"Aish cepat naik dasar lamaa !" Teriak Shikamaru tak sabaran pada Temari yang sedang menutup gerbang. Meski rasanya ingin menggerutu, tapi Shikamaru lebih naas ketimbang dirinya.
Temari naik ke mobil. Tanpa mengatakan apa apa, Shikamaru langsung men-start mobilnya dengan kecepatan nyaris penuh. Sejujurnya, Temari rasanya ingin mati sekarang. Bagaimana tidak ? Shikamaru melajukan mobilnya nyaris seperti orang kesetanan. Temari ingin sekali berkomentar atau mengumpat pada Shikamaru. Tapi mengingat ibu Shikamaru yang akan menjadi mertuanya membuat dia juga merasa iba.
Hanya perlu waktu sekitar 15 menit untuk mereka tiba di dalam rumah sakit itu. Shikamaru langsung memarkikan mobilnya di sebuah parkiran didekat pintu masuk. Temari mengikuti Shikamaru dari belakang. Shikamaru berlari dan berjalan bagai orang yang sakit jiwa. Tidak peduli dengan berapa orang yang sudah ia tabrak. Membuat Temari terpaksa meminta maaf pada orang orang itu dengan tak iklas. Toh ini perbuatan Shikamaru juga. Temari juga masih memiliki perasaan untuk tidak memarahinya karena Shikamaru benar benar sedih sekarang.
Shikamaru berhenti di depan ruangan ibunya. Ia ingin sekali masuk dan menemani ibunya yang sedang dalam masa kritis. Tetapi apadaya suster yang berjaga didepan tak memperbolehkannya masuk.
Shikamaru terus memandang dengan rasa sedih dan khawatir pada ibunya yang sedang ditangani dokter itu dari luar. Temari tak bisa berbuat apa apa. Ia hanya bisa duduk disebuah bangku deret sebelah ruangan ibu Shikamaru.
Shikamaru merasa lemas. Iapun memutuskan untuk duduk disebelah Temari. Shikamaru berusaha mati matian untuk tidak menangis didepan Temari. Tentu saja ia malu pada Temari yang juga terlihat lelah.
Tetapi Shikamaru juga mempunyai batas kekuatannya. Tanpa ia sadari, dua tetes air mata yang terus menumpuk di matanya itu minta ditumpahkan. Membuat Shikamaru menangis tak kuasa.
Setiap manusia berhak untuk menangis bukan ? Entah itu lelaki atau perempuan. Setiap orang tidak menangis karena cengeng. Tetapi mereka memiliki hati yang lebih lembut.
Temari yang melihatnya merasa kasihan dan ikut sedih. Jika bukan dalam posisi atau keadaan seperti ini, ia ingin sekali mengejek Shikamaru dengan sebutan cowok cengeng. Tetapi Temari bisa mengerti. Shikamaru sama seperti Gaara atau Kankuro yang juga menangis dikematian ibunda mereka. Temari tak punya hak untuk mengejek Shikamaru. Lagipula, ia sama rapuhnya seperti Shikamaru saat itu,
Puk !
Shikamaru melototkan matanya. Temari memeluknya. Temari menyenderkan kepala Shikamaru pada ceruk lehernya lalu mengelus pundak Shikamaru. Musuh ? Sepertinya hal itu harus hilang dari kamus mereka berdua. Karena sesungguhnya, mereka hanyalah manusia yang saling peduli tetapi lebih mengutamakan ego mereka. *Apasi*-Nao
"Tumpahkan saja semuanya. Hari ini aku cukup baik untuk memberimu sandaran. Tetapi lain kali jangan harap aku menyentuhmu," Temari merasa canggung. Ia ingin memberi sebuah pelukan hangat untuk Shikamaru. Tetapi terdapat sebelit rasa gengsi pada dirinya.
"Hiks... Hiks... Kenapa mereka jahat ? Hiks... Mereka meninggalkanku Tem.. M-mereka meninggalkanku lagi... Padahal belum sempat aku membanggakan mereka... Belum sempat aku berterimakasih pada mereka. T-Tapi ini apa ? Apakah aku seburuk itu sampai mereka meninggalkanku ? Aku akan berubah... Aku akan berubah menjadi anak baik... Hiks... Rasanya sakit Tem... S-sakit... Hiks," Racau Shikamaru dalam pelukan Temari. Temari hanya bisa memeluk Shikamaru dan menenangkannya. Meski sebenarnya ia malu sendiri karena memeluk Shikamaru.
Shikamaru mengeratkan pelukannya semakin erat. Ia merasa sangat sakit hati. Kenapa diantara ribuan anak di dunia, harus dia yang merasakannya ? Andai saja ia bisa membeli jiwa ibu dan ayahnya dengan uang, dia akan rela mengorbankan semua hartanya untuk mereka. Tetapi dunta tidak bekerja seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gangster Boy (✔)
FanfictionDisclamer : Masashi Kishimoto Cover By : Occlunancy Ketika sebuah perjodohan yang membuatmu harus menjadi calon pengantin dari musuhmu sendiri. Start : 4/9/2017 End : 1/12/2018 ©2017/Natasya.A