"Kaum kami di takdirkan oleh moonGoodnes memiliki mate, dan Setiap mate terikat oleh matenya sendiri. Jadi yang mate rasakan ia juga akan merasakan nya luna. "

"Oh.. Begitu, yang aku rasakan ".

"Yap, seperti itu luna ".

"Maksih ries ".

"Iya luna, jangan menangis lagi. Kalo gitu aku mohon diri ".

"Iya". Saat ini aku sudah merasa lega, atas ries telah memberikan tahu tentang itu. Aku harap seperti itu.

"Sejak tadi aku tidak melihat kevin? ".

"Lebih baik aku mandi dan merias wajah ku, supaya tak terlihat berantakan.

Setelah ku selesai mandi. aku duduk di depan meja rias ku sambil menatap wajah, syukurlah tidak terlalu bengkak mata ku, dan masih terlihat segar. Aku mengambil baju

 Aku mengambil baju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yanh sederhana saja. Lalu ku turun ke bawah, pergi ke kakak ku bella. Tapi tanpa sengaja ku mendengar suara daniel dengan seseorang, aku penasaran pergi menuju suara itu.  Saat ku lihat siapa yang sedang bersama daniel, yah, hati ku hancur ada perempuan lain disana bermesraan dengan daniel, aki pergi dari situ dan berlari entah kemana pikirkan ku kacau saat ini. Akhirnya aku pergi ke taman duduk termenung disana, tatapan kosong tak ada arti.




Hai.. Bgmn crita ku yah sdkit tdk msuk akal kan, maklum... 😊😊. Oh, yah makasi lho yg udh mau baca crita ku. Jngan lupa untuk  komen and vote... By. By... By... Smpai jmpa lgi kemudian hari  😊😊😊😊








Always The Alpha ( Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang