22

971 73 0
                                    

"Tidak ! Kau itu laki laki. Harusnya kau mengalah padaku," 

"Enak saja ! Yang mempunyai rumah ini juga aku ! Kau itu ! Pokoknya aku tidak akan berbagi kamar dengan perempuan jelek sepertimu !"

"Tch ! Siapa juga yang sudi berbagi kamar denganmu ? Minggat sekarang atau aku akan melaporkannya pada kakekmu !"

"Aish ! Ide gila siapa pula menyuruh kita satu rumah,"

"Tanyakan sana pada kakekmu ! Ini menyebalkan."

"OKE ! Ayo kata suit. yang menang boleh tidur di kamar ini. Deal ?!"

"Oke ! Aku tidak akan takut. Kau selalu kalah dalam permainan suit. Benar ?"

"Cih ! Kau bahkan belum memulainya,"

Begitulah kira kira pertengkaran antara anak tunggal Shikaku Nara dengan putri sulung Sabaku Rasa. Temari tidak sudi dengan perintah Shikamaru yang menyuruhnya untuk tidur di sofa ruang tamu. Tanpa pendingin ruangan, tanpa bantal dan selimut.

Jangan tanya kenapa. Shikamaru memang kejam. Dia bahkan tidak peduli jika besoknya Temari dipenuhi oleh gigitan nyamuk atau demam mengingat bulan ini memasuki musim dingin. Dia sudah melupakan rasa sukanya pada Temari.

Stt... Itu rahasia.

Setelah 4 Menit

"Oh ayolah Shikamaru-sama. Kita ulangi sekali lagi oke ?" Shikamaru mendelik jijik pada tingkah Temari yang sama sekali tidak ada lucu lucunya.

Temari tidak terima. Dia kalah telak dengan Shikamaru. Membuat dia harus tidur disofa ruang tamu. Temari terus memberengut lucu didepan Shikamaru yang sedang minum.

"Ewh ! Pergi dasar aneh ! Kau menjijikkan," Shikamaru berjalan melewati Temari yang terus membujuknya untuk melakukan suit ulang.

"DASAR NANAS MENYEBALKAN !!" Teriak Temari kesal. Shikamaru tidak peduli dengan umpatan Temari. Dia hanya merasa kesal dengan teriakan Temari yang seakan akan membuatnya menjadi tuli.

"Tch ! Padahal dia yang awalnya merendahkanku," Shikamaru berjalan menaiki tangga sambil menutup telinganya rapat rapat.

***

Temari tidak menikmati makan malamnya dengan tenang. Dia terus menatap kesal kesembarang arah dan memakan makanannya dengan kasar disertai bisikan umpatan umpatan untul Shikamaru.

"Nanas aneh ! Dasar pemalas ! Tukang tidur ! Tch ! Ide gila siapa yang menyuruh kami satu rumah sih !" Bisik Temari. Shikamaru yang duduk didepannya pura pura tidak mendengarkan meski dalam hati, dia terus menahan amarahnya.

Tunangannya ini benar benar mengesalkan !

Tak tahan umpatan Temari, Shikamaru membanting cukup keras sumpit makannya itu sambil menunduk.

Temari tersentak kaget. Tetapi, tak lama kemudian dia merasakan aura amarah didepannya itu. Temari menegak ludahnya kasar. Sepertinya dia membangunkan singa yang kelaparan.

"Habiskan makananmu dan aku akan mencuci piringnya !" Tegas Shikamaru. Shikamaru kemudian mendongakkan kepalanya dan menatap dalam dalam Temari yang gugup.

"O-oke," balas Temari gagap. Shikamaru kemudian berdiri sambil membawa mangkuk nasinya juga alat makannya yang lain.

Temari buru buru menghabiskan makanannya dengan beberapa lahap. Shikamaru mendesah lelah lalu membawa alat makannya itu.

Shikamaru meletakkan alat makannya di  bak pencuci piring. Dia mengambil segelas air putih lalu meminumnya dengan cepat sebelum mencuci piring bekas makannya itu.

Gangster Boy (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang