Part 2

4.5K 397 29
                                    

14 Sept 2017

Ada tips membunuh sepi? Terutama, gimana caranya supaya nggak kesepian?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada tips membunuh sepi? Terutama, gimana caranya supaya nggak kesepian?

"Mau pulang jamber lo, Nyet?" tanya Levin padaku, setelah fokusnya hilang pada kamera digitalnya, ia baru menanyakan hal paling retoris padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau pulang jamber lo, Nyet?" tanya Levin padaku, setelah fokusnya hilang pada kamera digitalnya, ia baru menanyakan hal paling retoris padaku.

Semestinya dia nggak perlu lah tanya begitu, dia juga tahu aku pulang sesuka hati. Sambil mengerutkan kening dan hidungku, aku menatapnya dan balik bertanya. "Kenapa emangnya? Lo mau nebeng? Atau mau nganterin gue trus pulangnya naik taksi?"

"Ogah banget, Nyet!" Levin terbahak, mengoleskan abu rokoknya dari asbak ke pipiku.

Sialan emang anak ini, ditanya serius malah aku dikatain binatang. Mau pasang emot sedih aja rasanya.

"Setan! Gue malah kena ginian. Ini gue serius nanya!" ketusku sambil mengusap pipiku yang menghitam karena abu rokok.

"Gue juga serius nanya!"

"Yaudah, maunya apa?"

"Maunya gue nemu dede gemes buat jadi gebetan."

Levin najisin abis! Lagi ngomong serius, malah ngalor-ngidul. Aku mendengar Deon terbahak di hadapanku. Aku lupa, kalau daritadi dia, Atania dan Zorama masih ada di sini, dan parahnya ... kantin masih ramai, mau tak mau  perdebatan dengan Levin tadi tertangkap basah banyak pasang mata.

"Lo najis banget, Lep. Move on dulu, baru nyari dede gemes!" sahutku pura-pura kesal.

Begitu aku melihat sekitar, langsung menciut di dudukku karena malu, ditambah Atania, Zorama dan Deon yang makin kencang menertawakanku karena sejak tadi mereka memerhatikan ocehan sampah antara aku dan Levin.

Malas menoleh ke sisi manapun, aku menarik bungkusan rokok dan mulai menyalakan nikotin itu, ini sudah batang ketiga selama tiga jam aku duduk di sini. Begini kalau aku salah tingkah, mengisap manisnya nikotin lebih bisa mengontrol rasa maluku.

Dan sialannya, daritadi Deon masih terkikik geli dengan ocehan tak penting antara Zorama, Levin dan Atania. Aku jadi salah fokus, fokusku cuma mengarah ke dia aja.

Sehitam Brownies Seputih SusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang