29

998 87 3
                                    

Gaes... Tak kusangka kalian begitu baik membaca author notes :")) 💕
.
.
.

Lelaki itu memutar mutar sebuah gelas berisi wine sambil menatap kosong kedepan. Matanya yang dilindungi oleh kacamatanya itu menunjukkan tatapan tak mengenakkan.

Ia langsung meminum habis isi wine dalam gelas itu dalam sekali teguk. Entah rasa pahit atau rasa manis yang terasa dilidahnya. Tak ada yang tau...

"The game is beggining, honey,"

...

Sakura berjalan dengan langkah kaki yang terasa berat. Pagi ini, ia seakan tidak memiliki sebesit kukuatan untuk menjalankan harinya yang ceria seperti kemarin.

"Saki~" seruan itu membuat lamuan Sakura buyar. Ia lalu menoleh kearah belakang dan mendapati Temari yang sedang berlari girang kesana kemari dan memamerkan senyum manisnya.

Sakura mencoba tersenyum. Meski senyumnya sekarang terkesan kikuk. Tak seperti senyuman yang biasa ia tunjukkan sebelum sebelumnya.

"Oh hai," kata Sakura pendek. Temari mengerucutkan bibirnya mendapati sapaan pendek Sakura. Memang sangat berbeda dari biasanya.

"Kau kenapa ? Masih kepikiran soal kemarin ? Apa ia lagi lagi mengganggumu hem ?" Tanya Temari dengan raut khawatir. Ia tidak mau temannya yang biasanya menjadi moodbooster tersendiri untuknya berubah dalam sekejap.

"Mungkin ? Aku masih tidak bisa berpikir jernih Temari," Sakura menghela nafas kesal dan mengusap wajahnya frustasi. Gangguan oleh orang yang tak dikenalnya itu membuatnya benar benar kacau.

"Apa perlu kulaporkan ke polisi ? Aku takut kau malah mengalami sesuatu yang buruk Saki,"

"Tidak. Tidak usah. Aku takut dengan melaporkannya ke polisi yang ada malah memperparahku dan membuatku tak aman. Aku hanya perlu kau tetap berada disisiku Temari. Aku ingin aku merasa bahwa aku tak akan sendirian dan akan selalu terlindungi,"

Temari merasa ragu. Ia tak yakin 100 persen bisa terus melindungi Sakura.

"Mari kita pikirikan hal yang lain. Aku pasti akan selalu bersamamu kok. Aku pastikan kau akan selalu aman oke ?" Kata Temari meyakinkan.

Sakura tersenyum kecil. Yang perlu ia lakukan adalah percaya pada Temari. Maka semua akan terasa aman baginya.

"Oh ya... kemarin aku baru saja dihubungi manager Kaita. Ia bilang kalau minggu depan kita bisa perform kecil kecilan untuk membantu meramaikan acara perlombaan basket. Aku kurang tau persisnya letak acara itu berlangsung. Tapi, kata manager Kaita, acara itu berlangsung di sebuah gedung olah raga dekat Harajuku,"

"Benarkah ?" Seru Temari antusias.

"Hemm... jadi kita harus latihan setiap hari mulai hari ini. Setuju ?" Sakura mengacungkan jempolnya dan mengedipkan sebelah matanya.

"Oke !" Seru Temari bersemangat.

***

Jemari indah Hinata kini tengah memainkan kecapi import dari Jerman yang terletak di ruang musik sesuai irama. Permainannya membuat orang orang yang diluar merasa takjub dan kagum. Mereka memang tau Hinata termasuk anak pintar dalam segala bidang. Termasuk musik.

Gangster Boy (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang