Sean POV
Aku sangat marah dengan Alana saat ini. Bagaimana bisa tadi siang dia yang memulai permainan dan sekarang dia memutuskan permainan tersebut secara sepihak. Aku segera menarik tangan Alana dan membawanya keluar dari ruangan Jane. Ia terlihat pasrah saat aku menariknya keluar. Lalu aku mengajaknya untuk duduk di kursi tunggu tidak jauh dari pintu kamar Jane.
"Ak—" barulah aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya namun sudah lebih dulu memotongku ucapanku.
"Aku minta maaf," potong Alana mengerjapkan mata dan memasang wajah sangat memelas.
Aku tidak tega memarahinya setelah melihat ekspresinya. Aku mengelus rambutnya dan dia hanya menunduk, "Ini bukan sepenuhnya salahmu," kataku dengan lembut. "Aku hanya tidak suka dia mengaku sebagai tunanganku, padahal aku tidak pernah menyetujui rencana pertunangan kami," jelasku kepada Alana.
"Kenapa kau tidak mau tunangan dengan dia? Bukannya dia cantik?" tanya Alana sambil memiringkan kepala hingga ia terlihat sangat lucu.
"Aku hanya tidak suka dengan tingkah lakunya yang terkadang kelewat batas."
"Oh ya? Memangnya apa saja yang pernah dia lakukan?" tanyanya.
Aku berpikir sejenak.
Flashback on
"Daddy mau menjodohkan kamu dengan anak sahabat Daddy, bagaimana menurutmu?" tanya Daddyku.
"Terserah, Dad. Kalau menurut Daddy wanita itu wanita yang baik aku mau dikenalkan dengannya," jawabku.
"Dikenalkan?"
"Ya. Hanya sebatas perkenalan dulu, Dad."
"Hmm, baiklah. Dad baru beberapa kali bertemu dengannya dan menurutku dia wanita yang cantik dan sangat cocok untuk anakku yang tampan" jelasnya.
"Ok baiklah kalau begitu. Aku mau dikenalkan dengannya, Dad. Tapi ingat dengan aku menyetujui berkenalan dengannya, bukan berarti aku setuju perjodohan yang Daddy rencanakan itu."
"Tenanglah anakku. Daddy tahu kau sekarang sudah tumbuh jadi seorang pria dewasa. Jadi Daddy tidak akan memaksamu. Semua itu adalah pilihanmu, karena kaulah yang lebih paham mana yang baik dan tidak untuk dirimu."
Lihatlah, betapa beruntungnya aku punya Daddy yang sangat perhatian dan mengerti denganku. Singkat cerita, akhirnya Sean dan Jane pun berkenalan. Pada awal Sean melihat Jane, ia terpesona akan kecantikan dan kemolekan tubuhnya, namun itu bertahan hanya sebentar setelah Sean mengetahui sifat asli Jane.
Max. Ya, dari ocehan sahabat baik Sean itulah ia sampai mengetahui sifat Jane yang sesungguhnya, karena Max adalah salah satu pria yang hampir terjebak oleh Jane. Sean sangat terbuka dengan Max, karena baginya Max sudah seperti keluarganya sendiri. Kakak kandung Alana itu sangat terkejut saat tahu jika Sean sedang dekat dengan Jane, dan dialah orang yang sangat menentang perjodohan kami.
Awalnya Sean tidak percaya dengan semua kata-kata yang Max ceritakan tentang Jane, karena ia berpikiran jika Max tidak suka wanita yang sempat dekat dengannya itu di dekati. Namun lama kelamaan Sean baru menyadari jika Jane setiap malam selalu memiliki berbagai macam alasan untuk menolak, bila di ajak jalan atau semacamnya.
Sean pun memutuskan untuk menyelidiki Jane. Dan setelah diselidiki, ternyata yang Max bicarakan tentang Jane benar. Jane adalah wanita penggila one night stand dan juga wanita penggila uang. Ia bahkan nekat mendekati para pria kaya baik yang masih muda, sudah tua, lajang atau sudah memiliki istri. Ia tidak memedulikan lagi apa pun status pria tersebut. Yang dia pedulikan adalah seberapa banyak uang yang dimiliki oleh pria tersebut.
