Author POV
Sean masuk ke dalam mobil dan menjalankan kendaraan itu ke seberang rumah Max. Ya, rumah Max dan Sean berseberangan. Ia memarkir mobil tadi dalam bagasi, menarik nafas panjang sebelum akhirnya masuk kedalam rumah. Baru saja Sean masuk kedalam rumah, Ia sudah melihat rumahnya penuh dengan sampah makanan ringan. ini pasti ulah satu orang. Chole.
"CHOLE!" teriak Sean.
Yang diteriaki pun datang dengan membawa enam anak anjing kesayangannya.
"Ada apa, kak? Kenapa kau teriak-teriak begitu?"
Anak anjing yang di bawa Chole pun langsung mengerumuni sang Tuan. Sean yang juga pencinta anjing seperti Chole, seketika luluh dan langsung mengendong salah satu anak anjing yang melompat-lompat dikakinya. Chole mengerti jika hari ini ia sudah membuat rumah seperti kapal pecah, dan itu akan membuat Sean marah besar karena lelaki itu tidak suka melihat rumah yang berantakan.
Chole tahu satu-satunya hal yang bisa membuat Sean luluh adalah anak-anak anjing, maka ketika Sean berteriak? Ia langsung membebaskan anak-anak anjing tersebut dari ruangannya. Sean kembali menatap Chole yang tersenyum sangat lebar menampilkan jajaran gigi yang tersusun rapi, hingga membuatnya sedikit penasaran.
"Kenapa kau tersenyum begitu?" tanya Sean
"Tidak apa-apa, Kak. Aku mau membawa anak-anak anjing ini ke kandangnya lagi"
"Ayo sini, puppies."
Semua anak anjing tersebut pun mengikuti Chole pergi. Sean tersentak, lalu ia sadar Chole sengaja membawa anak anjing ke hadapannya agar dia luluh.
"CHOLE! BERESKAN RUMAHKU SEKARANG JUGA"
Tidak ada jawaban dari Chole, Sean frustasi. Akhirnya ia memutuskan untuk memunguti satu-satu sampah plastik tersebut lalu memindahkannya ke suatu tempat. Sean membuka pintu kamar Chole dan tidak melihat keberadaan adiknya di sana.
Sean berpikiran mungkin adiknya itu masih asyik bermain dengan anak-anak anjing tadi. Ya, Sean membawa sampah-sampah tersebut ke suatu tempat, dan tempat tersebut adalah kamarnya Chole. Sean tahu Chole memang tipe wanita yang suka membuat ruangan berantakan, namun tidak dengan kamarnya. Chole tidak pernah membiarkan kamarnya berantakan sedikitpun maka dari itu Sean sedang dalam mode mengerjai Chole, dengan menebar sampah-sampah tersebut ke setiap sudut kamar.
Setelah puas dengan hasil kerjanya, Sean keluar dari kamar Chole dan pergi ke kamarnya sendiri.
Di tempat lain, Chole sedang sibuk menertawakan sang kakak yang ia anggap bodoh, "Hahaha... Kak Sean memang payah! Mudah sekali luluh karena anak-anak anjing ini," seru Chole, berjalan mengarahkan para hewan lucu tersebut untuk kembali ke ruangannya.
Sesampainya ia di ruangan tempat anak anjing itu, Chole tidak langsung kembali ke kamarnya. Ia memberi snack dan mengajak anak anjingnya untuk main sejenak. Setelah merasa puas akhirnya ia pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya.
"AAAAHHH!" teriak Chole setelah Ia membuka pintu kamarnya, "KAK SEANNNN!" lanjut Chole.
Chole sangat kesal melihat kamarnya yang penuh dengan sampah dan ia tahu betul ini pasti perbuatan sang kakak tersayang. Dengan perasaan kesal Chole memunguti sampah tersebut satu per satu karna dia paling tidak tahan melihat kamarnya berantakan.
🍒🍒🍒
Sean tertawa dengan lepas mendengar teriakan Chole tersebut. Setelah puas menertawai Chole, Sean mengambil ponsel di saku celananya dan mengirim pesan ke Max.
To : Max
Club?
From : Max
Tentu
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF ALANA
Roman d'amour|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK #Hr : 51 in romance. The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. *** Berani, cerdik dan ceroboh tiga kata yang bisa mendeskripsikan wa...