'Apa sih ! Dia pikir aku peduli padanya ? Benar benar menyebalkan !' Temari membatin kesal dalam hati sambil berjalan mengepalkan kedua tangannya.
Bel berbunyi dua kali. Tanda dia harus segera memasuki kelas sebelum Kakashi-sensei tiba.
Lagi lagi di jalan, dia kembali dipertemukan dengan Shikamaru yang tersenyum santai sambil menyipitkan matanya.
Temari yang melihatnya menggeram kesal. 'Kenapa dia tiba tiba disini lagi sih ?!'
Temari buru buru mengalihkan pandangannya dari Shikamaru. Entah apa yang spesial dari Shikamaru sehingga dia bisa membentuk kumpulan fansgirl yang dibutakana entah oleh apa.
Ganteng engga, nakal iya, apa coba yang cewek cewek gak waras itu pikirkan soal Shikamaru ? Kalimat itu selalu muncul dalam benak Temari setiap kali ada yang membicarakan ketampanan dan kepintaran Shika.
Masih dengan ekspresi kesalnya, dia dengan sabar melewati begitu saja Shikamaru. Meski hatinya sedang panas. Bukan karena suka, tapi karena kekesalannya pada sikap Shikamaru yang keterlaluan baginya.
Sebelum Temari melewati Shikamaru, Shikamaru sudah lebih dahulu menghadang jalan Temari.
"Minggir ! Mau lewat !" Dengan nada tegasnya, Temari mematap dengan tajam dan serius pada Shikamaru seakan Shikamaru adalah mangsanya.
"Apa sih ? Aku juga mau lewat. Kau yang terus menghadang jalanku ! Seharusnya kau yang minggir ! Dasar kecentilan," Seketika ekspresi Shikamaru yang tadinya hangat kini berubah jadi dingin dan cuek.
"Memang aku peduli hah ?! Mentang mentang cucu kepala yayasan kali ya ? Pokoknya minggir ! Bukan aku yang menghadang jalanmu. Tapi kamu yang terus menghadang jalanku tau ?! Satu lagi, aku bukan anak sok kecentilan seperti fangirlmu yang lebay dan alay," dengan santai, Temari mendorong bahu Shikamaru sambil berdecak sebal.
Shikamaru mendecih singkat sambil memandang jalan Temari yang menurutnya arrogant.
"Apa pula yang tadi coba kulakukan ? Bersikap baik begitu ? Dia kan musuhku, kenapa pula aku harus menghiraukan kehadirannya yang mengganggu itu ? Benar benar bodoh !" Shikamaru mengatai dirinya sendiri sambil memukul pelan kepalanya agar tidak sakit.
Temari sengaja mendobrak pintu kelas untuk menunjukkan ekspresinya yang kesal.
"Santai Tema ! Jangan dobrak dobrak pintu ! NANTI RUSAK !" Ino mengingatkan sambil mengeluarkan sedikit nada marah.
"Biarin, pintu rusak doang. Gimana kalo aku yang rusak Ino ?!" Temari membalas teriakan Ino dan tetap berdiri membelakangi pintu.
Dengan lima detik, semua murid sudah duduk dengan rapi. Termasuk Ino.
"Apa ini ? Kenapa ti-"
"Ehm... Sabaku-san, bisakah kau kembali duduk ? Aku ingin mengajar di kelas ini," Kakashi yang ternyata sedari tadi berada di belakang Temari membuat Temari deg degan karena takut.
"H...hai sensei !" Temari berjalan dengan postur tubuh tegak dan kaku ke arah kursinya. Beberapa murid tersenyum kecil melihat tingkah Temari yang menurut mereka kekanak kanakan.
Temari mendaratkan pantatnya dengan cepat ke kursi kayunya. Dia menghela nafas lega.
'Apa yang akan lebih buruk dari ini ?'
Batin Temari dalam hati, dan pelajaran pun dimulai.
***
Temari berjalan keluar dari sekolah. Sakura ada kencan dengan Sasori. Ino harus les piano. Tenten ikut eskul taekwondo. Hinata sedang dijahili Naruto.
Tepat di depan gerbang sekolah, dia selalu menemukan si makhluk nanas yang merokok. Kali ini, dugaannya benar lagi. Shikamaru sedang menghisap hisap rokoknya sambil memandang ke langit.
Temari menenggok sekilas lalu berbalik lagi. Dia tidak akan prihatin lagi pada Shikamaru. Kini, Temari harus menganggap Shikamaru sebagai nyamuk. Pengganggu.
Sebuah tarikan tangan pada tangan kiri Temari membuat Temari sontak terkejut. Dia melihat ke arah orang yang menariknya. Shikamaru Nara.
Rokok yang semula bertengger di bibirnya kini sudah terlempar entah kemana.
Shikamaru kini dalam posisi yang membuat Temari benar benar terkejut. Bayangkan saja,
Shikamaru sedang memeluk Temari dari belakang.
Temari merasa marah dan ingin melepaskan pelukan Shikamaru yang menganggunya.
"Sebentar saja, kumohon,"
Sebuah kalimat singkat Shikamaru membuat Temari menurunkan tangannya yang semula terangkat keatas ingin melepaskaan pelukan Shikamaru pada leher dan pinggangnya.
Dia mendengarnya. Sebuah isakan pelan dan bersuara kecil yang tak pernah dia dengar. Apa Shikamaru menanggis ?
Pelukannya semakin erat. Tanpa disadari Temari, Shikamaru kini bersandar pada pundaknya. Lengan seragam Temari kini perlahan basah.
'Apa yang dirasakan anak ini ?'
Temari terus membatin dalam hati. Dia membiarkan Shikamaru memeluknya. Memeluknya erat.
Dia pernah merasakan ini. Rasa sakit hati ketika kedua orangtuanya meninggal. Apa itu yang dirasakan Shikamaru ? Mengingat ayahnya kini sudah meninggal. Ditambah ibunya yang kini mengidap kangker paru paru stadium 3. Belum pula, diumurnya yang muda, Shikamaru harus mengalami stress karena pekerjaannya yang kini menjadi CEO Nara Entertaiment.
"Aku merindukamu... Ino," Shikamaru mengatakannya dengan pelan tapi terasa sakit.
'Ino ? Apa hubungannya denga Ino ? Seingatku Ino tidak ada hubungan apa apa dengan para pria. Apa yang laki laki ini coba ungkapkan ? Kenapa aku tidak tahu ? Aku adalah sahabat Ino. Aku adalah musuhnya. Tapi apa yang mereka rahasiakan ?'
Temari membatin kembali dalam hati. Rasa heran seakan memenuhi otaknya. Ada pula rasa sesak dan sakit. Tetapi rasa sesak itu sangat sedikit.
Setelah Shikamaru berkata demikian, Temari melepaskan pelukan Shikamaru padanya dengan kecepatan cahaya.
"Apa yang kau lakukan hah ?! Memelukku secara tiba tiba !" Temari marah yang sebenarnya dia tidak bertujuan untuk marah. Mungkin dia semacam mencoba mengalihkan perhatian.
"Maaf, kuulangi sekali lagi, MAAF ! Apa kau sudah puas ? Jangan coba coba memberitahu ini pada orang lain. Atau kau yang akan mati sebelum aku !" Pandangan sinis itu membuat bulu kuduk Temari merinding.
"A... Aku tidak peduli !" Temari berbicara dengan gagap. Entah apa yang membuatnya jadi takut. Apa itu karena Shikamaru ? Jika iya, maka ini pertama kalinya dia takut pada Shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangster Boy (✔)
Fiksi PenggemarDisclamer : Masashi Kishimoto Cover By : Occlunancy Ketika sebuah perjodohan yang membuatmu harus menjadi calon pengantin dari musuhmu sendiri. Start : 4/9/2017 End : 1/12/2018 ©2017/Natasya.A