Matahari mulai terbit dari ufuk timur. Mencoba memasuki kamar Shikamaru melalui celah celah jendela.
Sementara si gangster boy itu, masih terlelap dengan nyenyak dalam tidurnya. Yep, siapa lagi kalau bukan Shikamaru Nara.
Shikamaru lalu bangun karena terbiasa bangun pagi. Meski ini, sudah agak siang. Yaitu jam 8.23.
Shikamaru mengucek ngucek matanya ngantuk. Mau tak mau, -meski sebenarnya dia bisa saja tidak perlu sekolah- dia harus bangun pagi seperti anak SMA biasanya.
Meski sebenarnya dia bisa saja tidak perlu sekolah dan langsung bekerja sebagai CEO resmi, meski otaknya sudah sangat pintar, dia tetap memilih sekolah. Hanya karena Ino. Ino, Ino dan Ino.
Tok tok tok !
"Shikamaru-sama, sarapan sudah siap," Shikamaru terkejut dengan perkataan maidnya yang sama sekali dia tidak tahu namanya yang berdiri di luar sambil memegang nampan berisi sarapan yang seperti biasa Shikamaru makan.
Jika sarapan sudah siap, berarti dia benar benar telat. Shikamaru langsung menengok ke arah jam dinding yang ada di depan kasurnya. Betapa terkejutnya dia ketika jam sudah menunjukkan pukul 8.25. Itu berarti,30 menit lagi, bel masuk berbunyi.
Shikamaru dengan kecepatan kilat langsung menyambarh handuk yang ada di dalam lemari dan secepat mungkin masuk ke kamar mandi dan memulai rutinitas mandi.
Meski dikenal dengan sebutan ganster boy, tetapi dia sangat menjaga etikanya untuk hal hal yang berbau waktu. Waktu adalah etika yang sudah sejak kecil dia pelajari dari orangtuanya.
Shikamaru membuka pintu dan berlari begitu saja dari maidnya. Maidnya itu lalu menghembuskan nafas lelah.
'Padahal sudah berdiri capek capek, ngantar makanan, masakin, tapi tetap saja, tuan Shikamaru tetap menyebalkan !'
Shikamaru menyalakan mobil ferrarinya lalu menancapkan gas cepat agar waktunya terkejar. Tapi perjalanan dari rumah ke sekolah minimal membutuhkan 40 menit. Sedangkan waktu yang tersisa hanya sekitar 20 menit.
Shikamaru memukul keras setirnya yang tidak salah apa apa. Sambil mengumpat kesal karena jalanan sedang macet.
Dia mengambil hpnya yang ada di sampingnya lalu menelpon Naruto.
"Shik ! Oi ! Kau dimana sih ? Bel sebentar lagi berbunyi tau ! Telat ya ?" kata Naruto dari seberang sana.
"Iya Naru baka ! Macet woi ! Kalo telat, kasih tau bapak maskeran suruh nunggu ya ! Awas kau kalau berani bilang macam macam ! Sudah ya, kututup," kata Shikamaru lalu menutup smartphonenya.
***
Shikamaru tiba di gerbang sekolah sambil ngos-ngosan. Dia melihat kearah sekolah yang sangat sangat sepi.
Dia memasuki sekolah sambil berjalan santai menuju kelasnya.
Dia mengetuk pintu singkat. Dia langsung masuk tanpa memperdulikan Kakashi yang sedang menulis dan mengajar sesuatu di papan tulis.
"Ehm, Shika. Jelaskan secara kronologis alasanmu terlambat 20 menit di kelasku," kata Kakashi sambil memandang Shikamaru yang sudah duduk di bangkunya.
'Rasakan itu !' batin Temari dalam hati sambil cekikikan senang.
"Macet,"
Jawaban singkat Shikamaru membuat Kakashi dan seisi kelas melotot kearahnya. Sementara yang dipelototi hanya diam dan menutup matanya.
"Shikamaru Nara. Apa kau mengerti arti dari kronologis ? Aku yakin Shizune sensei sudah mengajarkanmu tentang itu. Dan, apakah kau bisa bersikap sopan ? Setidaknya menunduk hormatlah padaku ketika kau masuk kelas,"
Shikamaru membuka mata dan memperhatikan dengan saksama Kakashi yang tidak berekspresi.
"Kronologis adalah penyusunan peristiwa sejarah berdasarkan waktu kejadiannya secara urut dan detail. Aku sudah memenuhi syarat bukan ? Aku tadi terjebak macet sensei. Apa yang bisa kutambahkan dari itu ? Apakah harus ada sesuatu yang menarik seperti nenek nenek terpeleset karena kulit pisang kemudian ditabrak mobil dan mati ditempat ?"
Seisi kelas tertawa dengan jawaban Shikamaru. Sedangkan Kakashi menatap tajam kedua mata Shikamaru seakan mengatakan 'Ini bukan kelas comedy !'
"Apa kau tahu arti mendetail seperti yang tadi kau sampaikan ? Jika tidak, kurasa kau harus kembali ke kelas anak SD," setelah berkata demikian, Kakashi kembali menjelaskan pelajarannya.
"Oh ya, istirahat temui Kurenai sensei karena kau sudah terlambat dan tidak sopan pada guru. Juga apakah kau mendoakan nenek nenek meninggal ?" Kata Kakashi tanpa menoleh ke belakang.
Seisi kelas kembali tertawa. Tetapi tawa itu berhenti ketika Kakashi berhenti menjelaskan. Mereka tahu. Kakashi sedang menunggu seisi kelas untuk hening dan jika sudah hening, dia akan kembali melanjutkan pelajarannya.
***
Maafkan Nao belakangan ini sering bikin ceritanya singkat 😣😣
KAMU SEDANG MEMBACA
Gangster Boy (✔)
FanfictionDisclamer : Masashi Kishimoto Cover By : Occlunancy Ketika sebuah perjodohan yang membuatmu harus menjadi calon pengantin dari musuhmu sendiri. Start : 4/9/2017 End : 1/12/2018 ©2017/Natasya.A