Gangster Boy (✔)

26

HARGAI AUTHOR DALAM MENULIS :)
VOTE 💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Temari melangkah dengan santai menuju kelasnya. Ia menghirup nafas dalam dalam dan menghembuskan udara sejuk dipagi hari.

"Tema-chan !" Seru Ino dari belakang sambil melambaikan tangannya. Ia berlari kecil menuju Temari lalu merangkul akrab bahu Temari.

"A-aw ! Jangan menarikku begitu," Gerutu Temari ketika ia hampir saja terjatuh karena rangkulan tiba tiba dari Ino.

"Hey, bagaimana rasanya satu rumah dengan Shikamaru ? Apa yang kalian lakukan hem ?" Goda Ino. Temari seketika tersipu malu. Mengingat perlakuan manis dari Shikamaru kemarin malam.

"A-apasih ? Memangnya kami pasangan suami istri apa ? Lagian kami juga pisah kamar !" Elak Temari meski yang terjadi sebenarnya berbeda dari yang ia katakan.

"Ooh... baiklah terserah kau saja. Tapi, aku tak yakin jawabanmu itu benar," Ino lalu mengerucutkan alisnya dan mencubit pipi merah Temari.

"Aishh lepas Ino !" Gerutu Temari. Entah kenapa dia sangat benci dengan Ino yang selalu memanas manaskan suasana atau meledeknya. Mana ada sih orang yang suka dibuat kesal ?

"Uuh... aku tidak tahan. Lama lama kutanyakan beneran pada Shika," kata Ino. Ino lalu melirik kesekeliling seakan mencari keberadaan Shikamaru. Entah kenapa, Shikamaru berjalan dengan gaya coolnya dan mengacuhkan wanita wanita yang menatap suka padanya.

"SHIKAMARU NARA ! CALON ISTRIMU INI NIH NAKAL !" Temari melotot kaget dengan Ino. Padahal ia sudah mempercayakan Ino tidak akan mengatakan hal ini didepan umum.

Lihatlah, berapa puluh pasang mata yang kini menatap kaget pada Temari. Bukan. Bukan karena kata 'calon istri' yang terlontar dari bibir Ino. Mereka juga pasti mengira itu hanya  candaan.

Tetapi, yang menjadi pertanyaan diotak mereka adalah , 'BAGAIMANA BISA TEMARI DENGAN SHIKAMARU MENJADI COUPLE'.

"INO !" Bisik Temari dengan kesal dan penuh penekanan. Sedangkan Ino hanya terkikik geli karena berhasil mencandai Temari.

Shikamaru bingung. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan selanjutnya. Dengan cepat, ia melegang begitu saja dari tempatnya berdiri sebelumnya. Hatinya terasa terbakar. Pipinya bahkan sedikit tersipu dengan perkataan Ino.

"Ino ! Lihat saja pulang nanti ! Akan kubalas perbuatanmu !" Temari menatap tajam manik indah Ino. Lalu melegang pergi begitu saja dengan rasa kesal yang masih menumpuk di dada.

"H-hei ! Tidak baik membalas dendam Tema ! TEMA !" Secepat kilat, Ino langsung berlari mengejar Temari yang menghentakkan kakinya sebagai pelampiasan kesal dan langkah yang lebar.

***

Brak !

"Woah ! Santai saja kawan," kata Naruto sedikit terkejut. Bagaimana tidak ? Pintu atap terbuka begitu saja dengan sosok lelaki idaman tiap wanita yang terlihat berkeringat seksi.

Shikamaru menarik nafas dalam dalam. Sebelum ia melangkah lebar kearah kumpulan temannya itu.

"Kenapa mukamu begitu merah ? Seperti anak yang dalam asmara saja," komen Neji sambil melipat kedua tangannya.