Max POV
Aku mengendarakan mobilku dengan kecepatan tinggi. For goodness sake, aku sangat tahu jika Edward adalah pria yang teramat berbahaya bagi wanita. Aku tidak ingin Alana berhubungan dengannya. Aku terus-terusan berusaha untuk menghubungi Sean tapi tidak diangkatnya.
Brak.
Karena kesibukanku dengan ponsel dari tadi membuatku tidak fokus memperhatikan jalanan. Aku menabrak sesuatu, aku sangat panik pada saat aku mengetahui sesuatu yang aku tabrak adalah seorang wanita bukan seekor kucing maupun hewan lainnya. Aku segera keluar dari mobilku. Untunglah jalanan di sini sangat sepi tidak ada kendaraan lain yang lewat, setidaknya aku tidak harus berurusan dengan orang banyak.
Ku lihat di depan mobilku tergeletak seorang wanita dalam keadaan pingsan. Aku mendekat kearahnya, kulihat tidak ada luka di tubuhnya hanya saja terdapat lebam di bagian tangannya serta mukanya yang pucat pasi. Aku segera membawanya masuk ke dalam mobil. Penilaian pertamaku ketika melihat wanita ini adalah dia wanita yang manis, padahal sekarang keadaannya sangat kacau namun tidak mengurangi kadar kemanisannya.
Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiran yang tidak-tidak. Sekarang aku bingung harus bagaimana. Apakah aku harus tetap menyusul ke tempat Alana berada atau membawa wanita ini ke rumah sakit? Adikku dalam bahaya, jadi aku memutuskan untuk menyelamatkannya terlebih dahulu. Ku jalankan mobilku dan aku mengurangi kecepatannya, karena tidak ingin terjadi lagi seperti yang aku alami barusan.
"Arrgghhh..." rintih wanita di sampingku yang mulai kembali kesadarannya. Dia terlihat sangat gelisah terlihat dari keringat yang muncul dari tubuhnya padahal sekarang tidak lagi panas.
Aku jadi tidak tega melihatnya, jadi aku memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit. Tidak. Bukannya aku tidak peduli dengan Alana, namun aku juga harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi dengan wanita disampingku ini. Lagi pula aku percaya Sean pasti bisa melindungi Alana. Entahlah namun aku sepertinya sudah mulai setuju jika Alana dekat dengan Sean.
Pasalnya selama ini Sean tidak pernah mau terlihat dekat dengan wanita manapun, karena dia tidak ingin ada berita buruk tentangnya. Namun dia sangat berbeda pada saat dengan Alana, dia terlihat seperti menyukai Alana. Jadi, tidak ada salahnyakan jika aku memberinya kesempatan untuk dekat dengan Alana? Aku mengambil ponselku lalu menghubungi Sean lagi, namun tetap saja nihil.
Jadi, aku memutuskan untuk mengirimnya pesan.
To : Sean
Aku tidak sengaja menabrak seorang wanita manis tadi di jalan. Jadi aku sekarang ingin membawanya ke rumah sakit. Kau cari dan jaga adikku. Aku memiliki saham di club itu, kau bisa menggunakan namaku jika kau perlu.
Aku mengirim pesan ke Sean, entahlah dia baca atau tidak, yang penting aku sudah mengabarinya. Dan lagi aku baru ingat jika aku memiliki saham di club tersebut.
Beberapa menit kemudian, ponsel ku bergetar. Ku lihat ada balasan dari Sean.
From : Sean
Ok
🍒🍒🍒
Sean POV
Aku sedang berada didalam lift. Ku lihat di ponselku ada pesan masuk dari Max.
From : Sean
Aku tidak sengaja menabrak seorang wanita manis tadi di jalan. Jadi aku sekarang ingin membawanya ke rumah sakit. Kau cari dan jaga adikku. Aku memiliki saham di club tersebut, kau bisa menggunakan namaku jika kau perlu.Jadi, dia lebih mementingkan wanita manis yang di tabrak ketimbang adiknya? Apa dia sudah gila? Aku terkadang tidak mengerti dengan jalan pikiran Max. Dan satu lagi, sejak kapan dia menanamkan sahamnya di club? Setahuku yang suka menanam saham di club adalah Daniel dan Thomas. Aku tidak ingin menghabiskan waktuku lebih lama lagi untuk memikirkan Max. Sekarang Alana menjadi tujuan utamaku. Jadi aku hanya membalas pesannya dengan dua kata.
Aku keluar dari lift, dan sekarang aku sudah berada di lantai di mana hotel club ini berada. Aku berjalan kemeja resepsionis. Aku memperhatikan sekitarku, tidak ada Alana dan Edward di sini. Aku sangat yakin jika wanita yang bersama Edward tadi adalah Alana. Karena siang tadi hanya dia dan Daniel yang berani memperebutkan Alana. Namun kurasa jika Daniel yang membawa Alana pergi tidak mungkin, karena bagaimanapun Daniel adalah sahabatku dan Max. Tapi, jika benar wanita tadi adalah Alana bagaimana bisa dia terlihat sebegitu agresifnya?
"Ada yang bisa saya bantu?" ucap resepsionis tersebut menyadarkanku.
"Aku ingin tahu, apakah ada yang memesan kamar atas nama Edward?" tanyaku.
Dia terlihat bingung harus menjawab pertanyaanku bagaimana.
"Tidak ada, tuan" jawabnya.
"Bagaimana jika Alana?"
"Alana?" ulangnya.
Aku hanya menganggukkan kepalaku.
"Tidak ada juga," jawabnya.
"Apa ada sepasang kekasih yang baru saja memesan kamar?"
"Hmmm.." dia terlihat sedang menimbang-nimbang sesuatu.
"Ada," jawabnya pelan.
"Siapa?"
"Atas nama Ernest" jawabnya.
Apa mungkin Edward menyamar dengan menggunakan nama Ernest?
"Apakah di sini ada CCTV?" tanyaku karena aku masih sangat penasaran dengan keberadaan Edward dan wanita misteriusnya itu.
"Ada," jawabnya.
"Apa aku bisa melihatnya?"
"Saya tidak tahu kalau soal itu"
"Kalau begitu temukan saya dengan atasanmu," ucapku dengan lantang.
"Tunggu sebentar," dia terlihat menghubungi seseorang.
"Kau bisa menemuinya di lantai lima, di paling ujung ruangannya," terangnya.
"Baiklah. Terima kasih." aku segera menuju lift dan naik ke lantai lima.
Sesampainya di lantai lima, aku langsung menuju ruangan paling ujung yang tadi diterangkan oleh resepsionis tersebut.
Tok... Tok..
Aku mengetuk pintu.
"Masuk," terdengar jawaban dari dalam ruangan.
Aku masuk kedalam ruangan tersebut.
"Sean?" aku menatap orang yang menyebut namaku tersebut.
Dia seorang pria yang aku perkirakan berusia tiga sampai lima tahun di atasku, aku merasa tidak asing dengan wajahnya. Dia menjabat tanganku, akupun sama membalas jabatan tangannya.
"Anda Sean sahabatnya Max Gibson, benar?" tanyanya setelah mempersilakan aku duduk.
"Ya," jawabku.
"Saya James."
***
To be continue
Haiiiiiiii ...
Penasaran sama kelanjutannya tapi gak mau nunggu besok?
Sekarang cerita "Story of Alana" udah tersedia di Google Play Book.
Harganya murah meriah loh, lagi diskon juga.
Buat yang tetap mau baca di wattpad, aku akan tetap konsisten update cerita ini sampe tamat kok di Wattpad. Hanya saja, kalau kalian beli di Google Play Book kalian gak perlu nunggu lama untuk menikmati ceritanya karena di Google Play Book, cerita ini sudah full sampai ending dan ada extra partnya juga loh ... hehehe
Sekedar informasi, cerita Story of Alana ini panjang (sampai 90 part) dan extra partnya itu bisa sampai 10 halaman. Yuk, buruan dibeli buat yang penasaran banget sama ceritanyaaa.
Love you!❤️
Salam sayang dari
Itsviy (18.08.2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF ALANA
Romance|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK #Hr : 51 in romance. The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. *** Berani, cerdik dan ceroboh tiga kata yang bisa mendeskripsikan wa...