Sedangkan Sean adalah tipe pria yang tidak mau berhubungan badan dengan wanita yang belum berstatus sebagai pendamping hidupnya. Ia bahkan menghabiskan waktu selama dua bulan untuk menyelidiki kebiasaan Jane tersebut dan setelah mengetahui faktanya. Sean pun sedikit demi sedikit menjauhi Jane, namun kini wanita jalang itulah yang semakin lama kian mendekatinya. Bahkan ketika ayah Jane pindah ke Italia, ia tak mau ikut dengan alasan wanita gila itu tak bisa jauh dariku. Padahal pada saat itu Sean sangat berharap Jean ikut pindah dengan ayahnya.
Flashback off
🍒🍒🍒
Author POV
Sean tersentak ketika Alana mencubit lalu menarik hidung tersebut.
"Aww... Kau ini apa-apaan, hem?" rintih Sean.
"Kau harusnya berterima kasih denganku karena aku sudah menyadarkanmu dari lamunan bodohmu itu! Memangnya kau mau dirasuki jin karena melamun di rumah sakit begini?" tanya Alana dengan geram.
"Tidak," jawab Sean acuh.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, Sean!" paksa Alana mendekatkan wajahnya ke arah Sean untuk menggodanya.
Seketika Sean terpaku melihat wajah Alana yang sangat dekat dengan wajahnya. Namun pada saat Sean ingin lebih mendekatkan lagi wajah mereka, Alana sudah lebih dulu menarik wajahnya untuk menjauh.
"Pertanyaan apa?" tanya Sean pura-pura lupa.
"Berapa umurmu?" pertanyaan Alana membuat Sean bingung.
"Dua puluh lima tahun. Kenapa kau tanya usiaku?" tanya Sean.
"Tidak, aku hanya ingin memastikan kau ini punya penyakit lupa atau kau memang terlahir sebagai pria bodoh!" jawab Alana mengejek.
"Apa maksudmu?"
"Makanya, jangan suka melamun! Kau jadi seperti kakek-kakek yang sudah mudah lupa," kekeh Alana, "Aku tadi bertanya, memangnya apa saja yang dilakukan oleh Jane sehingga kau tidak mau menjadikannya tunanganmu?" Alana mengulang pertanyaannya.
Sean lalu menceritakan satu persatu kejadian yang pernah dia dan Jane alami. Mulai dari Jane yang memberitahukan semua pegawai yang ada di perusahaan jika dia adalah calon Mrs. Smith, lalu Jane yang datang ke rumahnya jam dua malam dalam keadaan mabuk parah, lalu ia pernah memberi makanan coklat ke anjing kesayangan Sean sehingga membuat hewan peliharaan itu mati dan masih banyak lagi.
Sean tidak menceritakan kebiasaan buruk Jane, karena bagi Sean itu adalah privasi Jane yang tidak seharusnya untuk diceritakan ke orang lain. Sean hanya menceritakan beberapa hal bodoh yang pernah dilakukan oleh Jane dan Alana sangat fokus ketika mendengarkan cerita itu. Ia bahkan beberapa kali tertawa keras, sampai-sampai mereka di tegur oleh beberapa perawat yang lewat.
Sean tidak tahu pasti apa yang kini dirasakannya, namun ia sangat sadar jika hatinya sangat senang ketika melihat Alana tersenyum dan juga tertawa. Apakah Sean sudah mulai jatuh hati ke Alana?
***
To be continue
Jangan lupa vote dan comment yaa
Follow instagram : itsviy_
Terima kasih.
Love,
Itsviy (26.07.2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF ALANA
Romantik|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK #Hr : 51 in romance. The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. *** Berani, cerdik dan ceroboh tiga kata yang bisa mendeskripsikan wa...