8

938 77 7
                                    

Kring... Kring...

Satu kantin langsung bubar begitu mendengar bunyi bel yang nyaring berdering. Belum sempat Shikamaru menghabiskan juicenya duluan, bel sudah kunjung berbunyi.

Shikamaru kembali berdecak kesal lalu berdiri sambil mengantongi kedua lengannya pada saku celananya.

Sai,Sasuke,Neji dan Naruto sudah mendahului Shikamaru begitu tenderloin steak mereka habis.

Shikamaru berjalan santai ke arah tangga lalu berjalan paling pelan diantara yang lain yang sedang berlari marathon mengejar waktu.

Di perjalanan, Shikamar bertemu dengan Ino yang sedang menuruni tangga untuk keperluan sesuatu.

Shikamaru mencegat Ino lalu memegang pergelangan tangan Ino.

Ino terkejut lalu memandang Shikamaru yang diam memperhatikannya.

"Ino, kau masih tidak sadar ya ?" kata Shikamaru lalu menatap tajam mata Ino.

Mengerti apa yang dimaksud Shikamaru, Ino refleks melotot pada Shikamaru sambil berusaha tenang.

"Sadar apanya ?.... Cepat lepaskan tanganku ! Aku harus buru buru," kata Ino lalu menggoyang goyangkan tangan kanannya yang dipegang Shikamaru.

Shikamaru tetap menatap wajah Ino tanpa ada niatan melepaskannya.

"Sampai kapan kau akan terus menghindariku Ino ? Aku tahu kau sadar... Tapi bisakah kau tidak berpura pura seperti itu ? Kenapa kau harus berpura pura seperti ini ? Seakan kita tidak saling mengenal... Hatiku sakit kau tahu ? Aku sudah memberitahumu Ino... Aku menyukaimu ! Tapi reaksimu itu benar benar di luar dugaanku... Aku bahkan rela pindah ke sekolah terkutuk ini hanya demi dirimu. Tapi mengapa kau begitu padaku ? Hatiku sakit ! Mau sampai kapan kau membuatku muak ?! Hah ?! HAH ?!?" Teriakan Shikamaru membuat Ino tersentak kaget. Beruntung hanya tinggal mereka yang berdiri di tangga.

"Shikamaru, perlu berapa kali juga kuberitahu ? Aku sudah muak dengan pernyataan cintamu yang bodoh itu ! Aku benar benar tidak menyukaimu ! Kau itu temanku, tidak bisakah kau menganggap diriku seperti itu juga ?" kesal Ino sambil menahan air mata.

Dia kesal dengan sikap Shikamaru yang terus memaksanya. Dia tidak ingin msnghancurkan persahabatannya dengan Shikamaru. Dia menganggap Shikamaru sahabat atau teman. Tidak lebih dari itu. Tidak kurang dari itu.

"Cukup Shikamaru ! Lepaskan aku ! Kita teman... Kita sahabat... Bisakah kau menganggapku seperti itu pula ? Mengapa kau selalu egois seperti ini sih ?! Aku tidak memaksamu memasuki sekolah ini. Itu kehendakmu sendiri. Aku adalah temanmu. Aku tidak peduli dengan pernyataan cintamu itu ! Pokoknya kita teman ! Kumohon... Jangan membuatku merasa seperti penjahat disini," kata Ino. Air matanya yang jatuh membuat dia tambah kesal.

Tangan Ino akhirnya terlepas dari genggaman Shikamaru. Shikamaru tidak peduli lagi lalu dia berjalan naik tanpa memperhatikan ke belakang. Tempat Ino kini meringkuk menangis.

"Berhenti... Aku mau kita menjadi teman... Kenapa itu susah sekali ? Hiks," Ino menutupi matanya lelah. Dilema tidak jelas ini membuat dia muak. Benar benar muak !
---

Shikamaru mengacak acak rambutnya kesal. Tidak sengaja dia kembali bertemu dengan Temari yang sedang meringis kesakitan di depannya. Ya, dia tahu Temari hanya berpura pura.

Tanpa menghiraukannya, Shikamaru berjalan lurus ke depan dan memperbaiki rambutnya yang tadi berantakan.

Temari yang melihatnya berjalan melewatinya merasa emosi lalu menyamakan jalannya dengan Shikamaru yang moodnya sangat sangat buruk.

Temari berhenti di depan Shikamaru dan menghalangi jalannya.

"Argh ! Apa lagi s*al*n ?!" kesal Shikamaru dan menatap marah ke arah Temari yang menyombongkan dirinya.

"Aku cuman mau nanya kok ! Apa kau kenal dengan seorang lelaki gangster yang tidak punya moral, etika dan memiliki penyakit jiwa ? Dia itu orang yang tadi menabrakku loh ! Tapi ya sudah lah ya, aku memaafkannya karena aku sadar dia gak punya etika, moral dan paling parah dia punya penyakit jiwa. Tapi rasanya hatiku tidak tenang nih ! Gimana ya ?" Temari memandang ke arah langit menghindari tatapan Shikamaru.

"Cih, apa kau juga kenal seorang perempuan yang kerjaannya menganggu orang yang sedang bad mood, tukang pengadu, fanatik ketua osis juga... Oh ya ! Bagaimana bisa aku lupa ? Itu kan kamu ! Yang rambutnya aneh terus tukang ganggu orang !" balas Shikamaru.

Temari mengalihkan pandangannya pada Shikamaru tajam yang dibalas Shikamaru dengan tatapan mengejek.

"Shikamaru ! Masih berani ya kau berkeliaran di koridor sekolah ? Aku masih bisa mentolerir Temari karena dia tadi sakit. Sedangkan kau... Apa kau sadar sekarang jam berapa ?! Kau akan kuberi hukuman karena melewatkan pelajaranku selama 30 menit ! Bagaimana dengan... Tulisan essay sepanjang 10 lembar folio tentang tumbuhan ?"

Suara itu membuat Shikamaru dan Temari sontak terkejut bukan main.

Siapa lagi kalau bukan guru killer satu KHS, Tsunade sensei yang baru keluar dari kelas mereka.

Temari tersenyum menang di depan Shikamaru yang membatu kaku. Dia dapat merasakan apa arti kemenangan sesungguhnya di depan Shikamaru.

"Jangan sampai aku melihat kalian terlambat masuk kelas lagi ! Ini peringatan terakhirmu Shikamaru ! Kau juga Temari ! Lain kali, berhati hatilah !" kata Tsunade lalu mereka bertiga memasuki kelas.

Maap Nao friends... Nao telat update 😣😥

Gangster Boy (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang