BAGIAN 29

2.8K 76 5
                                    

"kalian sangatlah bodoh, sampai ingin menyakiti orang sepertinya hanya untukku".

Dravina mengunjungi daniel kekantornya, daniel kaget atas kedatangan dravina.

"Ada apa?".

"Aku hanya ingin memastikan,kalau kau tidak melupakanku?".

"Tidak,aku akan mengingatmu dan melupakan irina".

Daniel berdiri dan memeluk dravina, tapi dravina melepaskan pelukannya dari daniel. Daniel terlihat bingung atas perilakunya dravina, tidak biasanya ia begini.

"Kau marah?". Tanya daniel, dravina memalingkam wajahnya melihat kearas lain.

"Aku tidak marah,tapi kapan--". Ucapan dravine terpotong saat telunjuk daniel tetap dibibirnya.

"akan aku usahkan".

"Tepati janjimu".

"Yah".

Setelah itu,dravina pergi dari kantor daniel menemui seseorang di lain tempat.

Dilain tempat..

Dravina menemui seseorang di sebuah tempat makan. Seseorang datang dan duduk berhadapan dravina dengan senyum yang tidak dapat diartikan.

"Dravina". Salam dravina kepada seseorang.

"Michele".

Mereka saling berjabat tangan dan duduk dikursi masing-masing saling berhadapan. Dan dravina memesan makanan untuk mereka, michele masih terlihat bingung. Bahkan, ia tidak mengenal siapa dravina dan tiba-tiba ia diundang untuk makan disini.

"Ah, maaf. Aku yang mengundangmu makan siang disni".

"Oh, begitu. Dan ada perlu apa kau ingin menemuiku?".

"Kau michele bukan?, teman irina".

"Yah, aku michele".

"Kau bekerja diperusahaan,daniel?".

"Tidak, aku ingin bekerja sama dengan perusahaannya. Tapi, aku melihat irina datang kekantor daniel jadi aku urungakn niatku untuk bekerja sama daniel".

"Begitu, seberapa dekat kau sama irina?".

"Kami sangat dekat, malahan sebagian orang menganggap kami pacaran, tapi kenyataanya tidak sama sekali".

"Kenapa bisa seperti itu?".

"Mungkin dulu, aku sama irian sangat dekat. Kami selalu pergi bersama-sama, seperti makan, bermain,dan kesekolah selalu sama-sama. Tapi, entah irina mungkin hanya menganggapku sebagai sahabatnya saja".

"Apa kau menyukainya?". Pertanyaan itu membuat michele tersenyum miris, cinta bertepuk sebelah tangan.

"Yah,aku menyukainya sejak lama. Tapi, saat orang-orang bertanya apa kami pacaran?, jawabanya selalu kami bersahabat".

"Kalau irina jadi milikmu seutuhnya,bagaimana?".

"Apa maksudmu?".

"Yah,jelas kau tahu maksudku bukan?".

"Hh,irina jadi milikku?, itu sangatlah mustahil".

"Mustahil?, lihat dulu nanti. Kau akan mendapatkan irina,aku mendapatkan laki-laki itu,bagaimana?".

Michele mulai menimbang-nimbang perkataan dravina.

"Baiklah". akhrinya michele menyetujui dan pergi.

Setelah michele pergi,dravina tersenyum miring sambil menyeruput cappucino.

"Kenapa daniel dan michele sangat bodoh, mau mengikutu rencanaku". Lalu pergi dari tempat tersebut.

"Kau yang sangat bodoh". Kata seseorang yang sedari tadi menguping pembicaraan dravina.

Michele..

Michele,mengemudikan mobil miliknya dengan kecepatan penuh. Menerobos hutan-hutan rindang menyejukan hati siapa saja yang melewati jalan tersebut. Pohon-pohon disebah kanan dan kiri menemani michele, ia sangat tak asing dengan wajaj dravina.

"Kenapa dia mirip,seseorang waktu dulu?".

Ia pergi kesuatu tempat tak diketahui orang-orang. Ditempat sana,terdapat sebuah kolam yang begitu jernih dan dikelilingu bunga teratai putih dan merah muda. Terlihat michele memakirkan mobilnya dipinggir jalan,memasuki sebuah hutan yang telah diberi petunjuk ia mulai membuka sebuah daun menutupi gua menuju jalan yang terdapat sebuah kolam sangat indah.

"Ahg,sudah berapa lama aku tak mengunjungi tempat ini?,dan ini sangat terawat. Apakah ia sering datang kesini". Michele duduk diatas rumput hijau, mengambil sebuah foto ia dan seorang gadis cantik tersenyum manis didalam foto itu.

"Aku sangan merindukanmu,maaf kalau aku tak memberitahumu soal kepindahanku ke negara lain".

Michele sebelumnya pernah tinggal amerika tapi soal perusahaan ayahnya sedang bermasalah ia dan sekeluarga harus pindah ke jerman.

"Sudah mulai sore".

Michele berdiri dan pergi dari tempat itu. Tak lama seseorang datang melakukan hal yang sama seperti michele,duduk diatas rumput hijau.

Seseorang...

"Apa dia sudah melupakanku?". Tanya seseorang itu, kedalam sebuah foto. Foto lama disana menggambarkan mereka yang pernah jatuh cinta satu sama lain, tapi harus terpisahkan karena entah michele tak kunjung datang.

"Apa dia sudah menemukan wanita lain?".

Seseorang itu menundukan kepalanya, memaikan rumput hijau dan menatap kolam yang agak sedikit bersinar terkena senja.

"Hari ini cerah".

Seseorang itu, berdiri dan meninggalkan tempat itu. Tanpa ia sadari,ada sesuatu yang mereka lupakan tempat kenangan. Sebuah rumah terhalang pohon besar,disanalah sebuah kenangan lama tersimpan foto-foto mereka masih kecil.

Hai,hai.. kawan-kawan. Maaf,yah lama updetnya sebab jaringannya agak bermasalah 😭😭😭,tapi alhamdulillah udh bagus jaringanya jadi updet lagi hehheh...maksib yh yang mau baca critaku,jgn lupa vote dan komen..bye bye bye

Always The Alpha ( Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang