16

969 69 0
                                    

"Aish ! Menganggu suasana ! Apa yang kalian lakukan disini ?" kata Sakura kesal.

Tanpa menjawab, Sasuke,Naruto fan Neji mengambil kursi kosong lalu duduk di meja mereka. Sasuke sebelah Sakura ,Neji sebelah Tenten,dan Naruto sebelah Hinata.

"Heh ! Siapa suruh kalian boleh duduk enak enak disini ? Ini tempat bukan punya kalian woi !!" kata Tenten lalu mendorong dorong pundak Neji. Tetapi tubuh Neji terlalu kuat. Dorongan Tenten si anak karate tidak ada apa apanya dibanding dengan sang senior, Neji.

"Sekolah ini kan punya Shikamaru nantinya... Shikamaru kan baik dan dia teman kita. Jadi, gak masalah dong kalau kita disini ? Toh Shikamaru biasa biasa aja," kata Naruto lalu menyengir.

"Hoi kucing pirang ! Ini tidak termasuk wilayah sekolah ! Ini tempat makan diluar sekolah kau tau ?!" kata Hinata yang pintar. Dia langsung menatap emosi Naruto disebelahnya.

"Ups," gumam Naruto lalu menutup mulutnya dan agak merinding. Amarah Hinata tidak main main !

"Ck !" decak Sakura kesal lalu kembali meminum minumannya. Sasuke meliriknya sedikit. Sadar akan ada yang meliriknya, Sakura langsung menatap tajam Sasuke.

"Apa liat liat ? Mau ? Beli sono !" kata Sakura menawarkan minumnya. Tetapi ujung ujungnya, dia ambil kembali.

"Hm...." gumam Sasuke singkat lalu menghadap ke arah lain.

Awkward Moment !

---

"Ino... Aku bosan," rengek Temari seperti anak kecil. Ino menepuk nepuk kepalanya sambil bergumam, "Aduh... Temari-chan bosan ya ?" tanyanya.

"Iya," kata Temari sambil berbahasa bayi dan menganguk anggukkan kepalanya layaknya seekor kucing berwarna kuning.

"Yasudah, belanja lagi yuk !" kata Ino semangat. Temari menatap Ino kesal dan melipatkan tangannya kemudian membalikkan muka. Ino yang melihatnya hanya tertawa. Ino tahu, dia adalah anak designer. Dia seorang fashionable. Tetapi, bukan bagi seorang Temari yang lebih memilih menghabiskan waktu di toko buku.

"Ya... Ya... Kita ke toko buku ya sayangku Tema-chan...?" bujuk Ino. Temari membalikkan mukanya lalu tersenyum riang. "Oke mama Ino !" katanya semangat.

"Bukankah mereka terlihat seperti ibu dan anak ?" tanya Sai. Shikamaru menaikkan bahu tidak peduli. Sai yang melihatnya merasa jengkel.

"Yaampun... Kau benar benar membosankan !" kata Sai lalu berjalan menuju Ino.

Sai mengagetkan Ino dari belakang. Ino menjerit kaget. Temari tertawa melihat tingkah laku Ino. Begitu pula Sai.

Ino terus mengoceh ngoceh pada Sai. Tetapi Sai hanya tersenyum seakan tidak bersalah. Mereka terus berjalan. Mereka tidak sadar meninggalkan Temari yang iri dengan Ino.

'Sai benar benar so sweet...' batin Temari.

"Apa kau cemburu ?" Temari sedikit merinding karena ketakutan. Shikamaru dengan tiba tiba berdiri di belakangnya dan membisikkan sesuatu.

"Aish ! Shika-baka ! Apa maksudmu ? Cemburu ? Gak tuh !" kesal Temari lalu berjalan terus sambil melipat tangannya.

"Ya... Terserah kau saja," kata Shikamaru. Temari sedikit cemberut karena alasan tidak jelas. Shikamaru berusaha menyamakan hentakan amarah Temari. Dan akhirnya,

Cup !

Shikamaru mengecup singkat pipi putih Temari. Temari sedikit tersentak dan langsung menoleh ke samping.

'Sial ! Apa apan dia ?' Batin Temari kesal. Temari langsung menoleh marah ke arah Shikamaru dan bersiap untuk memberikan Shikamaru sumpah serapah.

Belum saja dia sempat bersuara, bahunya sudah ditarik Shikamaru. Shikamaru merangkulnya mesra. Tidak peduli dengan puluhan orang yang memotret mereka.

'Kalau bukan karena kakek dan bibi Karura... Aku ogah sekali memeluk perempuan rubah ini ! Bahkan menciumnya di atap sekolah. Ahh ! Kerasukan apa aku sampai menciumnya ?!' Batin Shikamaru kesal dan membuang mukanya ke arah lain.

"SHIKAMARU NARA !" teriak Temari tidak peduli dengan orang orang yang memperhatikannya. Temari melepaskan pelukan Shikamaru dan menatap marah Shikamaru.Semua orang menatapnya dan Shikamaru heran. 

"Stt... kau mau kucium lagi ? Tidak kan ? Makannya jangan berisik," Goda Shikamaru.

Temari membuang muka kesal. Ia yakin. Setelah ini pasti akan muncul berita tentangnya dan Shikamaru yang membuatnya naik pitam.

Temari menghela nafas kesal. Dengan cepat, dia berjalan mendahului Shikamaru yang berjalan santai dibelakangnya sambil tersenyum jahil.

'Perempuan aneh. Aku tidak akan pernah menyukainya meski kami akan menikah dan tinggal serumah. Perempuan amatiran itu membuatku terganggu. Tetapi ini juga demi kakek dan bibi Karura' batin Shikamaru lalu mencoba menyamakan langkahnya dengan Temari.

Temari menatap kesal kearahnya ketika Shikamaru berhasil menyamakan langkahnya dengan Temari. Wajar saja, kaki Shikamaru panjang...

---

Ckrek !

"Ini berita yang pasti akan sangat mengejutkan publik !"
---

Ohayo Minn-na ! Setelah sekian lama tydack update... hehehe 😶.

Don't forget to follow me on :

1. Instagram : @temarinaraoffc , @shika.maru_nara
2. Wattpad : Natasya_Nara27 , Luenath_Ca

See You !!!

Gangster Boy (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang