SOA [REMAKE] - PART 33 - THREE CONFUSING MEN

6.7K 340 14
                                    

Author POV

"Dia, aku memilih dia sebagai teman makan siangku!" tunjuk Alana.

"Apa?" ucap Sean, Daniel dan Edward secara serempak.

Sedangkan orang yang di tunjuk oleh Alana tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh orang-orang dihadapannya.

"Ada apa?" tanya Jordan.

Ya, orang yang masuk dan di pilih Alana sebagai teman makan siangnya yaitu Jordan atau yang lebih akrab di sapa Johana. Sean menatap tajam ke arah Jordan begitu pula dengan Edward dan Daniel.

"Kau temani aku makan siang ya, J,o" ucap Alana dengan santainya.

Jordan bingung. Lalu kemudian ia menggelengkan kepalanya, karena takut dengan tatapan pria-pria dihadapannya yang seperti monster.

"Aku tidak suka mendengar penolakan!" ucap Alana mengikuti ucapan Sean.

Sean menatap Alana geram.

"Hahaha..." Daniel tertawa.

"Kau lihat, Sean. Jika benar kau pacarnya Alana? Seharusnya dia memilih kau untuk menjadi teman makan siangnya, bukan malah pria jadi-jadian ini," ucap Daniel dengan nada yang sangat mengejek Sean.

Sean berjalan mendekat ke arah Daniel. Namun, Alana tahu apa yang akan dilakukan oleh Sean, sehingga Alana dengan sigap langsung menghalangi jalan Sean. Alana tidak mau ada perkelahian lagi hari ini.

"Tenanglah, dia hanya bercanda," ucap Alana memegang dada Sean dengan tangan kanannya.

Sean menurunkan arah pandang matanya untuk melihat tangan Alana yang sedang berada didadanya. Sean tersenyum menggoda. Alana yang tahu dengan maksud senyuman Sean tersebut langsung dengan cepat menurunkan tangannya. Alana segera pergi dari hadapan Sean dengan menggandeng Jordan dam pria itu pun dengan terpaksa harus mengikuti kemauan Alana. Padahal Jordan sangat tahu jika ketiga pria tadi sangat menginginkan Alana, dan ketiganya menatapnya dengan tajam.

🍒🍒🍒

Sean POV

"Jika dia memang kekasihmu seharusnya dia memilihmu bukan malah memilih pria jadi-jadian itu,
Akui saja jika memang kalian belum memiliki hubungan apapun, kan?" ucap Daniel lagi sekaligus mengulang perkataannya.

"Tutup mulut brengsekmu itu! Sudah kukatakan dia memang kekasihku, hanya saja dia tidak mau mengakui aku sebagai kekasihnya!" ucapku jujur.

"Hahahahaha..." Daniel dan Edward tertawa dengan sangat lepas.

Aku sungguh-sungguh kali ini. Rasanya aku ingin sekali menghabisi mereka.

"Kalau begitu aku rasa kita bisa bersaing untuk mendapatkannya mulai saat ini," ucap Edward seperti sedang menantangku.

Aku mengepalkan kedua tanganku.

"Pulanglah sebelum nanti muncul berita seorang pria memutilasi kedua sahabatnya dengan sangat keji!" ucapku.

Ya, Edward sama seperti Daniel. Dia adalah sahabatku juga. Dia pintar dalam urusan berbisnis, namun dia jauh lebih pintar lagi dalam urusan wanita. Bahkan dia bisa dikatakan dua kali lipat lebih parah daripada Daniel jika dalam urusan wanita, bayangkan saja dia pernah tidur dengan tiga wanita yang berbeda dalam satu hari yang sama.

Aku menatap mereka dengan sangat tajam. Mereka seperti mengerti dengan tatapanku tersebut, dan undur diri dari perusahaanku. Setelah mereka keluar, aku menarik nafas panjang dan berniat untuk menyusul Alana dan Jordan. Aku tidak akan meninggalkan mereka hanya berduaan.

🍒🍒🍒

Author POV

Sesampainya mereka di kantin perusahaan Sean. Alana dan Jordan memilih duduk di pojok kantin karena merasa tempat tersebut adalah tempat yang nyaman untuk mereka.

"Apa kau ingin membuatku mati sia-sia, Alana?" tanya Jordan.

Berhubung Alana sedang sangat lapar saat ini, jadi dia memutuskan untuk memesan makanan terlebih dahulu dibandingkan harus menjawab pertanyaan Jordan.

"Tunggu sebentar di sini," ucap Alana lalu berjalan ke tempat pemesanan makanan.

Namun baru setengah jalan Alana berhenti, dan berbalik menuju Jordan lagi.

Jordan yang bingung dengan kedatangan Alana lagi, bertanya "ada apa?"

"Eeem..." Alana seperti ragu-ragu ingin mengucapkan sesuatu.

"Ada apa? Katakan saja," ucap Jordan.

"Bolehkan aku meminjam uangmu lagi?" ucap Alana sambil mengangkat dua jarinya.

"Tentu, tapi kau harus mengembalikannya dua kali lipat atau boleh juga menggantikannya dengan menyampaikan salam dariku untuk kakakmu yang tampan itu," ucap Jordan sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Aku terima tawaran keduamu" jawab Alana.

"Deal?"

"Deal!" mereka berjabatan tangan, lalu Jordan dengan mantap mengeluarkan dompetnya dan langsung memberikan dompet tersebut ke Alana.

Alana menerima dompet tersebut dengan senang hati.

"Terima kasih," ucap Alana sambil membawa dompet Jordan pergi.

Alana memilih beberapa makanan untuk dirinya dan Jordan.

Setelah selesai memilih, Ia berjalan menuju kasir.

"Berapa?" tanya Alana ke penjaga kasir tersebut.

"Lima ratus ribu," Alana kaget mendengar jawaban kasir tersebut.

Dia merasa dia tidak membeli banyak makanan hanya enam jenis makanan. Empat jenis minuman dan lima jenis makanan penutup. Alana menghitung uang yang ada di dompet Jordan. Baru saja Alana hendak membayar tiba-tiba dari arah belakang Alana ada seseorang yang terlebih dahulu mengeluarkan uang dan membayar pesanan Alana tersebut. Alana membalikkan badannya ke belakang karena penasaran dengan orang yang telah membayar pesanannya.

"Kau..."

***

To be continue

Haiiiiiiii ...

Penasaran sama kelanjutannya tapi gak mau nunggu besok?

Sekarang cerita "Story of Alana" udah tersedia di Google Play Book.

Harganya murah meriah loh, lagi diskon juga.

Buat yang tetap mau baca di wattpad, aku akan tetap konsisten update cerita ini sampe tamat kok di Wattpad. Hanya saja, kalau kalian beli di Google Play Book kalian gak perlu nunggu lama untuk menikmati ceritanya karena di Google Play Book, cerita ini sudah full sampai ending dan ada extra partnya juga loh ... hehehe

Sekedar informasi, cerita Story of Alana ini panjang (sampai 90 part) dan extra partnya itu bisa sampai 10 halaman. Yuk, buruan dibeli buat yang penasaran banget sama ceritanyaaa.

Love you!❤️

Salam sayang dari
Itsviy (13.08.2018) 

STORY OF ALANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang