10

1K 78 5
                                    

Hari semakin sore, sekolah mulai sepi karena ini sudah melewat jam pulang.

Temari terus berjalan sambil mendesah dan mendesah. Dia terus memikirkan nasibnya ketika bersama Shikamaru. Rasa bimbang memenuhi dirinya sekarang.

Temari menegakkan kepalanya dan menghadap ke arah atas. Dia berpapasan dengan Shikamaru yang berdiri di tempat.

Rasa takut melanda dadanya. Nyalinya serasa menciut ketika melihat tatapan Shikamaru yang menatapnya tajam.

"M... M... Minggir !" Tanpa persetujuan Shikamaru, Temari berjalan melewati Shikamaru.

Shikamaru mendesah lalu memutar mata. Dia mengenggam lengan Temari yang kelihatan grogi.

"Kacaukan pertunangannya !"

Tubuh Temari menegang seketika. Rasa takut melandanya kembali.

Shikamaru menatap kepala Temari yang sama sekali tidak bergerak.

Temari menghempaskan genggaman Shikamaru kemudian menghadap ke arah Shikamaru.

"Ingat ya ! Kita akan melakukan pertunangan tanpa persetujuanmu atau apapun ! Ini soal bisnis ! Bukan soal suka sukaan atau cinta cintaan tidak jelas. Dan jelas saja. Demi kemajuan Sabaku Corp yang sudah didirikan bahkan sebelum ayahku lahir, aku jelas akan membuatnya maju dengan bantuan Nara Entertaiment. Ditambah beberapa persen keuntungan Nara Entertaiment bisa saja menjadi milik Sabaku Corp. Kau itu penerusnya ! Masa masih tidak mengerti soal bisnis seperti ini sih ?! Atau itu karena Ino ya ?"

Kalimat terakhir Temari membuat Shikamaru merinding dan melotot sambil memikirkan bagaimana Temari bisa tahu mengenai Ino dan dirinya.

"Itu tidak ada hubungannya dengam Ino ! Baiklah ! Ayo kita bertunangan. Berpura puralah seperti kita sedang pacaran di sekolah. Kita lihat apa kau mampu bertahan dengan suami sepertiku. Oh ya, Kini aku mengerti. Ini soal bisnis !"

Shikamaru berjalan duluan meninggalkan Temari yang diam di tempat. Rasanya aneh ketika Shikamaru menantangnya dan mengatakan 'ini soal bisnis'. Mungkin karena Shikamaru, dia tidak akan pernah menikahi laki laki idamannya

Pria yang tulus, baik, perhatian, pintar (meskipun Shikamaru memang pintar), hangat, humoris, dan segala sesuatu yang membuatnya bahagia.

Kriteria itu memang seperti mantannya yang sudah meninggal, Daimaru.
---
Temari berjalan sambil menghentakkan kakinya kesal. Memikirkan Daimaru,mantannya membuat dia terus menitikkan air mata.

Temari berheti di gerbang sambil mengeluarkan tissue dari tasnnya. Meaki dia mencoba, hasilnya tetap sia sia.
---
***
"AKU PULANG !" Sepanjang perjalanan tadi, dia hanya terus menangis dan menangis. Berteriak dan berteriak.

Kankuro memuncratkan tehnya hingga bajunya basah. Gaara tetap stay cool meski aslinya dia ketakutan setengah mati.

Karena jika Temari marah, singa siap menerkamnya sebagai pelampiasan. Tentu saja, singa itu Temari.

"AISH ! TEMARI-NEE ! BAJUKU BASAH AAHH !!!" Kesal Kankuro tanpa memikirkan akibatnya jika membentak Temari.

Temari berjalan ke atas tanpa memperdukian Kankuro. Dia terus mengusap pipinya yang berbekas air mata.
---
Gaara menghampiri Kankuro sambil memasang raut muka bertannya. Kankuro hanya membalasnya dengan menaikkan kedua bahunya tanda tidak tahu.
---
Temari melompat ke kasur. Dia menutupi mukanya dengan bantal yang besar. Temari terus mengumpat kesal karena Shikamaru dan Daimaru. Hatinya serasa benar benar ingin hancur.
***
---
Sekolah kembali berjalan seperti biasa. Tidak ada acara khusus dan tidak ada pemberitahuan khusus.

Temari memutuskan untuk hadir setengah hari saja. Setelah itu, dia akan berkunjung ke makam kedua orangtuanya.

Temari terus mendesah sedih dan berwajah murung. Sejak kemarin, rasanya yang dia pikirkan hanyalah kekosongan.

"Temari ! Oyy !" Teriakan Tenten membuat Temari menoleh ke belakang. Kali ini tampak beda, Tenten menggerai rambutnya yang panjangnya hingga punggung. Bensr benar cantik.

"Tenten... Hai ! Cantik sekali hari ini," balas Temari berusaha tersenyum. Dia tidak mau ada yang mengetahui kesedihannya yang berawal dari kemarin.

"Gimana ? Jelek kan ? Uhh... Kaa-san memaksaku menggerai rambutku. Aku benci ini ! Gak suka ! Katanya aku seperti anak cowok saja terus mencepol dua rambutku. Padahal kan itu style ku sendiri ! Huh !" gerutu Tenten kemudian melipat tangannya kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

"Apaan sih ! Cakep kok ! Ini baru cantik Tenten... Kurasa aku setuju dengan " Goda Temari sambil tertawa.

"Temari sayang..." Sakura, Hinata dan Ino berlari tertawa menghampiri Temari dan Tenten.

"Sayang Sakura...," kata Tenten lalu memeluk Sakura. Sakura buru buru menjauhkan diri dari Tenten dan berwajah sok jijik.

"Ihh, Tenten ! Aku kan maunya puk puk Sakura ! Bukan kamu ! Terus, rambutmu kenapa digerai begitu ? Jijik ah ! Bukan kayak Tenten !" Sakura memaksakan tubuhnya untuk merinding.

Tenten bermuka masam dengan sikap Sakura. "Terus, menurut kalian... Aku juga jelek begitu ?" tanya Tenten pada Ino dan Hinata.

"Cantik kok !" balas mereka serempak. Temari yang melihatnya hanya terus tertawa.

"Aa... Temari ! Sini aku puk puk !" kata Sakura sambil membentuk bibir seperti duck face yang siap mencium Temari.

Sret !

"Sorry, tapi jangan ada lagi yang cium Temari selain aku,"

Shikamaru langsung merangkul Temari dan mengecup kepalanya singkat kemudian tersenyum manis.

Mereka berlima langsung melonggo di tempat melihat perlakuan Shikamaru ke Temari.

Pipi Temari langsung panas ketika dipeluk Shikamaru. Rasanya aneh dan deg degan. Ini adalah kedua kalinya seorang laki laki memeluknya setelah Daimaru.

'Apa dunia sedang terbalik ?'

Adegan dag dig dug nya dimulai 🤣🤣🤣 .

Siapa yg udah gak sabar nih ?
😂

Gangster Boy (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang