Sakura, Ino, Hinata dan Tenten sedang kelimpungan mencari teman pintarnya itu. Selain Temari, siapa lagi ?
"Temari susah benget dicarinya," keluh Sakura. Bel nyaris berbunyi. Mungkin sekitar satu menit lagi. Tetapi mereka tetap tidak menemukan anak hilang satu itu.
"Udah yuk ! Balik aja. Bisa aja dia ada di dalam kelas kan ?" saran Ino. Semua mengangguk setuju sambil menghela nafas. Mereka sudah lelah berkeliling KHS yang besar ini sebanyak 2 kali.
Bisa kalian bayangkan ? Untuk sebuah satu sekolah saja membutuhkan tanah sekitar 1 hektar. Mungkin karena KHS juga dilengkapi universitas.
"Ladies~," suara menggoda yang biasa digunakan mas mas untuk menarik perhatian wanita wanita itu terdengar dari belakang.
Sontak Star-Hi langsung menoleh ke belakang. Mereka langsung menatap datar wajah wajah yang paling mereka benci. Wajah wajah para lelaki bermodalkan uang dan ketampanan sehingga mereka dengan leluasa menganggu para wanita dan menyiksa adik kelas.
"Ck... Menjauh dariku cinderella. Aku sedang malas menatap wajahmu," kata Tenten pada Neji. Neji memasang muka meremehkan.
"Ge-er banget. Siapa juga yang datang untuk menemui orang Cina sepertimu ? Aku ingin bertemu dengan adik kecilku. Ya kan Hinata ?" kata Neji. Hinata yang sedari tadi melamun memperhatikan Naruto dengan benci sekilas menoleh ke arah Neji.
"E-eh... I... Iya !" seru Hinata meski dia tidak tahu apa yang diperbincangan mereka. Dia hanya sibuk menatap Naruto dengan benci sambil melipatkan tangannya.
"E... Eh... Hinata-chan ? Kenapa tatapanmu padaku kejam sekali," kata Naruto sambil ketakutan. Hinata hanya terus menatapnya tajam.
Dari kejauhan, berjalan seorang wanita dari belakang N2S3. Si kuncir empat yang sedari tadi Star.Hi cari.
"TEMARI !" Teriak Star.Hi kompak. Sontak Temari yang sedari tadi berjalan lesu menegakkan kepalanya dan berlari ke arah mereka. Tidak memperdulikan N2S3 yang dia tabrak.
Mereka saling berpelukan. Seperti sahabat yang tidak bertemu bertahun tahun. N2S3 merasa canggung berdiri di belakang mereka. Refleks mereka langsung mundur selangkah dan menggaruk tengkuk mereka untuk meredakan kecanggungan.
"Huee.... kau membuatku kesal Tema ! Kenapa kau suka menghilang sih !" Kata Sakura ketika mereka melepaskan pelukannya.
"Gomen-ne, aku sedang badmood," balas Temari. Temari langsung menoleh ke belakang dan memperhatikan Naruto dan yang lain sambil kebingungan.
"Ah... Maaf aku lupa akan kehadiran kalian... Tapi bisakah kalian pergi ? Kalian mengganggu moodku," Kata Temari datar tanpa samangat.
Diapun akhirnya berjalan memasuki kelas tanpa peduli dengan tatapan khawatir teman temannya itu.
Sakura,Ino, Tenten dan Hinata merasa cemas. Tetapi kelihatannya Temari tidak ingin diganggu.
"O... Okay ?" Naruto meneguk salivanya takut dan melangkah mundur yang diikuti teman satu genknya.
"Kau dengar itu kan ? Sebaiknya kalian pergi... Kalau kalian ingin menganggu... Kusarankan kalian pergi sebelum aku memberikan shannaroku yang sudah jarang kupakai," kata Sakura tak kalah dingin.
Yang lain pun berjalan dengan kesal mengikuti langkah Sakura. Sementara genk Naruto hanya diam ditempat sambil ketakutan.
"Seharusnya kita tidak datang kesini...," kata Neji takut takut. "I... iya," balas Sai. Merekapun memutuskan untuk melangkah ke kelas masing masing. Mengingat bel 10 menit lagi akan berbunyi.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangster Boy (✔)
FanfictionDisclamer : Masashi Kishimoto Cover By : Occlunancy Ketika sebuah perjodohan yang membuatmu harus menjadi calon pengantin dari musuhmu sendiri. Start : 4/9/2017 End : 1/12/2018 ©2017/Natasya.A