Author POV
"Tidak!" ucap Alana sekali lagi, dan menurunkan tubuhnya dari gendongan Sean.
Namun, Sean malah menggendongnya lagi seperti sedang membawa karung beras.
"Sean, apa kau sudah gila! Cepat turunkan akuuu...!" Alana memukul-mukul pundak Sean.
Sean membawa Alana ke dalam rumahnya, Chole mengikuti mereka dari belakang begitu pula dengan para anjingnya. Sean menaiki tangga. Chole tidak mengikuti Sean karena ia kasian dengan para anjingnya yang tidak bisa menaiki tangga.
"Hei! Mau ngapain kalian?" teriak Chole ketika sadar jika Sean membawa Alana kearah kamarnya Sean.
"Kau pasti tahu apa yang akan dilakukan sepasang kekasih di dalam kamar, kan? Jadi urusi saja para puppy itu, tidak perlu mencampuri urusan orang dewasa!" teriak Sean dari lantai atas.
Chole mencerna kata-kata Sean.
"Astaga! Jangan bilang mereka akan—" ucap Chole lalu menutup kedua mulutnya dengan tangan.
Chole menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tidak, tidak, tidak. Aku belum siap untuk di panggil Aunty!" ucap Chole lagi.
Sedangkan di sisi lain. Sean mengunci pintu kamarnya dari dalam dan memasukkan kuncinya tersebut kedalam celananya. Ia menurunkan Alana di atas kasurnya. Alanapun langsung menyerang Sean dengan bantal berkali-kali.
"Apa kau sudah gila?" ucap Alana sambil memukul Sean.
"Aduh!" rintih Sean.
"Kau ini kenapa selalu saja berbicara sesukamu, hah?" lanjut Alana lagi.
Alana menghajar Sean tanpa ampun. Lalu ketika Alana sudah puas, ia berjalan ke arah pintu kamar Sean dan membukanya.
"Di mana kunci pintu kamar ini, Sean?!" tanya Alana menekan setiap kata-katanya ketika Alana sadar jika pintu tersebut sudah di kunci oleh Sean.
"Di sini," Sean menunjuk kantong celananya, "Ambil saja sendiri," sambungnya lagi.
Alana menatapnya dengan tajam, "Apa kau sudah gila? Apa maumu sebenarnya, hah?" tanya Alana dan mendekat kearah Sean.
"Kau mau mengaku sebagai pacarku di depan keluargaku. Mudah, kan?"
"Sudahku katakan! Aku tidak akan setuju dengan hal gila seperti itu, Sean!"
Sean yang kesal dengan jawaban Alana, lagi-lagi membawa tubuh Alana ke dinding dan mengapit tubuh Alana. Tubuh Alana sekarang berada di tengah dinding dan tubuh Sean. Pria itu memegang wajah Alana, membuat tatapan mata Alana bertemu dengan mata Sean.
🍒🍒🍒
Alana POV
Ada apa dengannya? Kenapa dia selalu bertindak yang tidak-tidak? Apa dia memiliki kepribadian ganda? Otakku bertanya-tanya, entah kenapa rasanya sangat sulit untuk menebak apa yang ada di pikiran pria dihadapanku ini. Dia memegang wajahku, membuat mata kami saling bertatapan.
BRUK.
Tiba-tiba pintu kamar Sean di dobrak oleh orang dari luar, membuat kami berdua tersentak. Aku melihat Max dan Chole masuk kedalam dengan tergesa-gesa. Max kelihatan sangat marah, entah apa yang membuatnya marah.
Bughhh...
Max memukul wajah Sean dengan sangat kencang.
"Maxxx...!" teriakku dan langsung memeluknya untuk memberhentikan tindakan tersebut.
"Lepaskan, Alana!" bentak Max, namun aku malah memeluknya semakin erat.
Aku tidak mau dia menyakiti Sean. Jadi, aku akan berusaha untuk melindungi Sean dari Max.
"Sudah kukatakan berkali-kali, jangan berani menyentuh adikku!" teriak Max membentak Sean.
Namun Sean hanya diam saja. Sedangkan Chole dia berusaha membantu Sean berdiri karena dia tadi terjatuh akibat pukulan dari Max.
"Apa kau sudah bosan hidup, hah?!" bentak Max lagi.
"Max, tenanglah!" aku berusaha menenangkan Max.
"Bagaimana aku bisa tenang, jika aku melihat adik kesayanganku dekat dengan monster seperti dia, Alana?" jawab Max.
"Monster katamu? Ingat kita tidak jauh berbeda, Max!" kali ini Sean angkat bicara.
"Jaga ucapanmu, Sean! Kita berbeda, aku tidak sebajingan dirimu!" jawab Max lagi dengan menekan setiap katanya.
Aku melepaskan pelukanku, lalu menarik Max keluar dari kamar Sean. Namun, Max malah menghempaskan tanganku, sehingga aku yang tidak siap dengan tindakannya itu pun terjatuh.
"Awww..." rintihku ketika tubuhku bertabrakan dengan lantai.
"Alanaaa...!" Sean menyebut namaku dan langsung membantuku berdiri.
Max pun sama dengan Sean. Ia langsung mendekatiku.
"Alana, kau tidak apa-apa? Maafkan aku," ucap Max dengan bersungguh-sungguh.
Bughhh...
Kali ini bukan Max yang memukul Sean, namun kebalikannya. Seanlah yang memukul Max. Kakak kandung Alana itu memegang pipi kanannya yang barusan di pukul oleh Sean, dan menatap pria itu dengan tajam. Sean mendekat kearah Max, lalu menggenggam kerah kemeja yang digunakan Max dengan kuat.
"Itu karena kau telah membuat Alana terjatuh," ucapnya.
"Sean! Lepaskan Max!" ucapku lalu menarik tangan Sean.
Sean melepaskan genggaman tangannya tersebut. Max terkekeh.
"Apakah si bajingan Sean sudah mulai jatuh cinta dengan adikku?" tanya Max sambil memegang dagu Sean.
Aku tersentak ketika mendengar ucapan Max tersebut. Apa benar seorang Sean mulai menyukai diriku?
"Tidak! Aku hanya tidak suka jika melihat seorang wanita terjatuh seperti tadi," jawab Sean dengan santai.
Deg.
Kenapa rasanya sangat sakit ketika mendengarnya menjawab tidak?
"Apa-apaan kau ini, Alana. Apa kau berharap dia mengatakan ya? Apa kau sudah gila?" batinku berbicara.
Rasanya aku ingin sekali membawa Max keluar dari tempat ini, sebelum semuanya semakin kacau. Namun, seseorang yang dari tadi diam saja tiba-tiba mengeluarkan suaranya.
"Bukannya kalian memang sudah berpacaran?" Chole tiba-tiba berbicara dan bertanya dengan sangat polos.
Max menatapku dengan tajam, "Apa benar yang dikatakan Chole, Alana?"
***
To be continue
Haiiiiiiii ...
Penasaran sama kelanjutannya tapi gak mau nunggu besok?
Sekarang cerita "Story of Alana" udah tersedia di Google Play Book.
Harganya murah meriah loh, lagi diskon juga.
Buat yang tetap mau baca di wattpad, aku akan tetap konsisten update cerita ini sampe tamat kok di Wattpad. Hanya saja, kalau kalian beli di Google Play Book kalian gak perlu nunggu lama untuk menikmati ceritanya karena di Google Play Book, cerita ini sudah full sampai ending dan ada extra partnya juga loh ... hehehe
Sekedar informasi, cerita Story of Alana ini panjang (sampai 90 part) dan extra partnya itu bisa sampai 10 halaman. Yuk, buruan dibeli buat yang penasaran banget sama ceritanyaaa.
Love you!❤️
Salam sayang dari
Itsviy (08.08.2018)
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY OF ALANA
Romance|FINNISHED| • TERSEDIA DI GOOGLE PLAY BOOK #Hr : 51 in romance. The story is based on my own thinking and imagination. Please report to me if you found others who copy my story. *** Berani, cerdik dan ceroboh tiga kata yang bisa mendeskripsikan wa...