"Thank you so much ya all, Pak Yudha, Kak Leon, Kak Abi, Kak Ve, sama Kak Arinda udah bikin party penyambutan buat aku gini," Clara memulai khotbahnya di ruang meeting, mata dan pipinya bersemu merah, khas anak baru gede.
"Dan, potongan tumpeng pertama ini aku persembahkan untuk Pak Yudhaaa," Clara menyodorkan sepotong puncak tumpeng kearah Yudha yang menggaruk belakang kepalanya yang sama sekali tidak terasa gatal.
"Pak Yudha," Clara mencoba membuyarkan fokus Yudha.
"Thanks," Yudha menerima paper plate yang disodorkan Clara padanya "Selamat datang di kantor dan selamat bekerja," Yudha tersenyum tipis.
"Banyak banget kejadian affair antara Bos dan Sekretarisnya, gimana menurut lo?" Velina berbisik pada Arinda yang melihat Clara sedang tersenyum sangat manja pada Yudha.
Arinda membuang nafas, melihat perempuan lain sedang tersenyum pada kekasihnya, dia kembali teringat pada Alisha kemarin malam.
"Ibarat naik gunung, tikungan lo pasti ada dimana-mana," Arinda balas berbisik
"Capek dong?"
"Lo tahu kan kalau gue capek akhirnya apa?"
"Tapi ya masa sih lo bakal nyerah gitu aja, open your eyes, dia pacar lo," Arinda hanya menarik bibirnya datar.
"Udah bisa ikut nyomot nih kita?" Leon bertanya innocent
"Gue duluan ya guys," Arinda berbicara sambil meninggalkan ruang meeting.
"Kak Abi, Kak Ve, Kak Ar, ayo sini,"
"Gue nggak makan karbo kalau pagi, nyomot udang goreng tepung doang boleh kan?" Velina membuat tanda V dengan jarinya, dia sengaja tidak ikut meninggalkan ruang meeting karena melihat Yudha yang menyusul Arinda.
"Lagian Pak Yudha lucu sih, masa iya ada tumpeng di party?" Clara menimpali
"At least, gue bisa hemat dengan nggak jajan nanti siang," Leon mengambil semua lauk yang terlihat
"Dasar pelit lo," Velina mencerca
"Dari pada buang-buang makanan kan? pamalih" Leon menjawab setelah mencomot ayam tepung."Kak Leon emang secerewet ini?dan Kak Abi emang sediam ini ya?"Clara berkata saat melihat Abiyan yang terlihat enggan menimpali obrolan Velina dan Leon.
"Lagi broken heart sih dia gara-gara Arinda jadian sama Bos,"
Velina tersenyum mendengar jawaban Leon."Beneran nggak sih Kak Ve yang Kak Leon bilang?" Clara mulai merengek
"Lagian ngapain juga lo jadi kepo banget sama urusan orang?"
Clara cemberut "Nggak gitu sih Kak,"
"Lo jangan se kepo Leon deh, se diem Abi gitu aja, good," Abiyan tersenyum mendengar petuah Velina
❤️❤️❤️
"Arinda, bisa bicara sebentar," Yudha tiba-tiba sudah berdiri didepan kubikel Arinda.
Tak ada jawaban
"Arinda Novita,"
Arinda beringsut, dia balas menatap Yudha. "Bapak nggak lihat saya lagi sibuk? ini jam kerja,"
"Kamu mau marah sampai kapan?"
Arinda meraih headset yang bertengger di atas kalender lalu memakainya, Yudha memilih mengalah dan meninggalkan Arinda ke ruangannya.
"Gitu doang usahanya?"Arinda berbicara sangsi, dia melepas headsetnya lagi.
"Kak Ar di panggil Pak Yudha," Clara berbicara tiba-tiba, sejak kapan dia berada di tempatnya? Arinda membatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY PRECIOUS EMPLOYEE [COMPLETED] ✔️
RomansaArinda sering mendengar 'Perbedaan antara cinta dan benci itu tipis sekali, setipis sehelai rambut yang di bagi menjadi sepuluh'. Sungguh sangat tipis sekali kan??! "Kamu marah sama Saya gara-gara tadi Frappuccinonya Saya ambil?" "Bapak nggak pentin...