Part 19

2.2K 282 52
                                    

17 Januari 2017

A/N:
Mungkin kalian akan kesal dengan Aira ataupun Deon di part ini.
Tapi nih ya, Aira itu penggambaran cewek banget yang sering menyimpulkan apa-apa sendiri, memutuskan sesuatu terlalu gegabah. Jadi, sebelum judge part ini lebih baik (buat yang ciwi-ciwi) mikir dulu, pernah bersikap kayak Aira atau nggak.
Dan jangan nyalahin Deon juga karena tipikal cowok yang susah ditebak.
Oke?

Let's reading!

Hari ini ada dua kejadian yang bikin gue nggak nyangka! Pertama, ternyata tetangga gue masih ada yang baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini ada dua kejadian yang bikin gue nggak nyangka! Pertama, ternyata tetangga gue masih ada yang baik. Kedua, sumpah gue beneran pengin ngusir Deon dari hidup gue!

 Kedua, sumpah gue beneran pengin ngusir Deon dari hidup gue!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Minggu pagi yang menyebalkan. Sehabis cardio, aku kelaparan. Beneran deh, aku merasa seperti Hatchi si lebah madu yang sebatang kara.

Bedanya Hatchi mencari ibunya, pagi ini aku mencari makanan. Delivery pagi-pagi gini bisa nggak sih?

Melihat stock mie instan di kitchen set pun hasilnya nihil. Hemmm beli mie ramen instan di supermarket depan komplek sepertinya not bad lah.

Mengambil dompet dan ponsel di kamar. Aku pun mengecek ponsel. Ternyata ada pesan sepagi ini dari orang yang tidak terpikirkan sama sekali.

Kaviar Panjaitan:
Ra, libur nih, jalan yuk!

Memutar bola mata, aku sungguh nggak percaya Kaviar bisa senekat ini ngajak jalan tanpa basa-basi seperti biasanya. Mau usaha kayak gimana lagi sih, Kav ....

Aira Fanda Warema:
Next time ya, Kav, gue mau pergi nih ke rumah kakak di Cibubur.

Malas menunggu jawaban darinya, aku mengunci ponsel dan keluar dari kamar. Samar, aku mendengar pintu depan terketuk dan suara seseorang memanggilku.

Aku pun bergegas membuka pintu, melihat Bu Risma yang membawa rantang dan tersenyum lebar ke arahku. Dia memang sering mengantar makanan padaku apabila dia tahu aku ada di rumah. Terutama hari minggu.

Sehitam Brownies Seputih SusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang