Hi Everyone!
Welcome to my Work! 💃
Semoga kalian suka 🤗
Plot cerita ini ringan saja seperti makan keripik kentang! 🙈Note : Silahkan ambil yang baik saja dari tulisan ini. Jika dirasa ada yang tidak baik, jangan pernah ditiru. Bijaklah dalam membaca ☺️
Rate cerita ini adalah 17+ Ya meskipun nggak ada adegan frontalnya juga sih. 😂
Happy Reading guys...
Jangan lupa tekan tanda ⭐⭐⭐Jangan lupa inggalkan kometar yang banyaaaaak ya 😘
Regards,
Ryz RizukySalah satu mood booster dalam mengahadapi jenuhnya pekerjaan di kantor adalah melihat bos yang rupawan
Senin pagi di Jakarta sudah seperti hari tersibuk di dunia. Seluruh lapisan masyarakat membeludak di sepanjang jalanan ibu kota mulai memadati gedung sekolah, rumah sakit, gedung perkantoran, dan gedung-gedung lainnya.
Memang sudah sepatutnya wajah ibu kota seperti itu. Sebanding dengan jumlah populasi manusia terbanyak nomor 4 di dunia.
Baiklah. Hiraukan saja seluruh penduduk Indonesia yang sedang sibuk melakukan aktivitas tanpa henti itu. Sekarang perhatikan perempuan berambut sepunggung yang sedang tunggang-langgang di area lobi kantor yang cukup ramai lalu-lalang pegawai yang sedang bertegur sapa atau sekadar mengobrol tentang artis-artis terciduk Mak Lambe, yang menurut mereka sangat tidak penting untuk dibahas oleh netizen yang selalu mengaku benar meskipun salah.
Klik!
Setelah melakukan scanning ID card, Arinda menerobos palang pintu dan bersiap memasuki lift yang terlihat mulai penuh. Namun, tubuhnya mendadak diam di tempat saat pintu lift masih terbuka lebar.
Arinda kemudian menoleh ke samping dengan pupil melebar. Melihat dengan jelas laki-laki berbadan tinggi tegap yang berusaha mencekal lengannya.
Ya, sepertinya tidak ada yang mau melangkah mundur. Arinda dan laki-laki yang memakai tuxedo navy itu terus saling menatap tajam, entah sampai kapan, jika saja tidak ada yang menegur mereka.
"Mbak mundur aja. Pak Yudha silakan masuk," ucap seorang perempuan yang berdiri di deretan paling depan, memberi ultimatum kepada Arinda.
Arinda membuang napas. Lalu sambil mengigit bibir bawahnya, dia melangkah mundur.
Tanpa ucapan terima kasih, laki-laki beraroma cinnamon itu memasuki lift dan menutup pintu lift. Membuat Arinda berakhir dengan sumpah serapah dalam hati.
❤❤❤
Arinda mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan kerja divisi pemasaran tempatnya berkerja. Sejak tiga orang anggota divisinya meninggalkan kantor secara bersamaan, ruangan itu terlihat sepi. Yang pertama Bryan Adyatma-manajer marketing kesayangan Arinda, karena sangat royal dan berempati tinggi kepada bawahannya. Namun, tiba-tiba resign setelah enam bulan menikah. Yang kedua Regio-rivalnya di kantor yang mendapat promosi jabatan. Juga Astha-sekretaris yang memilih resign karena sedang hamil dan harus bed rest.
Ya, mereka bertigalah yang membuat ruangan divisi pemasaran itu sepi.
Kabar terhangatnya hari ini, manajer pemasaran yang baru akan mulai masuk kantor. Sementara Arinda tidak begitu peduli dengan kabar yang sangat gencar berembus itu. Pasalnya, ciwi-ciwi divisi lain terlalu exited menyambut bos baru itu. Mereka berekspektasi, jika bos laki-laki tersebut bujang matang dan tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRECIOUS EMPLOYEE [COMPLETED] ✔️
RomanceArinda sering mendengar 'Perbedaan antara cinta dan benci itu tipis sekali, setipis sehelai rambut yang di bagi menjadi sepuluh'. Sungguh sangat tipis sekali kan??! "Kamu marah sama Saya gara-gara tadi Frappuccinonya Saya ambil?" "Bapak nggak pentin...