7

980 80 9
                                    

Hari yang cukup cerah bagi kebanyakan orang. Tapi, bagi Shikamaru, ini hari yang sangat buruk. Sangat.

Shikamaru kini berjalan ke ruang BK sambil terus mendecih dan mengumpat kesal. Meski sudah sekitar 10 kali dia dipanggil dalam satu semester ini, tetapi gangsternya memang sulit dikontrol.

Dengan hari ini, maka sudah 11 kali dia mengunjungi Kurenai-sensei di ruang BK.

Di perjalanan, dia kembali bertemu musuh yang menyebalkan dan sangat mengganggu baginya. Siapa lagi kalau bukan Temari.

Temari berjalan dan berhenti tepat di depan Shikamaru. Di sebelahnya, berdiri Ino sambil menundukkan kepala.

Shikamaru berusaha melewati Temari. Tetapi Temari terus menghadang jalannya. Sementara Ino, tetap diam di tempatnya tanpa berniat membantu Temari.

"Minggir," jawab Shikamaru berusaha menahan amarah. Temari tidak memperdulikannya dan tetap menatap remeh pada Shikamaru.

"Heh ? Bisakah kau memohon dulu ? Aku tidak mau mengabulkan perkataan orang sepertimu. Tapi, kalau kau memohon, aku bisa mentolelirnya," Temari lalu menyilangkan kedua tangannya ke depan dadanya.

Shikamaru terus berusaha sabar. Karena gengsi, dia tidak mau memohon pada Temari. Sudah sekitar 5 kali dia menyuruh Temari minggir. Ini yang terakhir.

"Ini terakhir kalinya Temari, kubilang MINGGIR !" Shikamaru berteriak dan tetap saja Temari seakan tuli.

"Hah apa ? Kok gak ada mohonnya ?" kata Temari lalu mencondongkan telinganya ke arah Shikamaru.

"MINGGIR !" Shikamaru menampar pipi Temari sebelah kiri lalu mendorongnya keras hingga Temari terjatuh. Tangan Temari diinjak Shikamaru hingga Temari berteriak kesakitan. Sayangnya,lorong tangga sangat sepi sehingga tidak ada yang mendengar teriakan Temari. Ino hanya diam di tempat sambil meutip mulutnya tidak tahan.

"Ini hanya karena kau perempuan Temari. Awas saja kalau kau berani melawanku. Lagi !" kata Shikamaru lalu melangkah pergi begitu saja. Meninggalkan Temari yang menangis kesakitan.

"Hiks,... Sakit Ino," kata Temari yang tidak sanggup berdiri. Ino segera berjongkok kesamping Temari yang menanggis.

"Aduh aduh Tema... Makannya, jangan macam macam sama Shikamaru. Kau tau sendiri kan ? Dia itu ketua genk," Ino lalu membantu Temari berdiri.

Mereka lalu berjalan pelan agar Temari tidak terlalu kesakitan.
***
Setelah urusannya dengan Kurenai sensei selesai, dia mendesah lega lalu berjalan menuju kantin sekolah.

Disana, dia dapat melihat teman temannya yang asik memakan tenderloin steak. (Namanya juga sekolah elite 😏)

Shikamaru menghampiri meja dimaba mereka duduk lalu memukul meja keras.

"Eh mami eh mami," latah Naruto lalu melompat dari bangku kantin. Sementara Shikamaru tampak tidak memperdulikannya dan tetap berekspresi marah.

"Woi Shika ! Tenderloinku ikutan jatuh nih ! Tanggung jawab kek ! Mana punyamu ?" Naruto lalu melihat ke tempat yang biasa Shikamaru duduki. Tetapi dia tidak makanan apapun disitu.

"B'risik Nar ! Bisa diem gak ?!" kata Shikamaru kesal lalu duduk disamping Sasuke.

"Tuan Nara, apa tuan ingin makan tenderloin steak juga ?" Tanya seorang butler sambil membawa nampan berisi tenderloin steak.

"Buat Naruto saja. Bawakan aku mango juice," perintah Shikamaru. Butler itu mengangguk lalu memberikan tenderloin steak pada Naruto yang sudah menahan ludah karena tenderloinnya yang jatuh baru dimakan sedikit.

"Yeum," kata Naruto lalu memakannya cepat.

"Heh, tidak biasanya kau dipanggil karena telat seperti ini," kata Neji dengan nada mengejek.

"Terserah ! Ini salah kalian tau ! Siapa sih yang bikin aku kemalaman tidurnya ? Bukannya itu kalian ? Ishh ini pertama kalinya aku terlambat," balas Shikamaru yang pemarah.

"Whoa, kenapa kau sekarang pemarah sekali sih ?" kesal Naruto sambil menyantap tenderloinnya.

"Bukan urusanmu !" Jawab Shikamaru marah lagi. Mango juicenya tiba. Dia segera memuaskan dahaganya dengan mango juicenya itu.

----

"Aduduh ! Sensei, hati hati please. Sakit banget nih," keluh Temari yang sedang diobati Tsunade sensei. Yep, bekas injakan di tangannya menimbilkan semacam luka gores juga di pipinya yang agak memerah dan sudah diperban.

"Iya iya Temari. Ini sudah perlahan lho," kata Tsunade sensei sambil memperhatikan dengan teliti luka Temari dan mengobatinya perlahan seperti yang diminta.

Pintu UKS dibuka pelan oleh Sakura. Dengan gelisah, Sakura,Tenten dan Hinata memasuki ruangan

Mereka dapat melihat Temari yang sedari meringis dan juga Ino yang menutup mata karena jijik. Ditambah, Tsunade sensei yang dengan perlahan dan teliti mengusap usap tangan Temari dengan kapas yang sudah dibasahi dengan alkohol.

Mereka bertiga berjalan menuju Temari dengan was was. Temari yang menyadari kehadiran mereka hanya membiarkannya. Ino tidak menyapa mereka. Hanya diam dan menutup mata meski dia sadar kehadiran mereka.

Sakura, Tenten dan Hinata menghampiri mereka sambil bermuka cemas.

"Ampun Temari !! Apa lagi ini ?! Kau  ini ! Apa kau lupa ? Sebentar lagi kita akan debut menjadi Star.Hi . Satu minggu lagi Temari ! Sementara lukamu makin bertambah sejak kau bermusuhan dengan Shikamaru," kata Sakura menceramahi Temari yang hanya menyengir.

Yep, seminggu lagi mereka akan debut sebagai girlband bernama Star*Hi. Kamigaro Entertaiment yang merekut mereka. Mereka telah mengikuti audisi masuk sejak dua bulan yang lalu. Dan tak perlu waktu lama, mereka akan debut sebagai girlband pertama di Kamigaro Entertaiment.

"Hehehe... Ini bukan salahku kok. Salah si nanas busuk itu," kata Temari tanpa menyadari tatapan Tsunade-sensei.

"Temari, apa sopan menyebut Shikamaru itu nanas busuk ?" Tanya Tsunade-sensei sambil menatap mata Temari tajam.

"Hiiiii... Engak kok sensei. Enggak ! Tema kan cuman bercanda," kata Temari sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Terserah. Tapi sensei tidak mau mendengar kata itu dari mulutmu lagi," kata Tsunade sambil memperban tangan Temari.

"Iya iya sensei yang cantik... Yang lagi lope lope sama Jiraya-sensei. Yang belum move on dari Dan-san tapi udah berpaling ke Jiraya-sensei," kata Temari yang lagi lagi mendapat lirikan tajam andalah Tsunade.

Seisi ruangan tertawa kecuali Tsunade yang sedang dibakar amarah.

"DIAM !!!"

---

"Kenapa rasanya ada yang sedang membicarakan aku ya ?" batin Jiraya di ruang guru.

===

Sengaja bikin agak panjang biar teman teman Nao puas 😁. Maaf bagi yang ngerasa belum panjang 😣.

Gangster Boy (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang