SOA [REMAKE] - PART 31 - MEET AGAIN

7.5K 367 8
                                    

Author POV

Alana merasa heran, kenapa tidak terjadi sesuatu. Padahal awalnya dia berpikir jika Sean akan menciumnya. Alana membuka matanya dan dia melihat Sean tidak lagi di dekatnya melainkan sudah di depan lift dengan tangan yang masukkan dalam saku celananya dan tersenyum seperti sedang mengejek Alana.

"Apa kau akan tetap dalam posisi yang sama?" goda Sean sambil terkekeh melihat Alana yang saat ini sedang menahan malu.

Wajah Alana memerah. Ia menundukkan wajah dan berjalan ke arah Sean.

"Jika saja kau masih dalam posisi begitu dua detik lagi, dapat ku pastikan mungkin sekarang kita akan melakukan hal gila di dalam sana," ucap Sean sambil menunjuk kedalam lift.

Alana berjalan meninggalkan Sean.

"Damn! You're such a jerk," umpat Alana sangat pelan.

"Aku mendengarmu," ucap Sean.

Alana tersentak, padahal dia tadi berbicara sangat pelan. Ia tidak menyangka jika Sean mendengar ucapannya.

"Selamat pagi," sapa Jordan mencairkan suasana di antara Alana dan Sean.

🍒🍒🍒

Sean POV

Inilah salah satu alasan kenapa aku masih mau mempertahankan Jordan di perusahaanku. Walau pun tingkahnya sangat bertolak belakang dengan jenis kelaminnya dan terkadang dia bisa menjadi seseorang yang sangat menyebalkan. Tapi, dia adalah orang yang sangat profesional dalam pekerjaan serta dia sangat tekun dan rajin jika dalam urusan pekerjaan. Aku membalas sapaannya dengan anggukan ringan. Sedangkan Alana, ia langsung berlari kearah Jordan dan memeluknya.

Sial!

Aku sangat kesal ketika melihat Alana bisa seakrab itu dengan Jordan. Ralat. Aku sangat kesal ketika melihat Alana memeluk seorang pria dihadapanku. Ya, walaupun Jordan tidak bisa dikategorikan sebagai seorang pria sesungguhnya, namun tetap saja aku tidak suka melihat ia berpelukan dengan Alana.

"Apa kau baik-baik saja, Jo?" kudengar Alana bertanya dengan Jordan dengan nada yang sangat khawatir.

Aku menatap mereka dengan sangat tajam, ku rasa Jordan mengerti dengan arti tatapanku. Dia langsung melepaskan pelukannya dengan Alana.

"Aku tidak apa-apa" jawab Jordan.

"Mr. Smith hari ini Anda ada jadwal rapat untuk membahas proyek di Lombok. Saya sudah menyiapkan segala keperluannya," ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Dia memang sangat pintar menembak suasana hatiku. Jika aku dalam kondisi mood yang jelek biasanya dia akan bersikap formal denganku layaknya seorang atasan dan bawahannya, namun jika suasana hatiku dalam keadaan yang baik, biasanya dia akan akrab denganku seperti seorang teman.

"Baiklah, kali ini biarkan Alana yang menemaniku dalam rapat," jawabku, langsung meninggalkan mereka untuk masuk ke dalam ruanganku.

"Aku tidak mau menghadiri rapat, Sean. Itu adalah hal yang sangat membosankan," kudengar Alana berteriak memprotes apa yang aku ucapkan tadi.

Aku tidak menghiraukannya dan tetap melangkah masuk ke dalam ruanganku. Ku dengar dia menghentak-hentakkan kakinya mengikutiku masuk dalam ruanganku. Aku duduk di kursi kebesaranku. Sedangkan Alana dia duduk dihadapanku sambil melipat kedua tangannya di dada dan mukanya menunjukkan ekspresi kesalnya. Aku mengabaikannya dan membuka laptopku untuk mengerjakan pekerjaanku.

"Sean," panggilnya.

Aku hanya mengangkat wajahku untuk menatapnya.

"Aku tidak mau ikut rapat,"

"Aku tidak suka mendengar penolakan," ucapku dengan tegas.

Ku dengar dia menarik nafas panjang dan tidak menjawab perkataanku lagi.

"Ingat, Alana. Sampai dua bulan ke depan kau adalah sekretaris pribadiku, anggap saja kau seperti asisten pribadi ku. Jadi wajar saja bila kau ikut dalam rapat bersamaku," aku mengingatkan.

Dia tidak menjawab dan membuang wajahnya tidak mau menatap mataku. Shit. Aku diacuhkan olehnya. Aku memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaanku, dan menahan emosiku untuk tidak berdebat dengannya.

Tok...Tok...Tok..

"Ma—"

"Masuklah, tidak di kunci!" ucap Alana dengan santainya memotong ucapanku.

Jordan membuka dan menutup pintu dengan sangat pelan.

"Semua peserta rapat sudah datang, Mr. Smith," ucapnya dengan sopan.

"Hahaha..." Alana tiba-tiba tertawa membuat kami bingung dengannya.

"Kau sangatlah tidak cocok jika berkata formal begitu Jo, santai saja. Aku bisa pastikan Sean tidak akan memukulmu seperti kemarin. Jika saja hal itu akan terjadi lagi, akan ku hilangkan sebelah tangannya," ucap Alana seperti sedang mengancamku.

Jordan hanya tersenyum mendengar ucapan Alana. Aku heran. Kenapa mereka baru bertemu satu kali, tapi sudah terlihat akrab? Sedangkan jika denganku, Alana selalu saja seperti terbebankan.

"Baiklah, saya akan segera ke sana," jawabku sebelum Alana mengeluarkan kata-kata yang aneh lagi, "Ikut aku," ucapku menyuruh Alana untuk mengikutiku.

🍒🍒🍒


Alana POV

Demi apapun aku sangat tidak menyukai rapat, karena bagiku itu adalah hal yang sangat membosankan. Namun gara-gara pria brengsek di depanku ini aku harus dengan berat hati mengikuti rapat tersebut. Sesampainya kami di ruang rapat, kulihat semua anggota yang mengikuti rapat langsung berdiri ketika melihat Sean masuk kedalam ruangan tersebut.

"Selamat pagi. Silakan duduk," ucap Sean singkat, padat dan jelas.

Aku langsung mengambil posisi duduk di sebelah kiri Sean, tanpa memperhatikan sekitarku.

"Rapat kali ini saya ditemani oleh Alana, selaku asisten pribadi saya," ku dengar Sean memperkenalkan diriku.

Aku hanya tersenyum, tidak tahu harus melakukan hal apa lagi.

"Hai, Nona manis" ucap pria di sampingku, "Aku sangat iri dengan Sean, karena dia sangat beruntung memiliki asisten pribadi secantik dirimu," sambung pria tersebut

***

To be continue

Haiiiiiiii ...

Penasaran sama kelanjutannya tapi gak mau nunggu besok?

Sekarang cerita "Story of Alana" udah tersedia di Google Play Book.

Harganya murah meriah loh, lagi diskon juga.

Buat yang tetap mau baca di wattpad, aku akan tetap konsisten update cerita ini sampe tamat kok di Wattpad. Hanya saja, kalau kalian beli di Google Play Book kalian gak perlu nunggu lama untuk menikmati ceritanya karena di Google Play Book, cerita ini sudah full sampai ending dan ada extra partnya juga loh ... hehehe

Sekedar informasi, cerita Story of Alana ini panjang (sampai 90 part) dan extra partnya itu bisa sampai 10 halaman. Yuk, buruan dibeli buat yang penasaran banget sama ceritanyaaa.

Love you!❤️

Salam sayang dari
Itsviy (11.08.2018) 

STORY OF ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang